INDONESIAUPDATES.COM, OTOMOTIF – Jaguar Land Rover (JLR) resmi mengumumkan akan menghentikan produksi mobil mereka di China mulai 2026. Keputusan strategis ini diambil setelah perusahaan patungan mereka dengan Chery mengalami kerugian sebesar 18,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 308,3 miliar pada tahun fiskal terakhir.
Langkah ini sekaligus menandai pergeseran fokus JLR dari produksi langsung ke pengembangan produk berbasis lokal untuk pasar China. Salah satu strategi utama yang akan diterapkan adalah peluncuran kembali merek Freelander, kali ini dalam bentuk yang sepenuhnya baru dan dibangun di atas platform lokal milik Chery.
Produksi Model Jaguar dan Land Rover Dihentikan Bertahap
Perubahan besar ini berdampak langsung pada model-model Jaguar dan Land Rover yang selama ini diproduksi secara lokal di fasilitas milik Chery-JLR. Produksi Jaguar XE, XF, dan E-Pace akan dihentikan pada September 2025. Sementara itu, Land Rover Discovery Sport dan Range Rover Evoque akan menyusul pada akhir 2026.
JLR menyatakan bahwa strategi baru ini akan memungkinkan mereka untuk lebih fleksibel dalam menghadapi dinamika pasar otomotif China, yang semakin didominasi oleh produsen dalam negeri.
Freelander Kembali dengan Platform Lokal
Nama Freelander akan dihidupkan kembali sebagai merek independen yang difokuskan untuk pasar China. Produk-produk di bawah merek ini akan menggunakan platform T1X milik Chery, yang juga digunakan oleh model SUV seperti Tiggo, Omoda, dan Jaecoo.
Platform ini merupakan hasil kerja sama pengembangan antara JLR dan Chery yang telah dimulai sejak 2016. Dengan pendekatan ini, kendaraan Freelander dirancang untuk memiliki “atribut China” dan efisiensi biaya yang sesuai dengan pasar lokal.
Chief Financial Officer JLR, Richard Molyneux, menjelaskan bahwa meskipun desain akan tetap mendapat masukan dari JLR, fokus utama dari proyek Freelander adalah menghadirkan produk yang sepenuhnya relevan dengan preferensi konsumen China.
Mengusung Teknologi Plug-in Hybrid
Model pertama dari lini Freelander dipastikan akan mengusung teknologi plug-in hybrid, sebagai bagian dari strategi elektrifikasi dan keberlanjutan JLR di pasar otomotif yang makin menuntut efisiensi energi.
Produk Freelander nantinya akan dipasarkan berdampingan dengan model-model impor premium seperti Range Rover dan Defender, yang tetap memiliki ceruk pasar tersendiri di segmen kelas atas.
Persaingan Ketat dan Penurunan Posisi China
Pasar China dikenal sebagai pasar otomotif terbesar di dunia, namun juga menjadi tantangan besar bagi produsen asing dalam beberapa tahun terakhir. JLR yang sebelumnya menjadikan China sebagai pasar terbesarnya, kini menempatkan negara tersebut di urutan kelima setelah Amerika Serikat dan pasar Eropa.
Penurunan ini terjadi di tengah agresivitas merek lokal seperti BYD dan Chery yang mampu menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih kompetitif. Bahkan, Chery berhasil menjadi eksportir kendaraan terbesar di China pada 2024 dengan pengiriman lebih dari 1,1 juta unit ke berbagai negara.
Potensi Global untuk Freelander
Meski awalnya difokuskan untuk konsumen domestik China, pihak JLR tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan kembali merek Freelander ke pasar global. Molyneux menyebut bahwa platform dan produk-produk Freelander memiliki potensi besar untuk menjangkau konsumen di luar China, sejalan dengan rencana ekspansi global Chery.
Dengan strategi baru ini, JLR berharap dapat mempertahankan eksistensinya di pasar otomotif global sambil menjawab tantangan lokal melalui pendekatan kolaboratif yang lebih adaptif.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Jaguar Land Rover Hentikan Produksi Mobil di China
1. Mengapa Jaguar Land Rover menghentikan produksi mobil di China?
Jaguar Land Rover (JLR) menghentikan produksi mobil di China karena perusahaan patungannya dengan Chery mengalami kerugian sebesar USD 18,7 juta pada tahun fiskal terakhir. Selain itu, strategi pasar juga berubah untuk menyesuaikan dengan tren dan permintaan konsumen lokal.
2. Model apa saja yang produksinya akan dihentikan oleh JLR di China?
Produksi Jaguar XE, XF, dan E-Pace akan dihentikan pada September 2025. Sementara Range Rover Evoque dan Land Rover Discovery Sport akan dihentikan pada akhir 2026.
3. Apa itu platform T1X dari Chery?
Platform T1X adalah arsitektur modular yang dikembangkan oleh Chery dan digunakan untuk model-model SUV seperti Tiggo, Omoda, dan Jaecoo. Platform ini akan digunakan oleh JLR untuk membangun lini produk Freelander terbaru.
4. Apa yang dimaksud dengan merek Freelander baru?
Freelander adalah nama merek yang akan dihidupkan kembali oleh JLR dan Chery sebagai lini produk baru yang dirancang khusus untuk pasar China. Produk Freelander akan menggunakan desain, teknologi, dan biaya yang disesuaikan dengan preferensi lokal.
5. Apakah kendaraan Freelander baru akan dijual di luar China?
Meskipun fokus awalnya adalah pasar China, JLR tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan model Freelander ke pasar global jika permintaan dan strategi pasar mendukung.
6. Apakah Freelander baru akan menggunakan teknologi ramah lingkungan?
Ya. Model pertama dari lini Freelander dipastikan akan menggunakan sistem penggerak plug-in hybrid sebagai bagian dari komitmen JLR terhadap kendaraan berkelanjutan dan efisiensi energi.
7. Bagaimana kinerja JLR di pasar China saat ini?
Pasar China yang sebelumnya merupakan pasar terbesar bagi JLR kini turun ke posisi kelima. Penurunan ini disebabkan oleh persaingan yang ketat dari produsen dalam negeri serta perubahan preferensi konsumen.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL