INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Di tengah lumpur dan jalan rusak yang nyaris tak bisa dilalui kendaraan, puluhan siswa sekolah dasar di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tetap berjalan kaki menuju sekolah setiap hari. Kondisi ini telah berlangsung selama lebih dari 15 tahun, tanpa perbaikan signifikan dari pemerintah.
Salah satu kisah mengharukan datang dari Abirah Zahrah, siswa kelas 2 SD Negeri Kertawinangun 2. Ia menuturkan bagaimana dirinya dan teman-temannya harus meniti jalan licin dan berlumpur untuk sampai ke sekolah. Tak jarang, ada yang tergelincir bahkan jatuh ke kubangan.
“Kalau berangkat sekolah, jalannya rusak, setiap hari lewat situ. Banyak teman yang terpeleset,” ujarnya dengan polos.
Jalan setapak di Blok Empang, tempat tinggal para siswa, menjadi satu-satunya akses menuju sekolah. Namun, kondisi jalan tersebut tak kunjung membaik. Lumpur tebal, genangan air rob, dan medan yang licin menjadi tantangan harian yang mengancam keselamatan para siswa.
Video perjuangan mereka baru-baru ini viral di media sosial dan mendapat respons luas dari masyarakat. Banyak netizen menandai akun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, seraya meminta perhatian dan aksi nyata untuk memperbaiki infrastruktur di daerah tersebut.
Ketimpangan Akses Pendidikan
Kondisi ini menjadi potret nyata ketimpangan akses pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah pelosok dan pesisir. Meskipun pemerintah desa telah mengusulkan relokasi warga Blok Empang, namun hingga kini belum ada solusi konkret terkait akses jalan.
“Infrastruktur jalan yang layak bukan sekadar kenyamanan, tapi hak dasar anak-anak untuk bisa sekolah dengan aman,” ujar salah satu warga yang ikut mengawal aspirasi masyarakat.
Warga berharap video viral ini menjadi titik balik. Mereka tak hanya meminta perbaikan jalan, tapi juga mendesak kehadiran negara untuk menjamin hak pendidikan anak-anak di pelosok.
“Anak-anak ini tak pernah menyerah. Mereka layak mendapat perhatian yang setimpal,” kata seorang guru di SD Kertawinangun 2.
Pertanyaan Umum (FAQ): Perjuangan Siswa Indramayu Menuju Sekolah
Apa yang terjadi di Desa Eretan Wetan, Indramayu?
Jalan menuju sekolah rusak parah, licin, berlumpur, dan sudah lebih dari 15 tahun belum diperbaiki. Anak-anak harus berjalan kaki setiap hari melalui jalur berbahaya tersebut.
Siapa yang terdampak?
Anak-anak sekolah dasar di wilayah Blok Empang, termasuk siswa SD Kertawinangun 2.
Sudahkah pemerintah bertindak?
Belum ada tindakan konkret. Masyarakat telah mengusulkan relokasi dan perbaikan, namun belum ada realisasi nyata.
Apa harapan warga?
Agar Gubernur Jawa Barat dan pemerintah daerah segera memperbaiki akses jalan demi keselamatan dan kelangsungan pendidikan anak-anak.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL