INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Aksi premanisme di Terminal Tipe A Harjamukti, Kota Cirebon, viral di media sosial setelah sejumlah sopir travel mengaku dipalak oleh orang tak dikenal yang berkedok sebagai juru parkir liar. Peristiwa ini menuai kecaman publik dan langsung direspons oleh jajaran Polres Cirebon Kota.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, bergerak cepat dengan memimpin operasi gabungan berskala besar di berbagai titik rawan. Hasilnya, sebanyak 24 orang yang diduga kuat terlibat dalam praktik premanisme berhasil diamankan.
Target kami adalah preman jalanan, juru parkir liar, dan oknum yang melakukan pemalakan terhadap warga. Hari ini kami amankan 24 orang dari berbagai titik,” ujar AKBP Eko dalam keterangan pers yang didampingi Kasat Reskrim AKP Fajri Ameli Putra dan Kabag Ops Kompol Munawan, Senin (26/5/2025).
Para terduga pelaku langsung digiring menggunakan truk Dalmas ke Mapolres Cirebon Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam operasi tersebut, petugas juga menemukan satu orang yang kedapatan mengonsumsi obat keras jenis Tramadol tanpa resep dokter. Selain itu, seorang pria tertangkap tangan tengah menjual tiket palsu angkutan umum di sekitar kawasan terminal.
Untuk kasus penyalahgunaan obat keras dan pemalsuan tiket, kami proses sesuai hukum yang berlaku. Satres Narkoba dan Satreskrim sudah menangani kasus tersebut,” tegas AKBP Eko.
Bentuk Satgas Anti Preman
Guna menekan aksi kejahatan jalanan yang meresahkan, Polres Cirebon Kota telah membentuk Satgas Anti Preman. Satuan tugas ini difokuskan untuk melakukan patroli rutin dan penindakan cepat terhadap segala bentuk premanisme.
Masyarakat tidak perlu takut untuk melapor. Identitas pelapor akan kami lindungi dan setiap laporan akan kami tindaklanjuti,” kata Kapolres.
Sebelumnya, aksi para preman yang memalak sopir travel di terminal sempat menjadi sorotan netizen. Banyak yang menuntut aparat bertindak tegas agar keamanan dan kenyamanan di terminal dapat terjamin, terutama bagi sopir dan penumpang yang beraktivitas setiap hari.
Dengan penindakan tegas ini, diharapkan Terminal Harjamukti dan wilayah sekitarnya dapat kembali menjadi zona aman dan bebas dari aksi-aksi premanisme.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Penindakan Premanisme di Terminal Harjamukti, Cirebon
1. Apa yang terjadi di Terminal Harjamukti, Cirebon?
Telah terjadi aksi premanisme yang melibatkan pemalakan terhadap sopir travel oleh sejumlah oknum yang berkedok sebagai juru parkir liar. Aksi ini viral di media sosial dan memicu perhatian publik.
2. Siapa yang menangani kasus ini?
Polres Cirebon Kota, dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Eko Iskandar, melakukan penindakan melalui operasi gabungan di sejumlah titik rawan.
3. Berapa orang yang diamankan dalam operasi tersebut?
Sebanyak 24 orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme diamankan oleh aparat kepolisian.
4. Apa saja temuan polisi dalam razia tersebut?
Selain aksi premanisme, polisi juga mendapati:
-
Satu orang mengonsumsi obat keras jenis Tramadol tanpa resep dokter.
-
Satu orang tertangkap tangan menjual tiket palsu angkutan umum di kawasan terminal.
5. Apa sanksi bagi pelaku yang tertangkap?
Para pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kasus penyalahgunaan obat keras ditangani oleh Satres Narkoba, sementara pemalsuan tiket ditangani oleh Satreskrim.
6. Apa langkah selanjutnya dari Polres Cirebon Kota?
Polres membentuk Satgas Anti Preman sebagai upaya berkelanjutan untuk memberantas aksi premanisme dan kejahatan jalanan di wilayah hukum mereka.
7. Apa yang bisa dilakukan masyarakat jika mengalami pemalakan atau tindakan premanisme?
Masyarakat diimbau untuk segera melapor ke pihak kepolisian. Identitas pelapor akan dirahasiakan, dan setiap laporan akan ditindaklanjuti secara serius.
8. Apakah razia ini akan dilakukan secara berkala?
Ya. Kapolres Cirebon Kota menegaskan bahwa razia dan patroli akan terus dilakukan secara berkala di titik-titik rawan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL