INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Luka kaki yang tidak kunjung sembuh pada penderita diabetes melitus (DM) patut diwaspadai. Menurut ahli bedah vaskular dari Bethsaida Hospital, dr. Sendi Kurnia Tantinius, Sp.B, Subsp.BVE(K), kondisi ini dapat menjadi tanda komplikasi serius yang disebut diabetic foot. Komplikasi ini bisa berujung pada infeksi berat, gangren, hingga amputasi jika tidak ditangani secara tepat.
Diabetic foot terjadi karena kombinasi beberapa faktor seperti neuropati diabetik (kerusakan saraf), gangguan aliran darah, infeksi, dan tekanan berlebih pada kaki. “Jika terlambat diobati, risiko gangren dan amputasi meningkat drastis,” kata dr. Sendi dalam keterangan resmi pada Rabu (tanggal).
Gejala Awal dan Tahapan Diabetic Foot
Gejala umum diabetic foot meliputi kesemutan, mati rasa, nyeri yang tidak biasa, pembengkakan, serta perubahan warna kulit menjadi gelap di area luka. Namun, penderita sering mengabaikan tanda seperti kesemutan dan mati rasa, yang sebenarnya merupakan sinyal awal kerusakan saraf.
Diabetic foot dibagi menjadi lima derajat keparahan. Derajat 0 menunjukkan kondisi kaki normal tanpa risiko. Pada derajat 1 dan 2, luka bersifat superfisial atau dangkal. Bila tidak segera diatasi, luka dapat berkembang menjadi derajat 3 dengan infeksi berat dan abses jaringan lunak, bahkan osteomielitis (infeksi tulang).
Tahap lanjut, derajat 4 dan 5, terjadi kerusakan jaringan parah yang memerlukan amputasi parsial atau total.
Pencegahan dan Penanganan Diabetic Foot
Pencegahan diabetic foot harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan kaki rutin, penggunaan alas kaki yang nyaman dan pas, menjaga kebersihan kaki, hingga pengendalian gula darah yang ketat.
Penanganan luka yang sudah terjadi perlu pendekatan multidisiplin. Metode debridemen luka yang membersihkan jaringan mati dan terinfeksi menjadi kunci untuk mencegah penyebaran infeksi. Selain itu, terapi oksigen hiperbarik terbukti mempercepat penyembuhan luka dengan meningkatkan kadar oksigen darah.
Klinik Bedah Vaskular dan Endovaskular Bethsaida Hospital menyediakan layanan lengkap untuk menangani diabetic foot dan gangguan pembuluh darah terkait.
“Mendeteksi dini diabetic foot melalui pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Segera konsultasikan ke dokter bila ditemukan gejala mencurigakan,” tegas dr. Sendi.
Dengan langkah pencegahan dan perawatan terpadu, penderita diabetes dapat menurunkan risiko diabetic foot serta menjaga kualitas hidup yang optimal.
Pertanyaan Umum (FAQ): Seputar Diabetic Foot pada Penderita Diabetes
1. Apa itu diabetic foot?
Diabetic foot adalah komplikasi serius pada penderita diabetes melitus yang ditandai dengan luka di kaki yang sulit sembuh akibat kerusakan saraf, gangguan aliran darah, dan infeksi. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan gangren hingga amputasi.
2. Apa saja gejala awal diabetic foot yang harus diwaspadai?
Gejala awal meliputi kesemutan, mati rasa, nyeri tidak biasa, luka yang tidak sembuh-sembuh, pembengkakan, dan perubahan warna kulit pada area luka, terutama di kaki.
3. Mengapa penderita diabetes rentan mengalami diabetic foot?
Penderita diabetes memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan saraf (neuropati) dan gangguan aliran darah, yang menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
4. Apa yang harus dilakukan jika penderita diabetes mengalami luka di kaki?
Segera bersihkan luka, hindari tekanan berlebih, dan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat agar mencegah komplikasi lebih lanjut.
5. Bagaimana cara mencegah diabetic foot?
Lakukan pemeriksaan kaki secara rutin, pakai sepatu yang pas dan nyaman, jaga kebersihan kaki, dan kendalikan kadar gula darah secara ketat. Hindari berjalan tanpa alas kaki.
6. Apa itu debridemen luka dan mengapa penting?
Debridemen adalah prosedur medis untuk mengangkat jaringan mati atau terinfeksi dari luka. Ini penting untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah penyebaran infeksi.
7. Apakah diabetic foot bisa disembuhkan tanpa amputasi?
Jika terdeteksi dan ditangani sejak dini, diabetic foot bisa disembuhkan tanpa amputasi. Penanganan dini dan perawatan luka yang baik sangat menentukan hasil akhir.
8. Siapa yang harus dihubungi jika mencurigai diabetic foot?
Segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam atau ahli bedah vaskular untuk pemeriksaan dan penanganan lanjutan.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL