...
PurwakartaBeritaJawa BaratNasional

Pembunuhan di Purwakarta: ART Diduga Bunuh Dea Permata Kharisma, Keluarga Tak Menyangka

×

Pembunuhan di Purwakarta: ART Diduga Bunuh Dea Permata Kharisma, Keluarga Tak Menyangka

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Keluarga korban Yuli Ismawati tidak menyangka anak keduanya, Dea Permata Kharisma, tewas dibunuh oleh orang terdekat. Terduga pelaku, Ade Mulyana, yang merupakan asisten rumah tangga (ART), selama ini bahkan sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
Ilustrasi - Keluarga korban Yuli Ismawati tidak menyangka anak keduanya, Dea Permata Kharisma, tewas dibunuh oleh orang terdekat. Terduga pelaku, Ade Mulyana, yang merupakan asisten rumah tangga (ART), selama ini bahkan sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Keluarga korban Dea Permata Kharisma tidak pernah menyangka bahwa terduga pelaku pembunuhan anak kedua mereka adalah orang yang selama ini tinggal serumah dan sudah dianggap seperti keluarga.

Terduga pelaku, Ade Mulyana, merupakan asisten rumah tangga (ART) di rumah keluarga Dea. Hubungan keduanya selama ini terlihat baik tanpa tanda-tanda perselisihan.

“Tidak pernah terlintas bahwa pelaku pembunuhan anak saya adalah orang yang selama ini tinggal serumah,” ujar ibu korban, Yuli Ismawati, Rabu (13/8/2035).

Korban Dikenal Ramah dan Tidak Pernah Mengeluh

Menurut Yuli, Dea memiliki kepribadian yang menganggap semua orang baik. Ia juga tidak pernah mengeluhkan masalah dengan Ade Mulyana.
Namun, keluarga mengungkap bahwa sebelum meninggal, Dea sempat menerima ancaman dari nomor asing yang terus berganti. Identitas pengirim pesan itu masih menjadi misteri.

Kronologi Penangkapan Pelaku

Satreskrim Polres Purwakarta menangkap Ade Mulyana setelah penyelidikan mengarah kepadanya. Saat kejadian, Ade bahkan sempat menunjukkan sikap seolah ikut berduka dan kehilangan.

Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandi, membenarkan penangkapan tersebut.
“Penyidik masih melakukan pendalaman kasus,” ujarnya.

Pemakaman Korban

Jenazah Dea dimakamkan di TPU Cimaung, Purwakarta, setelah dilakukan autopsi di RS Sartika Asih Bandung. Suasana duka masih menyelimuti keluarga besar yang belum bisa menerima kenyataan pahit ini.