INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banten membantah keras tuduhan bahwa pengusaha lokal di Cilegon melakukan aksi premanisme terhadap investor. Isu ini mencuat setelah beredarnya video viral yang menampilkan sejumlah orang mempertanyakan pembagian proyek industri yang dianggap tidak adil.
Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Advokasi Kadin Banten, TB Sukatma, menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah bentuk ekspresi spontan kekecewaan, bukan tindak premanisme seperti yang ramai diberitakan.
“Di video itu hanya sebagian kecil dari peristiwa yang sebenarnya. Sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pengusaha lokal dan perusahaan terkait, termasuk janji untuk memberikan daftar pekerjaan,” ujar Sukatma, Senin (20/5/2025).
Proyek Diberikan ke Pihak Luar, Pengusaha Lokal Kecewa
Menurut Sukatma, masalah bermula ketika perusahaan yang bersangkutan tidak menepati janji kerja sama. Proyek-proyek yang sebelumnya dijanjikan kepada pengusaha lokal justru dilimpahkan kepada pihak luar daerah, bahkan asing.
“Bukan premanisme. Ini bentuk kekecewaan karena pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan oleh warga lokal justru diberikan ke pihak luar. Mereka hanya menuntut hak sesuai kemitraan yang diatur undang-undang,” tegasnya.
Isu semakin memanas setelah dalam video terdengar klaim soal permintaan uang hingga Rp 5 triliun. Namun, Sukatma menepis hal tersebut dengan menyatakan bahwa tidak ada permintaan resmi atau pemalakan dari pihak pengusaha lokal.
Kapasitas Pengusaha Lokal Tak Diragukan
Kadin Banten menekankan bahwa pengusaha lokal memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mengerjakan proyek konstruksi, land clearing, hingga instalasi listrik. Namun, ketika mereka tidak dilibatkan, muncul kekecewaan yang akhirnya terekspos ke publik.
“Mereka punya keluarga dan komunitas yang terdampak langsung dari proyek-proyek ini. Sudah seharusnya pengusaha lokal diberi kesempatan agar ekonomi daerah ikut tumbuh,” kata Sukatma.
Kadin Minta Semua Pihak Berpegang pada Komitmen
Kadin Banten mengajak semua pihak, termasuk investor dan pemerintah daerah, untuk lebih terbuka dan transparan dalam pelaksanaan proyek industri. Sukatma menambahkan bahwa kerja sama yang sehat antara pengusaha lokal dan investor akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mencegah konflik serupa di masa mendatang.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Isu Dugaan Premanisme Pengusaha Lokal Cilegon
1. Apa yang sebenarnya terjadi di Cilegon hingga muncul tuduhan premanisme?
Insiden ini bermula dari kekecewaan pengusaha lokal terhadap perusahaan yang dianggap melanggar kesepakatan awal tentang pembagian pekerjaan proyek. Video yang beredar hanya menampilkan sebagian dari kejadian tersebut.
2. Apakah benar pengusaha lokal meminta uang Rp 5 triliun?
Tidak. Kadin Banten menyatakan bahwa angka tersebut tidak pernah diajukan secara resmi. Itu hanyalah ungkapan spontan yang tidak mewakili permintaan atau pemalakan apa pun.
3. Apakah pengusaha lokal melakukan tindakan kekerasan atau intimidasi?
Menurut Kadin Banten, tidak ada unsur kekerasan atau premanisme. Yang terjadi adalah reaksi spontan karena merasa diabaikan dalam proyek industri yang berlangsung di wilayah mereka sendiri.
4. Apa tuntutan utama dari pengusaha lokal?
Mereka hanya menuntut hak untuk dilibatkan dalam proyek pembangunan, sesuai dengan janji awal dan prinsip kemitraan yang adil. Mereka juga ingin adanya transparansi dan keterlibatan dalam pekerjaan sesuai kapasitas yang dimiliki.
5. Apa respons Kadin Banten terhadap tudingan premanisme ini?
Kadin Banten membantah tegas tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa pengusaha lokal punya kemampuan sah dan legal untuk turut serta dalam proyek daerah. Mereka menyerukan agar semua pihak menghormati kesepakatan dan menjunjung asas keadilan dalam investasi.
6. Apa harapan Kadin terhadap pemerintah dan investor?
Kadin berharap agar investor menepati komitmen kepada pengusaha lokal, dan agar pemerintah daerah ikut memfasilitasi kemitraan yang sehat serta menciptakan iklim bisnis yang inklusif dan kondusif.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL