Gulir Ke Atas Untuk Baca!
IND
Indonesia Updates
BoyolaliBeritaJawa TengahNasional

Aktivitas Warga Lereng Merapi Tetap Normal Meski Gunung Terus Luncurkan Awan Panas

×

Aktivitas Warga Lereng Merapi Tetap Normal Meski Gunung Terus Luncurkan Awan Panas

Sebarkan artikel ini
Image Credit Joko Laksono/Beritasatu - Gunung Merapi Terus Luncurkan Awan Panas,
Image Credit Joko Laksono/Beritasatu - Gunung Merapi Terus Luncurkan Awan Panas,
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Meskipun Gunung Merapi yang berbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah terus meluncurkan awan panas, aktivitas warga di lereng gunung tetap berjalan normal. Para petani di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, tetap ke ladang untuk bercocok tanam dan mencari rumput seperti biasa.

Salah seorang petani di Selo, Sudarno, mengungkapkan bahwa kondisi di wilayahnya masih tergolong aman. Menurutnya, guguran awan panas dari Gunung Merapi saat ini lebih banyak mengarah ke barat daya, seperti ke wilayah Kabupaten Sleman dan Magelang.

“Kalau di sini, alhamdulillah masih aman. Tapi kalau yang di lereng-lereng seperti Stabelan dan Tlogolele mungkin agak was-was,” ujar Sudarno, Rabu (5/2/2025).

Empat Kali Guguran Awan Panas

Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Rabu (5/2/2025), Gunung Merapi yang masih berstatus Level 3 Siaga, mengalami empat kali guguran awan panas.

Awan panas tersebut meluncur ke Kali Bebeng dan Kali Krasak, dengan jarak maksimum 1.400 meter. Sementara pada Selasa (4/2/2025), awan panas sempat meluncur hingga 1.700 meter ke arah yang sama.

“Pada pukul 18.00 WIB, Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas sembilan kali ke arah barat daya dengan jarak maksimum 1.600 meter,” tulis laporan BPPTKG.

Zona Bahaya dan Potensi Risiko

BPPTKG mencatat bahwa saat ini potensi bahaya masih berupa guguran lava dan awan panas, terutama di sektor selatan-barat daya yang mencakup:

  • Sungai Boyong (maksimal 5 km)
  • Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (maksimal 7 km)

Di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup:

  • Sungai Woro (maksimal 3 km)
  • Sungai Gendol (maksimal 5 km)

Sementara itu, lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif bisa mencapai radius 3 kilometer dari puncak.

BPPTKG juga menegaskan bahwa suplai magma di Gunung Merapi masih terus berlangsung, yang berpotensi memicu awan panas guguran di dalam zona bahaya. Oleh karena itu, warga yang berada di area rawan diminta tetap waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang.

BACA :   Jenazah Uswatun Khasanah Dikebumikan di Blitar, Keluarga Harapkan Pelaku Pembunuhan Ditangkap

Tetap Siaga, Tapi Tak Panik

Meski demikian, sebagian besar warga Selo masih menjalani aktivitas harian tanpa kepanikan berlebihan. Seperti yang dikatakan Sudarno, para petani tetap turun ke ladang karena mereka sudah terbiasa dengan aktivitas vulkanik Merapi.

“Yang penting tetap waspada, kalau ada informasi dari BPPTKG atau pemerintah, kita pasti siap mengungsi kalau memang perlu,” tutupnya.

🚨 Imbauan BPPTKG:
✔️ Hindari zona bahaya dalam radius 5-7 km dari puncak
✔️ Waspadai potensi awan panas guguran di Kali Bebeng, Krasak, dan Boyong
✔️ Gunakan masker dan kacamata untuk melindungi diri dari abu vulkanik
✔️ Pantau terus informasi resmi dari BPPTKG dan BPBD setempat


Pertanyaan Umum (FAQ) – Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Warga Tetap Beraktivitas


1. Apakah aktivitas Gunung Merapi saat ini berbahaya?

Gunung Merapi saat ini masih berada di Level 3 Siaga, yang berarti aktivitas vulkaniknya cukup tinggi. BPPTKG melaporkan adanya guguran lava dan awan panas ke arah barat daya, namun hingga kini wilayah Kecamatan Selo masih dianggap relatif aman.

2. Ke mana arah awan panas guguran Merapi?

Awan panas guguran dari Gunung Merapi bergerak ke barat daya, terutama ke Kali Bebeng dan Kali Krasak.

3. Berapa jarak luncur awan panas terbaru?

Pada Rabu (5/2/2025), guguran awan panas mencapai 1.400 meter, sementara sehari sebelumnya, jarak maksimum mencapai 1.700 meter.

4. Apa saja zona bahaya yang harus dihindari?

BPPTKG menetapkan zona bahaya di beberapa wilayah:

  • Sungai Boyong – maksimal 5 km
  • Sungai Bedog, Krasak, Bebeng – maksimal 7 km
  • Sungai Woro – maksimal 3 km
  • Sungai Gendol – maksimal 5 km
  • Lontaran material vulkanik dapat mencapai 3 km dari puncak Merapi.
BACA :   Prabowo Absen di Pelantikan Menteri, Ternyata Sedang Misi Penting ke Australia

5. Apakah warga di lereng Gunung Merapi sudah mengungsi?

Saat ini, warga di Kecamatan Selo masih beraktivitas normal. Namun, mereka tetap waspada dan siap mengungsi jika kondisi memburuk.

6. Bagaimana cara melindungi diri dari abu vulkanik?

Untuk menghindari dampak abu vulkanik, warga disarankan untuk:
✔️ Menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan
✔️ Memakai kacamata untuk menghindari iritasi mata
✔️ Menutup sumber air agar tidak terkontaminasi abu
✔️ Menghindari aktivitas di luar ruangan jika abu turun dalam jumlah banyak

7. Di mana bisa mendapatkan informasi resmi terkait Gunung Merapi?

Masyarakat bisa memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui sumber resmi:

  • BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi)
  • BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
  • BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
  • BPBD setempat (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)

8. Apa yang harus dilakukan jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik?

Jika status Gunung Merapi meningkat atau terjadi letusan besar, warga dihimbau untuk segera:
🚨 Mengikuti instruksi dari BPBD dan pemerintah daerah
🚨 Bersiap untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman
🚨 Menghindari zona bahaya dan jalur luncuran awan panas
🚨 Membawa barang penting seperti dokumen, makanan, dan perlengkapan darurat

9. Apakah wisata ke Gunung Merapi masih diperbolehkan?

Untuk sementara, aktivitas pendakian dan wisata ke Gunung Merapi dilarang, terutama di area rawan bencana dalam radius 5-7 km dari puncak.

10. Bagaimana kesiapan pemerintah dalam menghadapi erupsi Merapi?

Pemerintah melalui BPBD dan BNPB telah menyiapkan jalur evakuasi serta tempat pengungsian jika situasi memburuk. Tim pemantau Gunung Merapi juga terus mengawasi aktivitas vulkanik untuk memastikan keselamatan warga.

🚨 Tetap waspada, namun jangan panik! Ikuti perkembangan terbaru dari sumber resmi.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates
IND