...
JakartaBeritaNasional

Pasha Ungu Dukung Sekolah Rakyat, Soroti Lokasi Strategis dan Seleksi Tepat Sasaran

×

Pasha Ungu Dukung Sekolah Rakyat, Soroti Lokasi Strategis dan Seleksi Tepat Sasaran

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Pasha Ungu.(Indonesiaupdates.com)
Ilustrasi Pasha Ungu.(Indonesiaupdates.com)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Anggota Komisi VIII DPR RI, Sigit Purnomo Said atau yang dikenal publik sebagai Pasha Ungu, menyampaikan apresiasi terhadap pemanfaatan gedung-gedung lama menjadi Sekolah Rakyat (SR). Namun, ia mengingatkan agar pemilihan lokasi sekolah harus strategis dan mudah diakses anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Kamis (22/5), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

“Pengalihan fungsi beberapa gedung lama jadi tempat pendidikan saya apresiasi. Tapi harus ada pertimbangan titik-titik lokasi dan juga aksesnya,” ujar Pasha melalui akun Instagram resminya @pashaungu_vm.

Lokasi Sekolah Rakyat Tidak Boleh Jauh dari Pemukiman

Pasha menekankan bahwa lokasi Sekolah Rakyat yang terlalu jauh dari tempat tinggal siswa justru bisa menjadi penghambat dalam memperoleh pendidikan. Ia menilai, keluarga dari kalangan ekonomi lemah akan kesulitan jika harus menanggung biaya transportasi tambahan.

“Jangan sampai dapat lokasinya tapi jauh dari rumah anak-anaknya. Sehingga mereka harus menempuh perjalanan jauh dan membayar transportasi lebih mahal,” tegasnya.

Seleksi Harus Berdasarkan Data DTKS

Mantan Wakil Wali Kota Palu ini juga menyoroti pentingnya proses seleksi siswa Sekolah Rakyat agar tepat sasaran, yakni menyasar kelompok masyarakat tidak mampu. Ia menyarankan agar pemerintah menggunakan DTSE (Data Tunggal Sosial Ekonomi) atau DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebagai acuan utama dalam rekrutmen siswa.

“Kita berharap DTSE atau DTKS jadi rujukan utama dalam penerimaan siswa di Sekolah Rakyat,” ungkap Pasha.

Waspadai Nepotisme dalam Penerimaan Siswa

Selain itu, Pasha meminta adanya pengawasan yang ketat dari tokoh masyarakat dan aparat pemerintah daerah, mulai dari kabupaten hingga desa, agar pelaksanaan Sekolah Rakyat berjalan adil dan tidak terjadi praktik nepotisme.

“Misalnya tiba-tiba anak Kepala Desa atau orang kaya di desa itu yang masuk. Padahal yang seharusnya mendapat akses adalah anak-anak yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.

Usulan Komite Pengawas Independen

Sebagai penutup, Pasha mengusulkan pembentukan Komite Pengawas Independen yang melibatkan masyarakat secara langsung. Lembaga ini bertugas memastikan program Sekolah Rakyat berjalan transparan dan sesuai dengan tujuan awalnya, yaitu membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

“Harus ada Komite Pengawas Independen yang dibentuk masyarakat agar Sekolah Rakyat ini bisa jadi proyek yang baik dan bermanfaat,” tutupnya.


Pertanyaan Umum (FAQ) – Sekolah Rakyat & Pernyataan Pasha Ungu


1. Apa itu Sekolah Rakyat (SR)?

Sekolah Rakyat adalah inisiatif pemerintah untuk memanfaatkan gedung-gedung lama atau tidak terpakai menjadi fasilitas pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini bertujuan meningkatkan akses pendidikan secara merata.


2. Apa pendapat Pasha Ungu tentang program Sekolah Rakyat?

Pasha Ungu mendukung penuh program ini. Ia mengapresiasi pemanfaatan gedung lama untuk pendidikan, namun menekankan pentingnya pemilihan lokasi yang strategis dan aksesibel, serta seleksi siswa yang tepat sasaran.


3. Mengapa lokasi sekolah menjadi perhatian utama?

Karena jika lokasi Sekolah Rakyat jauh dari pemukiman siswa, maka akan membebani keluarga miskin dengan biaya transportasi. Ini justru bisa menghambat akses pendidikan yang seharusnya dipermudah.


4. Bagaimana Pasha menyarankan proses seleksi siswa dilakukan?

Ia menyarankan agar seleksi siswa dilakukan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSE) agar yang diterima benar-benar anak-anak dari keluarga yang membutuhkan bantuan pendidikan.


5. Apa kekhawatiran Pasha tentang potensi penyimpangan?

Pasha khawatir akan muncul praktik nepotisme dalam penerimaan siswa, misalnya anak pejabat desa atau orang kaya yang justru mendapatkan tempat di Sekolah Rakyat karena kedekatan dengan pengelola.


6. Apa solusi yang diajukan Pasha untuk mencegah penyimpangan?

Pasha mengusulkan dibentuknya Komite Pengawas Independen dari unsur masyarakat. Tujuannya untuk mengawasi proses rekrutmen dan memastikan Sekolah Rakyat berjalan transparan dan adil.


7. Siapa yang hadir saat pernyataan ini disampaikan?

Pernyataan ini disampaikan Pasha Ungu saat rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL