...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Indonesia Updates
PatiBeritaJawa TengahNasional

Banjir Akibat Tanggul Jebol Ganggu Kegiatan Belajar Mengajar di Pati, Jawa Tengah

×

Banjir Akibat Tanggul Jebol Ganggu Kegiatan Belajar Mengajar di Pati, Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
Para siswa-siswi hanya kerja bakti untuk membersihkan kelas dari siswa material lumpur yang terbawa banjir di Pati, Jawa Tengah. (Beritasatu/Jamaah)
Para siswa-siswi hanya kerja bakti untuk membersihkan kelas dari siswa material lumpur yang terbawa banjir di Pati, Jawa Tengah. (Beritasatu/Jamaah)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Banjir yang melanda Kabupaten Pati akibat tanggul sungai jebol telah mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah. Hingga hari kedua, genangan air yang cukup parah merendam dua sekolah di Kecamatan Batangan, yakni SD Negeri 11 dan SD Negeri 02 Ketitangwetan. Genangan banjir setinggi 40 sentimeter membuat siswa-siswi terpaksa dipulangkan demi keselamatan.

Banjir Merendam Ruang Kelas dan Ganggu KBM

Banjir yang terjadi pada Minggu (27/4/2025) disebabkan oleh jebolnya tanggul di Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan. Akibatnya, seluruh bangunan sekolah yang terdiri dari 16 lokal ruangan terendam air. Bahkan, pada Senin (28/4/2025) pagi, genangan air masih bertahan di sekitar area sekolah. Guru di SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan, Aina Dwi Yunasti, menyatakan bahwa siswa-siswi hanya dapat membersihkan kelas dari material lumpur yang terbawa banjir.

Seharusnya hari ini ada upacara bendera, tetapi karena keadaan seperti ini, tidak ada kegiatan pembelajaran. Setelah bersih-bersih, siswa-siswi dipulangkan,” ujar Aina Dwi Yunasti.

Banjir Kerap Terjadi Akibat Tanggul Jebol

Para guru dan siswa di kedua sekolah ini merasa resah, mengingat banjir di lingkungan sekolah tersebut sering terjadi ketika sungai meluap atau tanggul jebol. Aina berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah untuk menangani masalah tanggul tersebut demi kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Kita berharap pemerintah bisa memperbaiki tanggul yang sering jebol agar kegiatan belajar di sekolah tidak terganggu,” tambah Aina.

Harapan Siswa untuk Perbaikan Infrastruktur Sekolah

Salah satu siswi, Rina Fania, menyatakan keprihatinannya karena sering kali harus membersihkan kelas setelah banjir. Rina berharap agar bangunan sekolahnya ditinggikan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar meski terjadi banjir.

“Sekolah itu tempat mencari ilmu, tapi setiap kali banjir, kita hanya bisa bersih-bersih. Harapannya, sekolah bisa ditinggikan agar kegiatan belajar tetap berlangsung,” ungkap Rina Fania.

Banjir Juga Merendam Rumah Warga

Hingga Senin pagi, banjir yang disebabkan oleh tanggul jebol di Desa Ketitangwetan juga merendam sekitar 100 rumah warga. Banyak rumah yang terendam air, membuat aktivitas warga terganggu. Pemerintah setempat sedang melakukan upaya penanganan, namun banjir masih belum surut.

Banjir yang melanda Kabupaten Pati akibat tanggul jebol telah menyebabkan kerusakan pada infrastruktur sekolah dan rumah warga. Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan terpaksa dihentikan sementara waktu untuk memastikan keselamatan siswa dan guru. Diharapkan ada perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaiki tanggul dan meningkatkan infrastruktur sekolah demi kelancaran KBM di masa mendatang.


Pertanyaan Umum (FAQ): Banjir Akibat Tanggul Jebol di Pati, Jawa Tengah


1. Apa yang menyebabkan banjir di Kabupaten Pati?

Banjir di Kabupaten Pati disebabkan oleh jebolnya tanggul sungai di Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, pada Minggu (27/4/2025). Tanggul yang jebol menyebabkan aliran air meluap dan merendam kawasan sekitar, termasuk sekolah dan rumah warga.

2. Berapa lama banjir sudah berlangsung di Pati?

Banjir sudah berlangsung sejak Minggu (27/4/2025) dan masih berlangsung hingga Senin (28/4/2025) pagi. Genangan air di sekolah-sekolah dan rumah warga masih terlihat setinggi sekitar 40 sentimeter.

3. Apa dampak banjir terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM)?

Banjir menyebabkan kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan terganggu. Para siswa hanya melakukan kerja bakti membersihkan kelas dari lumpur yang terbawa banjir. KBM terpaksa dihentikan sementara waktu demi keselamatan siswa dan guru.

4. Apakah banjir ini sering terjadi di sekolah tersebut?

Ya, banjir di sekitar SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan sering terjadi ketika sungai meluap atau tanggul jebol. Kondisi ini menjadi kekhawatiran bagi guru dan siswa yang harus sering membersihkan sekolah dari genangan air dan lumpur.

5. Apa yang diharapkan oleh masyarakat terkait penanganan banjir ini?

Masyarakat, khususnya guru dan siswa, berharap agar pemerintah memperbaiki tanggul yang sering jebol dan meningkatkan infrastruktur sekolah untuk menghindari gangguan KBM. Beberapa siswa juga berharap agar sekolah ditinggikan agar tidak terendam air saat banjir.

6. Berapa banyak rumah yang terendam akibat banjir ini?

Hingga Senin pagi, sekitar 100 rumah warga di Desa Ketitangwetan terendam banjir. Banjir juga menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas publik dan rumah warga di kawasan tersebut.

7. Apa yang dilakukan pemerintah untuk menangani banjir?

Pemerintah setempat telah melakukan upaya untuk menangani banjir, namun genangan air masih bertahan. Diharapkan penanganan yang lebih serius akan dilakukan untuk memperbaiki tanggul dan mengatasi dampak banjir yang terus terjadi.

8. Bagaimana warga dan siswa mengatasi dampak banjir?

Warga dan siswa di daerah yang terendam banjir diimbau untuk bekerja sama membersihkan area sekolah dan rumah mereka. Selain itu, siswa terpaksa dipulangkan untuk menjaga keselamatan mereka. Masyarakat juga diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir susulan.

9. Apakah ada kemungkinan banjir ini akan berulang di masa depan?

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, banjir di sekitar SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan dapat terjadi lagi jika tanggul sungai kembali jebol atau jika sungai meluap. Perbaikan infrastruktur dan penguatan tanggul menjadi langkah penting untuk mencegah hal tersebut terjadi.

10. Bagaimana dampak banjir ini terhadap kegiatan masyarakat di Pati?

Banjir tidak hanya mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah, tetapi juga memengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat, terutama yang tinggal di daerah yang terendam air. Rumah yang terendam banjir menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga dan memperlambat kegiatan ekonomi dan sosial di daerah tersebut.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL