...
JakartaBeritaNasional

Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya dan Bandung, BGN Turun Tangan Lakukan Investigasi

×

Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya dan Bandung, BGN Turun Tangan Lakukan Investigasi

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi.(indonesiaupdates.com/AI Generate)
Ilustrasi.(indonesiaupdates.com/AI Generate)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan tengah mengusut dugaan keracunan makanan yang terjadi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa wilayah, termasuk Tasikmalaya dan Bandung. Insiden ini menimpa sejumlah siswa penerima manfaat MBG dan memicu kekhawatiran masyarakat terhadap standar keamanan pangan program tersebut.

Salah satu kejadian terbaru terjadi di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, pada Kamis (1/5/2025). Beberapa siswa mengalami gejala diduga keracunan usai mengonsumsi makanan yang disediakan dari dapur penyedia MBG.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti insiden yang diduga serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

“Kami menegaskan komitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan melakukan evaluasi menyeluruh. Ini menjadi pelajaran penting dalam memastikan standar keamanan pangan dalam program MBG,” ujar Dadan dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu (3/5/2025).

Pemeriksaan Laboratorium dan Evaluasi Menyeluruh

Untuk memastikan titik kritis yang menyebabkan keracunan, BGN telah mengambil sampel makanan dan bahan mentah dari dapur penyedia. Proses uji laboratorium kini sedang berlangsung dan hasilnya diperkirakan akan keluar dalam waktu 10 hari.

Di sisi lain, Michael Julius Tobing, Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, mengklaim bahwa semua bahan pangan telah melalui proses pemeriksaan kualitas yang ketat sebelum diolah.

“Komponen seperti tahu, ayam, sayuran, beras, dan kentang sudah diperiksa oleh tim ahli gizi sebelum masuk dapur. Proses pengolahan dan distribusi juga mengacu pada SOP yang ketat,” jelas Michael.

Meski begitu, pihak yayasan menyatakan siap bekerja sama penuh dengan otoritas terkait guna mengungkap akar persoalan dan meningkatkan standar keamanan ke depan.

BGN Pastikan Penanganan Medis bagi Siswa Terdampak

Dalam keterangannya, BGN juga memastikan bahwa seluruh siswa yang terdampak telah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan setempat. BGN saat ini memperkuat pengawasan terhadap penyedia MBG di seluruh wilayah, serta mendorong peningkatan pelatihan keamanan pangan bagi semua pelaksana teknis lapangan.

“Kami akan memperkuat kolaborasi lintas sektor — dari satuan pendidikan, penyedia bahan pangan, ahli gizi, hingga institusi pengawasan mutu — demi menjamin tidak terulangnya kejadian serupa,” tegas Dadan.

Perbaikan Sistem dan Keamanan Pangan Jadi Prioritas

Insiden ini menjadi sorotan nasional mengingat Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan pemerintah. Evaluasi menyeluruh dipandang penting untuk menjaga kepercayaan publik dan menjamin hak siswa terhadap pangan yang aman dan bergizi.

BGN juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan kejanggalan dalam pelaksanaan program MBG di wilayah masing-masing.


Pertanyaan Umum (FAQ): Dugaan Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung dan Tasikmalaya


1. Apa yang terjadi dalam insiden MBG di Tasikmalaya dan Bandung?
Beberapa siswa dilaporkan mengalami dugaan keracunan setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan oleh SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq di Tasikmalaya dan Kecamatan Coblong, Bandung.

2. Kapan kejadian ini terjadi?
Insiden terbaru terjadi pada Kamis, 1 Mei 2025, di Tasikmalaya, dan sebelumnya dilaporkan juga kasus serupa di wilayah Coblong, Kota Bandung.

3. Siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini?
Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil alih penyelidikan dan berkomitmen mengusut tuntas penyebab keracunan serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya program.

4. Bagaimana tanggapan BGN terhadap kejadian ini?
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan tim investigasi ke lokasi dan akan menindak tegas jika ditemukan kelalaian dalam proses penyediaan makanan.

5. Apakah pihak penyedia makanan sudah mengikuti prosedur yang benar?
Menurut Kepala SPPG, Michael Julius Tobing, semua bahan makanan seperti tahu, ayam, beras, dan sayuran sudah diperiksa kualitasnya sebelum diolah dan didistribusikan.

6. Apakah sudah dilakukan uji laboratorium terhadap makanan yang diduga menyebabkan keracunan?
Ya, BGN telah mengirimkan sampel makanan dan bahan mentah ke laboratorium. Hasil uji ini diperkirakan akan keluar dalam waktu 10 hari ke depan.

7. Bagaimana kondisi siswa yang terdampak?
BGN menyatakan bahwa seluruh siswa yang mengalami gejala telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat.

8. Apa langkah pencegahan agar kasus seperti ini tidak terulang?
BGN menekankan pentingnya kolaborasi antara penyedia makanan, ahli gizi, satuan pendidikan, dan lembaga pengawasan mutu agar seluruh proses MBG memenuhi standar keamanan pangan.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL