...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Indonesia Updates
BogorBeritaJawa BaratNasional

Pungutan Makan Siang Gratis Guru di SMAN 2 Cileungsi Picu Kontroversi, Orang Tua Siswa Kecewa

×

Pungutan Makan Siang Gratis Guru di SMAN 2 Cileungsi Picu Kontroversi, Orang Tua Siswa Kecewa

Sebarkan artikel ini
Image Credit Saepul Jaenudin - SMAN 2 Cileungsi, Desa Cipenjo, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Image Credit Saepul Jaenudin - SMAN 2 Cileungsi, Desa Cipenjo, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Di tengah upaya pemerintah menggalakkan program makanan bergizi gratis, SMAN 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, justru menuai kontroversi terkait pungutan yang dibebankan kepada orang tua siswa. Besaran pungutan mencapai jutaan rupiah per siswa, dengan alasan untuk mendanai sejumlah program sekolah, termasuk makan siang gratis bagi guru.

Pungutan dan Ancaman Kartu Ujian

Marlon, salah satu wali murid, mengungkapkan bahwa pungutan tersebut mencapai Rp 2,6 juta per siswa. Ia menambahkan bahwa ada ancaman dari Ketua Komite Sekolah, Astar Lambaga, terhadap orang tua yang menolak membayar.

“Ketua komite mengancam tidak memberikan kartu ujian kepada siswa yang orang tuanya menolak membayar. Bahkan, nilai Pentas Seni (Pensi) juga tidak diberikan,” ujar Marlon, Jumat (10/1/2025).

Marlon menyatakan bahwa ancaman tersebut berdampak pada psikologis anaknya dan menyebut ada bukti kuat yang mendukung pengaduannya.

Revisi Program dan Klarifikasi Komite Sekolah

Menanggapi protes tersebut, Ketua Komite SMAN 2 Cileungsi, Astar Lambaga, menjelaskan bahwa sejumlah program telah direvisi. Salah satunya adalah pengadaan AC ruang kelas yang awalnya direncanakan sebanyak 64 unit, kini dikurangi menjadi 23 unit.

“Beberapa program, seperti makan siang gratis untuk guru dan pengadaan AC, telah dibatalkan. Namun, program peningkatan daya listrik tetap dilanjutkan,” jelas Astar.

Menurut Astar, pembiayaan awal program ini mencapai sekitar Rp 1 miliar. Beban biaya kemudian dibagi rata kepada orang tua siswa, dengan beberapa penyesuaian untuk keluarga kurang mampu.

Respon Wali Murid dan Trauma Siswa

Sementara itu, Marlon dan sejumlah orang tua lainnya menegaskan bahwa mereka menolak kebijakan tersebut. Selain dianggap tidak adil, ancaman terkait kartu ujian dinilai tidak mencerminkan semangat pendidikan yang seharusnya melindungi hak siswa.

“Anak-anak kami jadi korban. Mereka trauma akibat tekanan ini,” tambah Marlon.

Kasus ini mencerminkan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap kebijakan yang diterapkan di sekolah-sekolah. Pemerintah dan dinas pendidikan setempat diharapkan segera turun tangan untuk menyelesaikan polemik ini, demi memastikan hak-hak siswa dan orang tua tetap terjaga.


Pertanyaan Umum (FAQ) : Pungutan Makan Siang Gratis Guru di SMAN 2 Cileungsi


  1. Apa alasan SMAN 2 Cileungsi memungut biaya untuk makan siang gratis guru?
    Pungutan tersebut disebutkan untuk membiayai program makan siang gratis bagi guru, yang dianggap sebagai salah satu fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan pengajar di sekolah. Namun, hal ini menuai protes dari orang tua siswa.
  2. Berapa besar biaya yang dibebankan kepada orang tua siswa?
    Setiap orang tua siswa diminta untuk membayar sekitar Rp 2,6 juta per anak, yang sebagian dana tersebut digunakan untuk program makan siang gratis guru.
  3. Apa yang terjadi jika orang tua tidak membayar pungutan tersebut?
    Berdasarkan pengakuan salah seorang orang tua siswa, Ketua Komite Sekolah mengancam tidak memberikan kartu ujian kepada siswa yang orang tuanya menolak membayar pungutan tersebut.
  4. Apakah pungutan untuk makan siang guru sudah dibatalkan?
    Ya, Ketua Komite Sekolah mengonfirmasi bahwa program makan siang gratis untuk guru sudah dibatalkan setelah munculnya protes dari orang tua siswa.
  5. Program lain apa saja yang mengalami perubahan di SMAN 2 Cileungsi?
    Selain makan siang gratis untuk guru, program pengadaan AC juga mengalami revisi. Awalnya, sekolah merencanakan pembelian 64 unit AC, namun kini hanya 23 unit yang akan dibeli. Program peningkatan daya listrik tetap dilanjutkan.
  6. Apa dampak dari pungutan ini terhadap siswa?
    Beberapa orang tua mengungkapkan bahwa anak-anak mereka merasa tertekan dan trauma akibat ancaman dari pihak sekolah terkait pungutan yang tidak disepakati.
  7. Apa langkah yang diambil oleh pihak berwenang terhadap kasus ini?
    Hingga kini, tidak ada informasi resmi mengenai tindakan dari Dinas Pendidikan terkait polemik pungutan ini. Namun, kasus ini telah memicu perhatian publik dan meminta klarifikasi dari pihak sekolah.

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS