...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Kesehatan Umum

Waspada Pneumonia, Penyakit Mematikan yang Kerap Tak Terduga pada Lansia

×

Waspada Pneumonia, Penyakit Mematikan yang Kerap Tak Terduga pada Lansia

Sebarkan artikel ini
Image Credit Freepik - Lansia Alami Pneumonia.
Image Credit Freepik - Lansia Alami Pneumonia.

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Pneumonia masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi, terutama pada kelompok rentan seperti anak di bawah dua tahun dan lansia. Hal ini disampaikan oleh dr. Desilia Atikawati, Sp.P, dokter spesialis paru dari RS Pondok Indah – Puri Indah, Jakarta.

“Pneumonia bisa menyerang siapa saja, tapi anak-anak kecil dan orang tua paling berisiko. Kalau tidak ditangani cepat, bisa sangat membahayakan nyawa,” ujarnya.

Gejala Sering Tak Terlihat pada Lansia

Yang membuat pneumonia lebih berbahaya pada orang lanjut usia adalah gejalanya yang sering kali samar. Lansia tidak selalu menunjukkan gejala khas seperti demam tinggi atau sesak napas. Bahkan dalam banyak kasus, suhu tubuh justru di bawah normal.

“Kadang hanya terlihat lemas atau tidak bersemangat, dan sering dikira cuma karena faktor usia. Padahal bisa jadi itu tanda infeksi paru-paru,” jelas dr. Desi.

Ia menambahkan, banyak pasien lansia yang datang ke rumah sakit setelah terjatuh — gejala awal yang kerap dikira stroke. Namun setelah diperiksa, ternyata mereka terjatuh karena tubuh melemah akibat pneumonia.

Gejala Jelas pada Dewasa Muda

Berbeda dengan lansia, gejala pneumonia pada orang dewasa umumnya lebih mudah dikenali. Beberapa di antaranya:

  • Batuk berdahak

  • Sesak napas

  • Nyeri dada

  • Demam

  • Tubuh terasa lemas

“Kalau sudah muncul gejala-gejala ini, sebaiknya segera periksa ke dokter agar cepat ditangani,” kata dr. Desi.

Penyebab Pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang menyerang paru-paru. Penyebabnya bisa berbeda-beda:

  • Bakteri: Seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae

  • Virus: Termasuk influenza, RSV, hingga virus penyebab COVID-19

  • Jamur: Lebih sering menyerang orang dengan sistem imun lemah

Penanganan Pneumonia

Pengobatan pneumonia sangat bergantung pada penyebabnya. Antibiotik akan diberikan bila penyebabnya adalah bakteri, sementara antivirus atau antifungal akan digunakan untuk penyebab lain.

“Kalau sudah parah, pasien bisa butuh oksigen tambahan atau pengeluaran cairan dari paru-paru,” jelas dr. Desi.

Selain itu, terapi suportif seperti istirahat cukup, banyak minum, dan asupan gizi seimbang juga penting untuk pemulihan.

Cara Efektif Mencegah Pneumonia

Mengingat risikonya yang serius, pencegahan menjadi langkah paling bijak. Beberapa upaya yang bisa dilakukan:

  • Vaksinasi: Terutama bagi bayi, lansia, dan kelompok rentan lainnya

  • Menjaga kebersihan: Seperti mencuci tangan dan etika batuk

  • Gaya hidup sehat: Makan bergizi, tidur cukup, dan hindari rokok serta alkohol

“Jangan anggap sepele gejala ringan, terutama pada orang tua di rumah. Semakin cepat pneumonia dikenali, semakin besar peluang sembuh,” pungkasnya.


Pertanyaan Umum (FAQ): Pertanyaan Umum Seputar Pneumonia


1. Apa itu pneumonia?
Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli), yang bisa terisi dengan cairan atau nanah. Kondisi ini bisa menimbulkan batuk berdahak, sesak napas, hingga demam.

2. Siapa yang paling berisiko terkena pneumonia?
Anak-anak di bawah dua tahun, lansia (terutama di atas 65 tahun), penderita penyakit kronis, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah sangat berisiko terkena pneumonia.

3. Apa saja gejala pneumonia pada lansia?
Gejalanya sering tidak khas, seperti tidak ada demam, tidak batuk, tetapi terlihat lemas, bingung, atau tiba-tiba terjatuh. Karena itu, gejala pneumonia pada lansia sering terlambat dikenali.

4. Bagaimana gejala pneumonia pada orang dewasa dan anak-anak?
Gejalanya biasanya lebih jelas, meliputi:

  • Batuk berdahak

  • Sesak napas

  • Nyeri dada

  • Demam

  • Tubuh lemas

5. Apa penyebab utama pneumonia?
Pneumonia bisa disebabkan oleh:

  • Bakteri (paling umum)

  • Virus (termasuk influenza dan COVID-19)

  • Jamur (terutama pada orang dengan imun lemah)

6. Bagaimana cara mengobati pneumonia?
Pengobatan disesuaikan dengan penyebabnya:

  • Antibiotik untuk pneumonia bakteri

  • Antivirus untuk pneumonia virus

  • Antifungal untuk pneumonia akibat jamur
    Dukungan tambahan bisa berupa oksigen, cairan, dan istirahat total.

7. Apakah pneumonia bisa dicegah?
Ya. Pencegahan paling efektif adalah melalui:

  • Vaksinasi (seperti vaksin pneumonia dan influenza)

  • Menjaga kebersihan diri

  • Menjaga imunitas tubuh dengan gaya hidup sehat

8. Kapan harus ke dokter?
Segera ke dokter jika mengalami gejala seperti batuk berdahak parah, sesak napas, demam tinggi, atau lemas berlebihan — apalagi jika dialami oleh anak kecil, lansia, atau orang dengan penyakit penyerta.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL