Indonesia Updates
PatiBeritaJawa TengahNasional

Banjir Jalur Pantura Pati-Rembang Sebabkan Kemacetan Panjang dan Rendam Ratusan Rumah

×

Banjir Jalur Pantura Pati-Rembang Sebabkan Kemacetan Panjang dan Rendam Ratusan Rumah

Sebarkan artikel ini
Image Credit Istimewa - Banjir merendam rumah warga di kawasan Jalur Pantura Pati-Rembang, Jawa Tengah.
Image Credit Istimewa - Banjir merendam rumah warga di kawasan Jalur Pantura Pati-Rembang, Jawa Tengah.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pati dalam beberapa hari terakhir kembali menyebabkan banjir di Jalur Pantura Pati-Rembang. Akibatnya, arus lalu lintas di jalur tersebut mengalami kemacetan panjang, sementara ratusan rumah warga terendam hingga kedalaman 50 sentimeter.

Banjir yang terjadi di Desa Purworejo, Kecamatan Pati, mulai menggenangi Jalur Pantura pada Selasa petang (18/2/2025). Ketinggian air mencapai 20 sentimeter di sepanjang jalan utama, menyebabkan kendaraan harus memperlambat laju, bahkan beberapa di antaranya memilih memutar balik mencari jalur alternatif.

Kemacetan Panjang dan Kendaraan Mogok

Dampak banjir ini dirasakan oleh para pengguna jalan, dengan antrean kendaraan mencapai 4 kilometer. Sejumlah pengendara motor terpaksa mendorong kendaraannya yang mogok akibat genangan air bercampur lumpur.

“Saya enggak tahu kalau ada banjir, tadi kejebak macet cukup lama,” ujar Hanafi, salah satu pengendara yang terjebak dalam kemacetan.

Selain menghambat lalu lintas, banjir juga merendam ratusan rumah warga di Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Material lumpur yang terbawa arus semakin memperparah kondisi warga yang berupaya membersihkan rumah mereka.

Penyebab Banjir: Curah Hujan Tinggi dan Drainase Buruk

Banjir di Jalur Pantura Pati-Rembang ini dipicu oleh tingginya curah hujan di kawasan Pegunungan Muria. Selain itu, buruknya sistem drainase serta pendangkalan sungai memperparah genangan yang meluber ke jalan dan permukiman warga.

BACA :   Proses Peralihan Pengawasan Kripto ke OJK Diharapkan Berjalan Lancar dan Terarah

Sutini, salah satu warga yang terdampak, mengeluhkan banjir yang datang berulang kali dalam dua hari terakhir.

“Ini tadi naik lagi sekitar jam 5 sore, barang-barang tenggelam lagi, kasur juga basah semua. Dua hari ini banjir surut, lalu naik lagi,” ujarnya.

Gangguan Ekonomi dan Mobilitas Warga

Banjir yang melanda Jalur Pantura tidak hanya berdampak pada lalu lintas, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi warga. Banyak pengendara truk yang membawa barang terpaksa menunda perjalanan mereka karena khawatir kendaraan mogok akibat genangan air.

Sementara itu, pihak berwenang mengimbau warga untuk tetap waspada dan mencari jalur alternatif jika memungkinkan. Penanganan darurat terus dilakukan dengan membersihkan saluran air yang tersumbat untuk mengurangi genangan.

Upaya Penanganan Banjir

Pemerintah setempat bersama tim gabungan telah melakukan berbagai upaya, termasuk penyedotan air di beberapa titik serta pembersihan sampah yang menyumbat aliran sungai.

“Penyebab utama banjir ini adalah saluran air yang tersumbat oleh sampah dan sedimentasi sungai. Kami akan terus berupaya menangani masalah ini agar tidak semakin parah,” kata seorang petugas dari BPBD Pati.

Banjir di Jalur Pantura Pati-Rembang ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan sistem drainase serta kebersihan lingkungan guna mencegah bencana serupa di masa depan.


Pertanyaan Umum FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan):


1. Apa penyebab utama banjir di Jalur Pantura Pati-Rembang?
Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi, buruknya sistem drainase, serta pendangkalan sungai yang menyebabkan air meluap ke jalan dan permukiman warga.

BACA :   Dampak Ambruknya Jembatan Busui di Kalimantan Timur, Kerugian Negara Capai Rp 18 Miliar

2. Seberapa parah dampak banjir ini?
Banjir menyebabkan kemacetan sepanjang 4 kilometer, merendam ratusan rumah hingga 50 sentimeter, serta mengganggu aktivitas ekonomi warga.

3. Apakah ada jalur alternatif yang bisa dilalui?
Pengendara dapat mencari jalur alternatif melalui jalan dalam kota atau jalur desa terdekat untuk menghindari genangan air.

4. Apa yang sedang dilakukan pemerintah untuk menangani banjir?
Pemerintah setempat telah melakukan penyedotan air, pembersihan drainase, serta pengerukan sedimentasi sungai guna mengurangi risiko banjir yang lebih besar.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL