INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu menunjukkan keseriusannya dalam mendukung pertumbuhan kawasan industri strategis Cirebon–Patimban–Kertajati (Rebana). Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menegaskan komitmen ini seusai menghadiri acara di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Selasa (20/5/2025).
Sebagai salah satu daerah kunci dalam kawasan Rebana, Indramayu tengah berbenah untuk meningkatkan daya saing dan menarik investor. “Pemkab Indramayu telah menetapkan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) seluas 14.110 hektare melalui Perda Nomor 9 Tahun 2024. Ini langkah nyata menyambut era industrialisasi dan hilirisasi,” ujar Lucky.
Dari total luas KPI tersebut, sekitar 3.340 hektare telah dimanfaatkan, sementara sisanya—sekitar 10.770 hektare—masih tersedia dan siap dikembangkan untuk investasi.
Potensi Strategis Energi dan Pertanian
Lucky menyebut Indramayu memiliki nilai strategis dalam sektor energi, khususnya melalui keberadaan kilang minyak Balongan. Selain sebagai penyedia energi, kilang ini juga menjadi pusat industri petrokimia dan simpul logistik penting dalam mendukung kawasan industri Rebana.
Meski fokus pada industri, sektor pertanian tetap mendapat perhatian. Indramayu merupakan salah satu daerah dengan lahan pertanian luas, termasuk lahan sawah yang dilindungi (LSD) dan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). “Kami dorong sinergi berkelanjutan antara industrialisasi, ketahanan pangan, dan energi,” tegas Lucky.
Dorong SDM Unggul dan Infrastruktur Konektivitas
Selain menyiapkan infrastruktur fisik, Pemkab juga menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program unggulan seperti Indramayu Belajar, Indramayu Sehat, dan pelatihan keterampilan kerja.
Dari sisi konektivitas, Pemkab Indramayu tengah memprioritaskan pembangunan jalan tol Indramayu–Kertajati (Indrajati). Proyek ini diyakini dapat memperkuat akses dari wilayah pesisir ke Bandara Kertajati dan kawasan industri di sekitarnya. “Dengan tol ini, arus barang dan tenaga kerja akan lebih efisien. Biaya logistik bisa ditekan,” ungkapnya.
Saat ini, sejumlah kawasan industri tengah dikembangkan, antara lain Kawasan Industri Losarang, pengembangan kawasan petrokimia Balongan, serta industri manufaktur sepatu di Krangkeng.
Namun, Lucky mengakui masih ada tantangan, terutama terkait belum optimalnya konektivitas ke Tol Cipali. “Masalah ini sedang kami atasi dengan percepatan proyek tol Indrajati,” jelasnya.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti pentingnya pengembangan SDM di Jawa Barat. Ia menyebut, 64% dari 50 juta penduduk Jabar berada dalam usia produktif. Kami dorong optimalisasi anggaran pendidikan dan kesehatan, serta penguatan pendidikan vokasi,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga menekankan bahwa pembangunan industri harus selaras dengan pelestarian ruang terbuka hijau. “Ruang hijau tidak hanya penting untuk lingkungan, tapi juga bisa menjadi magnet kunjungan dan menggerakkan ekonomi lokal,” katanya.
Dengan sinergi antara industrialisasi, ketahanan pangan, energi, dan pembangunan manusia, Pemkab Indramayu berharap menjadi kekuatan utama dalam pertumbuhan ekonomi Rebana dan Jawa Barat secara keseluruhan.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Pengembangan Kawasan Industri Indramayu di Kawasan Rebana
1. Apa itu kawasan Rebana?
Rebana adalah kawasan strategis yang mencakup wilayah Cirebon, Patimban, dan Kertajati. Kawasan ini dirancang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
2. Apa peran Indramayu dalam kawasan Rebana?
Indramayu menjadi salah satu bagian penting dari kawasan Rebana, dengan potensi industri, energi, dan pertanian yang mendukung pengembangan ekonomi regional.
3. Berapa luas lahan industri yang disiapkan di Indramayu?
Pemkab Indramayu telah menetapkan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) seluas 14.110 hektare. Saat ini, sekitar 3.340 hektare telah dimanfaatkan, dan 10.770 hektare masih tersedia untuk investasi.
4. Apa sektor unggulan di Indramayu?
Sektor unggulan meliputi industri (termasuk petrokimia dan manufaktur), energi (melalui kilang Balongan), serta pertanian.
5. Apa saja program untuk peningkatan SDM?
Beberapa program unggulan adalah Indramayu Belajar, Indramayu Sehat, serta pelatihan keterampilan dan kompetensi kerja.
6. Bagaimana dengan konektivitas wilayah?
Pemkab Indramayu tengah memprioritaskan pembangunan Tol Indramayu–Kertajati (Indrajati) untuk meningkatkan akses logistik dan mobilitas tenaga kerja.
7. Apa tantangan terbesar saat ini?
Salah satu tantangan utama adalah konektivitas yang belum maksimal ke Tol Cipali, namun sedang diatasi melalui rencana pembangunan tol baru.
8. Apa peran kilang Balongan dalam pengembangan industri?
Kilang Balongan mendukung penyediaan energi dan menjadi pusat industri petrokimia yang penting bagi pengembangan kawasan industri di Rebana.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL