...
IndramayuBeritaJawa BaratNasional

Koma di Taiwan, PMI Asal Indramayu Butuh Bantuan Presiden Prabowo dan Pemerintah Daerah

×

Koma di Taiwan, PMI Asal Indramayu Butuh Bantuan Presiden Prabowo dan Pemerintah Daerah

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Mujahid menunjukkan kondisi istrinya Marini saat di rawat di Rumah Sakit Taiwan dalam layar hand phone.
Ilustrasi - Mujahid menunjukkan kondisi istrinya Marini saat di rawat di Rumah Sakit Taiwan dalam layar hand phone.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Marini (38), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, kini dalam kondisi koma di salah satu rumah sakit di Taiwan. Keluarga Marini memohon perhatian dan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Bupati Indramayu Lucky Hakim untuk penanganan medis dan pemulangan Marini ke Tanah Air.

Kondisi tragis ini terjadi setelah Marini, yang diketahui memiliki riwayat hipertensi, jatuh di kamar mandi hingga kepalanya terbentur lantai. Peristiwa ini menyebabkan Marini koma dan telah dirawat selama 17 hari terakhir di rumah sakit di Taiwan.

“Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden Prabowo, Bapak Gubernur Jawa Barat, dan Bapak Bupati Indramayu. Istri saya koma setelah kecelakaan di kamar mandi. Saya tidak punya biaya lagi,” ujar Mujahid, suami Marini, saat ditemui di kediamannya.

Mujahid menjelaskan bahwa biaya rumah sakit yang diminta untuk pengobatan sebesar Rp 25 juta telah ia penuhi dengan menjual satu-satunya tanah miliknya. Namun, kini ia tidak memiliki dana untuk biaya operasi lanjutan dan perawatan istrinya.

Marini telah bekerja di Taiwan selama 6 tahun dan merupakan tulang punggung keluarga. Ia meninggalkan seorang anak laki-laki yang masih duduk di bangku kelas 5 SD. Suaminya sangat berharap pemerintah segera memberikan solusi.

Sementara itu, kerabat Marini, Tika Renika (35), telah menginisiasi penggalangan dana untuk membiayai operasi ketiga Marini. Dalam waktu dua hari, donasi yang terkumpul baru mencapai Rp 7,5 juta dari total Rp 25 juta yang dibutuhkan.

“Kami galang dana karena pihak rumah sakit meminta pelunasan agar operasi bisa dilanjutkan. Kami sudah dapat izin dari keluarga dan pemerintah desa,” jelas Tika.

Tika juga menyampaikan bahwa Marini telah dijenguk oleh pihak KDEI Taiwan dan agen tenaga kerja, namun bantuan yang diberikan masih terbatas. Laporan juga telah disampaikan ke Migrant Care dan Disnaker Indramayu, tetapi belum ada respons nyata.

“Sudah dilaporkan ke pihak terkait, tapi belum ada tindakan berarti sampai sekarang,” ujarnya.

Keluarga Marini berharap agar Pemerintah Indonesia segera turun tangan dalam menangani kasus ini demi keselamatan dan pemulangan salah satu warganya yang berjuang di luar negeri.


Pertanyaan Umum (FAQ): Kasus PMI Marini di Taiwan


1. Siapa Marini dan mengapa ia koma di Taiwan?
Marini adalah PMI asal Indramayu yang mengalami kecelakaan di kamar mandi akibat darah tinggi, hingga menyebabkan koma.

2. Berapa lama Marini dirawat di rumah sakit?
Marini telah dirawat selama 17 hari di rumah sakit di Taiwan.

3. Berapa biaya yang dibutuhkan?
Biaya pengobatan yang diminta rumah sakit Taiwan sebesar Rp 25 juta.

4. Apakah pemerintah sudah membantu?
Hingga saat ini belum ada respons signifikan dari pemerintah meskipun laporan sudah masuk ke Migrant Care dan Disnaker.

5. Bagaimana upaya keluarga?
Keluarga menjual tanah untuk biaya awal, dan kini menggalang dana untuk operasi lanjutan.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL