INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Dunia mendaki dan petualangan kembali berduka. Seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dilaporkan tewas setelah terjatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (21/6/2025).
Peristiwa itu terjadi ketika Juliana tengah beristirahat sendirian dan secara tragis terpeleset ke lereng curam. Ia tengah mendaki bersama lima WNA lainnya serta seorang pemandu lokal.
Profil Juliana Marins: Publisis, Penari Pole Dance, dan Traveller
Dilansir dari media Brasil, g1, Juliana lahir pada 24 Agustus 1998 di Niterói, Rio de Janeiro. Ia merupakan lulusan jurusan periklanan dan publisitas dari Universitas Federal Rio de Janeiro (UFRJ).
Juliana dikenal aktif sebagai publisis profesional, sekaligus penari pole dance yang kerap menunjukkan performanya di akun Instagram @ajulianamarins. Sejak awal 2025, ia menjelajahi Asia Tenggara, termasuk Filipina, Thailand, dan Vietnam, sebelum akhirnya sampai di Indonesia.
Kronologi Tragedi Gunung Rinjani
Juliana terpeleset di titik berbahaya sekitar ketinggian 9.400 kaki (±3.000 mdpl) di kawasan puncak Gunung Rinjani. Proses evakuasi berlangsung lama karena cuaca buruk dan kondisi medan terjal.
Jenazah baru berhasil dievakuasi beberapa hari setelah kejadian dan rencananya akan diautopsi di Bali sebelum dikembalikan ke Brasil.
Mengapa Evakuasi Tidak Gunakan Helikopter?
Kritik publik sempat muncul soal lambannya evakuasi. Namun pengamat penerbangan Gerry Soejatman menjelaskan bahwa lokasi korban melebihi batas aman helikopter evakuasi seperti AW139 dan AS365. Operasi hover di titik tersebut tidak memungkinkan karena tekanan udara tipis di ketinggian.
Evakuasi akhirnya dilakukan dari titik lebih rendah di Sembalun (3.000 kaki), agar helikopter dapat beroperasi dengan lebih aman dan stabil.
Respons Publik dan Netizen Brasil
Tragedi ini mendapat perhatian luas, termasuk dari warga Brasil yang membanjiri kolom komentar media sosial Presiden Prabowo Subianto, menuntut percepatan evakuasi dan penanganan serius. Banyak juga yang mengenang Juliana sebagai sosok inspiratif dan penuh semangat hidup.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam mendaki, memahami medan, serta memperhatikan keselamatan saat menjelajah alam liar. Juliana Marins mungkin telah pergi, namun semangat eksplorasinya akan terus hidup dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.