...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Indonesia Updates
KuninganBeritaJawa BaratNasional

Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu di Kuningan Terancam Gulung Tikar

×

Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu di Kuningan Terancam Gulung Tikar

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi perajin tahu terkait harga kedelai naik. (Istimewa)
Ilustrasi perajin tahu terkait harga kedelai naik. (Istimewa)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Lonjakan harga kedelai dalam sepekan terakhir membuat para perajin tahu di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kian terjepit. Harga bahan baku utama itu kini menembus Rp 10.200 per kilogram, melonjak tajam dari harga sebelumnya yang masih di kisaran Rp 9.000 per kilogram.

Dampaknya, banyak produsen tahu terpaksa memangkas produksi hingga mengecilkan ukuran produk demi menekan biaya. Aris, seorang perajin tahu di Kecamatan Kuningan, mengaku hanya mampu membeli 30–40 kg kedelai per hari, jauh berkurang dari kebutuhan normal sebanyak 70 kg.

“Produksi saya turun sampai 30 persen. Pegawai juga terpaksa saya rumahkan dua orang. Sekarang dibantu istri dan anak saja,” kata Aris kepada wartawan, Kamis (25/4/2025).

Menurut Aris, kenaikan harga kedelai dipicu oleh terganggunya pasokan impor serta faktor cuaca ekstrem yang menghambat distribusi ke sejumlah daerah.

Nasib serupa dialami Pardi, pedagang tahu keliling asal Desa Tambakbaya. Ia terpaksa menaikkan harga jual tahu dari Rp 500 menjadi Rp 600 per biji. Namun, kebijakan ini justru membuat pembeli mengeluh dan penjualannya menurun.

“Biasanya bisa habis 8 hingga 10 ancak per hari, sekarang cuma 6 ancak,” ujarnya.

Keduanya berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kedelai dan memberikan bantuan langsung kepada pelaku usaha mikro kecil yang terdampak.

“Kalau terus begini, usaha kecil seperti kami bisa tutup. Bisa nambah pengangguran di kampung,” tutur Aris.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah maupun pusat terkait solusi jangka pendek atas lonjakan harga kedelai tersebut.


Pertanyaan Umum (FAQ) – Dampak Kenaikan Harga Kedelai terhadap Perajin Tahu di Kuningan


1. Mengapa harga kedelai naik drastis belakangan ini?
Kenaikan harga kedelai dipicu oleh terganggunya pasokan impor dan cuaca ekstrem yang menghambat distribusi ke wilayah-wilayah penghasil kedelai.

2. Berapa harga kedelai saat ini?
Harga kedelai saat ini mencapai Rp 10.200 per kilogram, naik signifikan dari harga sebelumnya yang masih di bawah Rp 9.000 per kilogram.

3. Bagaimana dampaknya terhadap perajin tahu di Kuningan?
Banyak perajin mengurangi volume produksi, mengecilkan ukuran tahu, bahkan merumahkan pegawai. Beberapa juga terancam menutup usaha jika kondisi terus berlanjut.

4. Apakah ada bantuan dari pemerintah untuk perajin yang terdampak?
Hingga saat ini, belum ada bantuan langsung yang diberikan. Para pelaku usaha kecil berharap ada langkah nyata dari pemerintah, baik dalam stabilisasi harga maupun dukungan finansial.

5. Apakah harga jual tahu juga ikut naik?
Ya, beberapa pedagang seperti Pardi dari Tambakbaya menaikkan harga tahu dari Rp 500 menjadi Rp 600 per biji, meski berdampak pada penurunan jumlah pembeli.

6. Siapa saja yang terdampak dari kenaikan harga kedelai ini?
Tidak hanya produsen tahu, tetapi juga konsumen, pedagang keliling, dan masyarakat umum yang mengandalkan tahu sebagai sumber protein terjangkau.

7. Apa yang bisa dilakukan konsumen atau masyarakat umum?
Masyarakat bisa mendukung UMKM lokal dengan tetap membeli produk tahu meski dalam jumlah atau ukuran lebih kecil, serta turut menyuarakan kebutuhan perlindungan pelaku usaha kecil kepada pemerintah.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL