...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Indonesia Updates
SurabayaBeritaJawa TimurNasional

Mobile Legends Jadi Ekstrakurikuler Resmi di Sekolah-sekolah Surabaya Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

×

Mobile Legends Jadi Ekstrakurikuler Resmi di Sekolah-sekolah Surabaya Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Sebarkan artikel ini
Terobosan pendidikan di Surabaya! Mobile Legends jadi ekstrakurikuler resmi. Dinas Pendidikan dan Moonton latih guru untuk pembelajaran karakter. (Beritasatu/Agung Dharma)
Terobosan pendidikan di Surabaya! Mobile Legends jadi ekstrakurikuler resmi. Dinas Pendidikan dan Moonton latih guru untuk pembelajaran karakter. (Beritasatu/Agung Dharma)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Dunia pendidikan di Kota Surabaya, Jawa Timur, tengah memasuki babak baru. Mulai tahun ajaran 2025/2026, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), salah satu gim daring paling populer di Asia Tenggara, resmi ditetapkan sebagai ekstrakurikuler di sekolah-sekolah Surabaya.

Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Moonton Games, pengembang Mobile Legends, melalui program bertajuk MLBB Teacher Ambassador. Program ini bertujuan mengintegrasikan unsur pendidikan karakter dan soft skill ke dalam dunia game kompetitif yang diminati oleh para pelajar.

Sebanyak 300 guru dari berbagai sekolah di Surabaya telah mendapat pelatihan khusus untuk memanfaatkan Mobile Legends sebagai alat pembelajaran yang inovatif. Mereka kini resmi menjadi duta MLBB di lingkungan pendidikan, dan akan memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler tersebut secara mandiri di sekolah masing-masing.

“Game bisa merepresentasikan pembelajaran edukatif yang menyenangkan. Ekstrakurikuler Mobile Legends ini sejalan dengan rencana kurikulum AI dan coding yang dirancang Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujar Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Tri Endang Kustianingsih, Jumat (16/5/2025).

Menurut Tri Endang, penggunaan game sebagai sarana pendidikan bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga bagian dari transformasi pendidikan digital. Ia menilai Mobile Legends dapat menjadi media positif yang mendorong kerja sama tim, pengambilan keputusan cepat, hingga sportivitas—nilai-nilai penting yang juga diajarkan dalam pendidikan formal.

Dari pihak Moonton, Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Gim Moonton Indonesia, Erina Tan, menyatakan optimisme besar terhadap kerja sama lintas sektor ini.

“Harapannya, program ini dapat diterapkan di seluruh sekolah negeri maupun swasta di Surabaya. Kami ingin game menjadi medium yang tidak hanya menghibur, tapi juga mendidik,” kata Erina.

Lebih lanjut, Erina menjelaskan bahwa pelatihan untuk para guru dirancang sebagai bekal jangka panjang. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para guru diharapkan mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif yang berkelanjutan, termasuk turnamen internal dan sesi pembelajaran berbasis permainan.

Langkah berani Kota Surabaya ini menandai era baru dalam pendekatan pendidikan berbasis minat dan teknologi. Di tengah tantangan zaman yang semakin digital, kebijakan ini menjadi preseden menarik bagi kota-kota lain di Indonesia.


Pertanyaan Umum (FAQ): Mobile Legends sebagai Ekstrakurikuler di Sekolah Surabaya


1. Mengapa Mobile Legends dijadikan ekstrakurikuler di sekolah?

Pemerintah Kota Surabaya melihat potensi gim sebagai sarana edukasi yang menarik dan relevan bagi generasi muda. Mobile Legends dinilai mampu melatih kerja sama tim, komunikasi, strategi, hingga sportivitas. Inisiatif ini juga mendukung pengembangan karakter dan soft skill siswa.

2. Siapa yang menggagas program ini?

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Moonton Games, pengembang gim Mobile Legends. Mereka bekerja sama dalam program MLBB Teacher Ambassador untuk melatih guru menggunakan gim sebagai media pembelajaran.

3. Apakah guru sudah siap membimbing ekstrakurikuler ini?

Ya. Sebanyak 300 guru di Surabaya telah mengikuti pelatihan resmi dari Moonton melalui program MLBB Teacher Ambassador. Mereka dibekali dengan pendekatan pedagogis dan teknis untuk menjadikan Mobile Legends sebagai sarana pembelajaran yang terarah.

4. Apakah ekstrakurikuler ini akan mengganggu kegiatan belajar utama siswa?

Tidak. Ekstrakurikuler Mobile Legends dilaksanakan di luar jam pelajaran utama, seperti kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Tujuannya bukan menggantikan pelajaran inti, melainkan melengkapi pembinaan karakter dan minat siswa.

5. Apa kaitannya dengan kurikulum nasional?

Ekstrakurikuler ini sejalan dengan rencana pengembangan kurikulum AI dan coding yang dicanangkan Kemendikbudristek. Kegiatan berbasis teknologi dan digital dianggap penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan era industri 4.0 dan society 5.0.

6. Apakah hanya sekolah negeri yang menerapkan program ini?

Tidak. Moonton dan Dinas Pendidikan Surabaya menargetkan agar program ini diterapkan di seluruh sekolah negeri dan swasta di wilayah Surabaya.

7. Apakah ada risiko kecanduan atau dampak negatif lain dari game?

Dinas Pendidikan menekankan bahwa ekstrakurikuler ini dibimbing langsung oleh guru yang telah dilatih. Dengan pengawasan dan pendekatan edukatif, risiko tersebut diantisipasi. Tujuan utama program adalah mengelola minat terhadap game menjadi sesuatu yang produktif dan terarah.

8. Apakah siswa akan mengikuti turnamen juga?

Ya, dalam jangka panjang direncanakan adanya turnamen antar sekolah sebagai bagian dari pembinaan. Namun, fokus utama tetap pada nilai-nilai pendidikan, bukan semata kompetisi.

9. Apakah orang tua dilibatkan?

Sekolah diimbau untuk melibatkan orang tua dalam sosialisasi program ini. Dukungan orang tua penting untuk memastikan anak-anak mendapat bimbingan seimbang antara bermain dan belajar.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL