...
PIlihan Editor

Bahaya AI terhadap Masyarakat Global: Ancaman Nyata di Balik Kemajuan Teknologi

×

Bahaya AI terhadap Masyarakat Global: Ancaman Nyata di Balik Kemajuan Teknologi

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Grok, chatbot AI besutan xAI kini hadir dalam aplikasi mandiri.
Ilustrasi - Grok, chatbot AI besutan xAI kini hadir dalam aplikasi mandiri.

INDONESIAUPDATES.COM, TEKNOLOGI – Di tengah laju pesat perkembangan kecerdasan buatan (AI), para ilmuwan dan pakar teknologi mulai memperingatkan bahaya besar yang mengintai masyarakat global. Mulai dari disinformasi politik, penyalahgunaan teknologi deepfake, hingga dampak ekonomi dan ketimpangan sosial, kecanggihan AI kini menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan.

1. Disinformasi Politik: Ancaman Demokrasi dari AI Generatif

Gary Marcus, pakar AI dan penggagas gerakan Responsible AI, menyebut AI generatif sebagai “senjata nuklir disinformasi”. Hal ini terbukti dalam peristiwa Mei 2023, saat gambar palsu ledakan di Pentagon menyebar dalam hitungan menit, memicu kepanikan publik dan mengguncang pasar global.

“Jika digunakan untuk memanipulasi pemilu atau memperkeruh konflik geopolitik, AI bisa menghancurkan demokrasi dari dalam,” ujar Marcus, dikutip dari laporan IBM, Sabtu (24/5/2025).

2. Deepfake: Merusak Privasi dan Digunakan untuk Penipuan Digital

Teknologi deepfake berbasis AI mampu menciptakan video dan gambar palsu yang sangat meyakinkan. Dari penyebaran konten eksplisit palsu hingga penipuan suara untuk membobol keamanan finansial, dampaknya sangat merugikan.

“Deepfake adalah risiko yang sulit dideteksi tapi sangat merusak,” tulis laporan IBM Think.

3. Bias Algoritma dan Diskriminasi Sistematis

AI juga menghadirkan risiko diskriminasi jika tidak dikembangkan secara etis. Algoritma bisa memperkuat bias yang sudah ada dalam data pelatihan. Contohnya, sistem rekrutmen otomatis di beberapa perusahaan ternyata lebih memprioritaskan kandidat pria atau mayoritas etnis.

Tanpa audit menyeluruh, AI berpotensi memperdalam ketidakadilan struktural yang ada di masyarakat.

4. Ketimpangan Sosial dan Kehilangan Pekerjaan Akibat Otomatisasi

Pakar menilai otomatisasi berbasis AI dapat menggantikan jutaan pekerjaan dalam waktu singkat, terutama pada sektor manufaktur, layanan pelanggan, dan transportasi.

Untuk mengantisipasi dampaknya, Gary Marcus menyarankan konsep pendapatan dasar universal (Universal Basic Income) agar ketimpangan ekonomi tidak semakin dalam.

5. Minimnya Regulasi AI Jadi Pemicu Risiko Global

Salah satu permasalahan utama adalah belum adanya regulasi AI yang kuat dan menyeluruh. Perusahaan besar terus berlomba menciptakan AI tercanggih tanpa memikirkan risiko sosial jangka panjangnya.

“Tanpa lembaga pengawasan independen, kita seperti membiarkan anak kecil bermain dengan dinamit,” tegas Marcus, mengutip Forbes (23/5/2025).

6. Seruan Global untuk Tata Kelola AI yang Etis

IBM dan para pakar AI menyerukan pembentukan standar global pengembangan AI yang aman dan transparan. Pengawasan lintas negara dan keterlibatan masyarakat sipil diperlukan agar perkembangan AI tidak disalahgunakan.

“Sudah saatnya dunia duduk bersama untuk menyusun rambu-rambu etika AI yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga melindungi umat manusia,” ungkap laporan IBM.

Meskipun AI menawarkan manfaat besar di berbagai bidang, teknologi ini juga menyimpan potensi risiko sosial, politik, dan ekonomi yang mengkhawatirkan. Dibutuhkan kolaborasi global untuk menghadirkan AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga aman, adil, dan bertanggung jawab.


❓ FAQ: Bahaya Kecerdasan Buatan (AI) terhadap Masyarakat


1. Apa saja bahaya utama dari perkembangan AI terhadap masyarakat?

Beberapa bahaya utama AI antara lain:

  • Penyebaran disinformasi politik dalam skala besar

  • Penyalahgunaan teknologi deepfake

  • Bias algoritma yang menyebabkan diskriminasi

  • Penghilangan lapangan pekerjaan dan ketimpangan ekonomi

  • Kurangnya regulasi dan pengawasan yang memadai


2. Mengapa disinformasi politik lewat AI disebut sangat berbahaya?

Karena AI generatif bisa menyebarkan informasi palsu dengan sangat cepat dan masif, seperti yang terjadi pada insiden gambar palsu ledakan di Pentagon tahun 2023. Disinformasi semacam ini bisa memanipulasi opini publik dan merusak demokrasi.


3. Apa itu teknologi deepfake dan bagaimana bahayanya?

Deepfake adalah teknologi yang memungkinkan penciptaan gambar dan video palsu yang tampak sangat nyata. Deepfake bisa digunakan untuk mencemarkan nama baik, penipuan, pencurian identitas, hingga manipulasi publik.


4. Bagaimana AI bisa menyebabkan diskriminasi?

Sistem AI yang dilatih dengan data bias dapat menghasilkan keputusan yang diskriminatif, seperti dalam sistem perekrutan yang lebih mengutamakan kelompok tertentu berdasarkan data historis yang tidak adil.


5. Apakah AI akan menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan?

Ya, otomatisasi dengan AI dapat menggantikan banyak pekerjaan manusia dalam waktu cepat. Hal ini bisa memicu pengangguran massal dan memperbesar kesenjangan sosial.


6. Apakah ada regulasi global tentang pengembangan AI?

Saat ini belum ada regulasi global yang mengikat. Para ahli menyarankan pembentukan lembaga pengawasan internasional yang independen dan adanya standar global untuk memastikan AI dikembangkan secara aman dan etis.


7. Apa solusi yang disarankan untuk mengurangi dampak negatif AI?

Beberapa solusi yang disarankan:

  • Pengawasan ketat dan audit terhadap sistem AI

  • Pendekatan etis dan transparan oleh perusahaan pengembang AI

  • Pengenalan pendapatan dasar universal (universal basic income)

  • Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat sipil


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL