INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Dalam dunia medis, nama penyakit moyamoya mungkin terdengar asing bagi masyarakat awam. Namun, menurut dokter spesialis bedah saraf Muhammad Kusdiansyah, penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan memiliki risiko serius, yaitu stroke pada usia muda.
“Penyakit moyamoya adalah kelainan genetik. Bisa terjadi pada siapa saja, tapi faktor risikonya belum diketahui secara pasti,” ujar Kusdiansyah dalam keterangan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Apa Itu Penyakit Moyamoya?
Penyakit moyamoya adalah kelainan pembuluh darah otak yang menyebabkan penyempitan secara progresif pada arteri utama otak. Akibatnya, otak akan berusaha membentuk pembuluh darah baru sebagai kompensasi. Sayangnya, pembuluh darah baru ini bersifat rapuh dan rawan pecah.
Pembuluh darah yang terbentuk ini muncul dalam waktu cepat dan tidak kuat secara struktur. Bisa pecah dan menyebabkan stroke hemoragik,” jelas Kusdiansyah.
Pada pemeriksaan radiologi, pembuluh darah yang terbentuk terlihat seperti kumpulan asap, yang dalam bahasa Jepang disebut moyamoya.
“Terlihat kayak menggerombol, karena pembuluh darah banyak tapi rapuh,” imbuh dr. Adin Nulkhasanah, Direktur Utama RS PON.
Stroke di Usia Muda, Waspadai Moyamoya
Meski stroke umumnya menyerang orang berusia 50 tahun ke atas, kasus stroke pada usia muda makin meningkat. Apalagi jika seseorang menjalani gaya hidup sehat namun tetap terkena stroke, patut dicurigai adanya kondisi seperti moyamoya.
“Kalau seseorang muda, tidak merokok, tidak hipertensi, kolesterol normal, dan tetap kena stroke, maka perlu dicurigai moyamoya. Pemeriksaan pembuluh darah otak seperti MRI atau CT Angio sangat disarankan,” ujar dr. Adin.
RS PON Sudah Tangani 70 Pasien Moyamoya
Hingga saat ini, RS PON Jakarta telah menangani 70 pasien dengan moyamoya, termasuk anak usia 3 tahun. Meski tergolong penyakit langka, jumlah kasus yang ditemukan menunjukkan perlunya perhatian lebih dari masyarakat dan tenaga medis.
“Kasus termuda yang kami tangani berusia 3 tahun,” kata dr. Adin.
RS PON pun telah meresmikan Pusat Moyamoya dan Penyakit Serebrovaskular Kompleks untuk memfasilitasi penanganan lebih lanjut dan pelatihan dokter dari rumah sakit lain jika kasus makin meningkat.
Deteksi Dini Sangat Penting
Karena penyebabnya bersifat genetik dan gejalanya sering tidak terdeteksi hingga terjadi stroke, deteksi dini moyamoya sangat penting. Pemeriksaan kesehatan otak secara menyeluruh, termasuk brain check-up menggunakan MRI atau CT angiografi, bisa menyelamatkan nyawa.
Pertanyaan Umum (FAQ): Tentang Penyakit Moyamoya
1. Apa itu penyakit Moyamoya?
Penyakit Moyamoya adalah kelainan pembuluh darah otak yang langka, ditandai dengan penyempitan progresif arteri utama di otak. Tubuh akan membentuk pembuluh darah kecil sebagai kompensasi, namun pembuluh darah ini sangat rapuh dan dapat menyebabkan stroke.
2. Mengapa disebut Moyamoya?
Nama “Moyamoya” berasal dari bahasa Jepang yang berarti “asap” atau “kabut”. Ini mengacu pada gambaran radiologi pembuluh darah kecil di otak yang terlihat seperti kepulan asap saat dilakukan pemeriksaan angiografi.
3. Apa penyebab penyakit Moyamoya?
Penyebab pasti Moyamoya belum diketahui, tetapi diduga berkaitan dengan faktor genetik. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa muda.
4. Siapa yang berisiko terkena Moyamoya?
Meskipun jarang, penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kasus paling banyak terjadi pada usia muda, bahkan pada anak-anak mulai usia 3 tahun. Jika seseorang mengalami stroke di usia muda tanpa faktor risiko seperti hipertensi atau diabetes, Moyamoya bisa menjadi penyebab yang perlu dicurigai.
5. Apa gejala penyakit Moyamoya?
Gejala utama meliputi:
-
Stroke iskemik (karena penyumbatan)
-
Stroke hemoragik (karena pecahnya pembuluh darah)
-
Sakit kepala
-
Gangguan bicara
-
Kelumpuhan sebagian tubuh
-
Kejang (pada anak-anak)
6. Bagaimana cara mendeteksi penyakit Moyamoya?
Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan radiologi otak seperti:
-
MRI otak
-
CT angiografi
-
Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk melihat kondisi pembuluh darah secara rinci.
7. Apakah Moyamoya bisa disembuhkan?
Tidak ada obat untuk menyembuhkan Moyamoya sepenuhnya, tetapi penanganan medis dapat membantu mencegah stroke lanjutan. Salah satu penanganannya adalah operasi revaskularisasi untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
8. Apa yang harus dilakukan jika diduga terkena Moyamoya?
Segera periksakan diri ke dokter saraf atau rumah sakit spesialis otak. Pemeriksaan menyeluruh seperti brain check-up sangat penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan tindakan medis yang tepat.
9. Apakah penyakit Moyamoya bisa dicegah?
Karena bersifat genetik dan penyebab pastinya belum diketahui, penyakit ini belum bisa dicegah. Namun, deteksi dini dan pengawasan rutin kondisi otak bisa meminimalkan risiko komplikasi serius seperti stroke.
10. Di mana saya bisa mendapat pengobatan untuk Moyamoya di Indonesia?
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta telah membuka Pusat Moyamoya dan Penyakit Serebrovaskular Kompleks, yang menangani pasien Moyamoya dan memberikan pelatihan bagi dokter dari rumah sakit lain.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL