INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Meski lebih umum ditemukan pada orang dewasa, polip hidung juga bisa menyerang anak-anak. Kondisi ini sering kali membuat anak menjadi rewel akibat hidung tersumbat hingga kesulitan bernapas. Orang tua diminta untuk lebih waspada, terutama jika anak memiliki riwayat alergi atau sinusitis kronis.
Polip hidung merupakan pertumbuhan jaringan lunak tidak bersifat kanker yang muncul di lapisan dalam saluran hidung atau sinus. Bentuknya menyerupai benjolan kecil berwarna pucat dan sering kali terjadi akibat peradangan jangka panjang, baik karena alergi, infeksi, maupun iritasi.
“Polip pada anak memang jarang, tapi bisa sangat mengganggu. Apalagi jika ukurannya membesar, bisa menutup saluran pernapasan,” ujar dr. Hana Putri, Sp.THT-KL dari RS Anak Sejahtera, Jakarta.
Gejala Polip Hidung pada Anak
Gejala utama yang sering muncul adalah hidung tersumbat kronis. Namun, dokter juga mencatat adanya tanda-tanda lain yang bisa diamati, antara lain:
- Ingus terus-menerus, kental atau bening
- Anak bernapas lewat mulut, terutama saat tidur
- Mendengkur atau mengalami gangguan tidur
- Kehilangan kemampuan mencium bau
- Batuk berkepanjangan
- Perubahan suara menjadi bindeng
- Nyeri di area dahi atau pipi
- Mata berair dan tampak lingkaran hitam di bawahnya
Dalam kasus langka, polip yang tumbuh besar bisa menimbulkan perubahan bentuk wajah atau disebut facial deformity.
Penyebab dan Faktor Risiko
Menurut para ahli, polip hidung pada anak umumnya terjadi akibat peradangan kronis yang memicu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rongga hidung.
Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko polip pada anak, di antaranya:
- Alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu hewan
- Asma, yang menyebabkan saluran napas lebih mudah meradang
- Sinusitis kronis, infeksi sinus yang tidak kunjung sembuh
- Fibrosis kistik, kelainan genetik yang memproduksi lendir sangat kental
- Faktor genetik, riwayat keluarga dengan polip hidung
“Paparan alergen yang terus-menerus bisa memicu peradangan yang menjadi cikal bakal polip,” jelas dr. Hana.
Penanganan Polip Hidung pada Anak
Penanganan polip tergantung pada ukuran dan tingkat keparahan. Jika masih kecil, umumnya cukup dengan obat-obatan.
- Pengobatan yang biasa direkomendasikan meliputi:
- Semprotan kortikosteroid untuk meredakan peradangan
- Obat antihistamin untuk mengatasi alergi
- Antibiotik, jika ada infeksi penyerta
Namun, jika polip tidak membaik dengan pengobatan, tindakan operasi pengangkatan bisa menjadi pilihan. Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis THT dan biasanya disarankan jika polip mengganggu pernapasan atau menyebabkan komplikasi.
Langkah Pencegahan
Orang tua disarankan untuk menjaga lingkungan anak agar bebas dari pencetus alergi dan iritan.
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan di rumah, antara lain:
- Menjaga kebersihan udara dan rutin membersihkan rumah
- Menghindari paparan asap rokok
- Menggunakan humidifier di ruangan kering
- Menjaga daya tahan tubuh anak dengan asupan nutrisi seimbang
- Memeriksakan anak ke dokter jika pilek atau batuk berlangsung lebih dari 10 hari
Segera Periksakan Bila Gejala Tak Kunjung Hilang
Jika anak mengalami gejala seperti hidung tersumbat kronis, napas berbunyi, atau mendengkur secara konsisten, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
“Penanganan sejak dini bisa mencegah gangguan tumbuh kembang dan komplikasi lebih lanjut,” pungkas dr. Hana.
Polip hidung pada anak memang bukan kondisi yang umum, tapi bisa berdampak besar jika diabaikan. Deteksi dan penanganan dini menjadi kunci utama untuk memastikan kualitas hidup anak tetap optimal.