INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Banyak lansia mengalami perubahan pola tidur seiring bertambahnya usia. Mereka lebih sering terbangun di malam hari, sulit tidur nyenyak, hingga mengantuk di siang hari. Tapi, berapa lama sebenarnya waktu tidur ideal bagi lansia? Dan apa penyebab utama pola tidur mereka berubah?
Artikel ini akan mengulas jam tidur yang disarankan untuk orang lanjut usia, serta berbagai gangguan tidur yang umum terjadi agar Anda bisa lebih waspada dan memberikan perawatan yang tepat.
Berapa Lama Waktu Tidur Ideal untuk Lansia?
Seiring menua, fungsi organ dan hormon tubuh mengalami penurunan. Salah satunya adalah hormon melatonin, yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan bangun.
Banyak yang mengira bahwa semakin tua, waktu tidur akan terus berkurang. Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang berusia:
-
61–64 tahun disarankan tidur 7–9 jam per malam
-
65 tahun ke atas dianjurkan tidur 7–8 jam per malam
Jadi, anggapan bahwa lansia hanya butuh tidur sebentar tidak sepenuhnya benar. Durasi tidur yang cukup tetap dibutuhkan untuk menjaga kualitas hidup.
Kenapa Lansia Sering Mengalami Gangguan Tidur?
Penurunan kualitas tidur pada lansia bukan hanya karena faktor usia, tapi juga dipicu oleh gangguan kesehatan. Beberapa penyebab umum antara lain:
1. Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Kondisi ini banyak terjadi pada lansia dengan diabetes atau masalah pada kandung kemih, membuat mereka kerap terbangun dan kesulitan tidur kembali.
2. Insomnia
Sekitar 50% lansia mengalami insomnia. Penyebabnya bisa karena stres, depresi, kecemasan, atau efek samping obat-obatan.
3. Sleep Apnea
Gangguan pernapasan saat tidur ini membuat lansia terbangun dalam kondisi terengah-engah. Jika tidak ditangani, bisa berdampak pada kesehatan jantung dan otak.
4. Restless Leg Syndrome (RLS)
RLS membuat penderitanya merasa tidak nyaman di kaki sehingga ingin terus menggerakkan kaki, bahkan saat tidur. Ini tentu mengganggu kualitas tidur malam.
Dampak Buruk Jika Lansia Kurang Tidur
Kurang tidur pada lansia bukan sekadar membuat mereka mengantuk di siang hari. Dampak jangka panjangnya bisa sangat serius, antara lain:
-
Sistem kekebalan tubuh melemah
-
Risiko penyakit jantung dan hipertensi meningkat
-
Penurunan fungsi otak dan daya ingat
-
Risiko cedera akibat jatuh meningkat karena kelelahan dan gangguan keseimbangan
Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Lansia
Untuk menghindari risiko gangguan tidur pada lansia, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Kurangi tidur siang terlalu lama
-
Ciptakan suasana kamar yang nyaman dan tenang
-
Lakukan teknik relaksasi sebelum tidur
-
Batasi konsumsi kafein dan gula menjelang malam
-
Konsultasikan ke dokter jika masalah tidur berlanjut
Tidur yang cukup sangat penting bagi lansia untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Idealnya, lansia berusia 65 tahun ke atas tidur selama 7–8 jam setiap malam. Perubahan hormon, penyakit penyerta, hingga kebiasaan tidur siang yang berlebihan bisa mengganggu pola tidur malam.
Jangan anggap remeh susah tidur pada lansia. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa menurunkan kualitas hidup secara drastis. Segera lakukan penanganan atau konsultasi medis jika masalah terus berlanjut.
Pertanyaan Umum (FAQ): Jam Tidur Lansia dan Gangguan Tidur yang Sering Terjadi
1. Berapa jam tidur ideal untuk lansia?
Lansia berusia 65 tahun ke atas dianjurkan tidur 7–8 jam per malam. Sementara itu, lansia berusia 61–64 tahun sebaiknya tidur 7–9 jam per malam agar tubuh tetap sehat dan bugar.
2. Kenapa orang tua jadi susah tidur di malam hari?
Penyebab utamanya adalah penurunan hormon melatonin, yang mengatur siklus tidur. Selain itu, faktor seperti sering buang air kecil di malam hari, nyeri kronis, insomnia, atau gangguan mental seperti kecemasan dan depresi juga bisa mengganggu tidur lansia.
3. Apakah tidur siang bisa memengaruhi tidur malam lansia?
Ya, tidur siang terlalu lama atau terlalu sore dapat membuat lansia sulit tidur di malam hari. Idealnya, tidur siang dilakukan tidak lebih dari 30–60 menit, dan tidak terlalu dekat dengan waktu tidur malam.
4. Apa itu sleep apnea dan bagaimana pengaruhnya pada lansia?
Sleep apnea adalah kondisi di mana pernapasan terhenti sementara saat tidur. Ini membuat lansia sering terbangun dengan napas tersengal. Jika tidak ditangani, sleep apnea bisa menyebabkan kelelahan kronis, penurunan konsentrasi, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Apa yang bisa dilakukan jika lansia mengalami insomnia terus-menerus?
Beberapa solusi meliputi:
-
Mengatur rutinitas tidur yang konsisten
-
Menghindari kafein dan layar gadget sebelum tidur
-
Melakukan relaksasi ringan seperti meditasi atau mandi air hangat
Jika insomnia tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
6. Apakah gangguan tidur bisa berdampak pada kesehatan lansia?
Tentu. Gangguan tidur kronis dapat menurunkan daya tahan tubuh, mempercepat penurunan fungsi kognitif, serta meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, dan depresi. Tidur cukup adalah bagian penting dari pola hidup sehat lansia.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL