...
MalangBeritaJawa TimurNasional

Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam 20 Kali karena Rebutan Toilet Saat Mabuk

×

Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam 20 Kali karena Rebutan Toilet Saat Mabuk

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi - Pelaku kasus pemuda di Malang tewas hanya karena berebut toilet bernama Muhammad Fikri (26).
Ilustrasi - Pelaku kasus pemuda di Malang tewas hanya karena berebut toilet bernama Muhammad Fikri (26).

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Insiden berdarah terjadi di sebuah kafe kawasan Bulupitu, Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada Jumat (16/5/2025). Seorang pemuda bernama Ahmad Husaini (25) ditemukan tewas bersimbah darah dengan 20 luka tusukan di tubuhnya.

Korban diketahui sedang nongkrong bersama teman-temannya sembari menenggak arak Bali saat insiden mengerikan itu terjadi. Berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polres Malang, motif pembunuhan ini terbilang sepele namun berujung fatal: rebutan toilet.

Cekcok di Toilet Berujung Pembunuhan Brutal

AKP Muchammad Nur, Kasatreskrim Polres Malang, mengungkap bahwa korban dan pelaku, Muhammad Fikri (26), sempat cekcok saat hendak menggunakan toilet di lantai dua kafe. Perselisihan itu memicu emosi hingga akhirnya korban memukul pelaku.

“Korban memukul pipi kiri pelaku, lalu dibalas pelaku dengan sabetan pisau sebanyak empat kali,” ujar AKP Nur, Jumat (23/5/2025).

Tidak berhenti di situ, pelaku yang kalap menusuk tubuh korban belasan kali hingga mengenai bagian punggung, dada, bahu, dan paha. Setelahnya, pelaku kabur dan meninggalkan korban dalam kondisi mengenaskan.

CCTV Ungkap Jejak Pelaku, Pisau Dicuci di Sungai

Menurut saksi di lokasi, suasana menjadi kacau usai penusukan. Pemilik kafe berusaha membersihkan darah, sementara saksi lainnya melarikan diri. Pelaku juga berupaya menghilangkan jejak dengan mencuci pisau di sungai sebelum sembunyi di rumah kerabatnya.

Berbekal rekaman CCTV dan keterangan saksi, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku. Fikri akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Gondanglegi keesokan harinya.

“Kami amankan barang bukti berupa pisau sepanjang 30 cm, baju berlumuran darah, dan empat botol arak Bali dari lokasi kejadian,” jelas Nur.

Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan, Terancam 15 Tahun Penjara

Akibat perbuatannya, Muhammad Fikri dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kasus pemuda Malang tewas ini menjadi peringatan keras akan bahaya miras dan kekerasan impulsif. Situasi yang seharusnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin justru berubah menjadi tragedi mematikan akibat hilangnya kendali diri.


Pertanyaan Umum (FAQ): Kasus Pemuda Malang Tewas Ditikam Karena Rebutan Toilet


1. Apa penyebab kematian Ahmad Husaini di Malang?
Ahmad Husaini meninggal dunia akibat 20 luka tusukan yang dilakukan pelaku saat terjadi cekcok rebutan toilet di sebuah kafe.

2. Siapa pelaku pembunuhan ini?
Pelaku bernama Muhammad Fikri, seorang pria berusia 26 tahun yang terlibat cekcok dengan korban sebelum melakukan penusukan.

3. Di mana lokasi kejadian pembunuhan ini?
Kejadian berlangsung di sebuah kafe di kawasan Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

4. Apa motif pelaku melakukan penusukan?
Motif utama adalah perselisihan saat berebut toilet yang kemudian memicu emosi dan berujung kekerasan.

5. Apakah pelaku sudah ditangkap?
Ya, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Gondanglegi setelah polisi mengungkap jejaknya melalui rekaman CCTV dan saksi.

6. Apa saja barang bukti yang disita polisi?
Barang bukti berupa pisau sepanjang 30 cm, baju berlumuran darah, dan empat botol arak Bali yang ditemukan di lokasi kejadian.

7. Pasal apa yang dikenakan kepada pelaku?
Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

8. Berapa ancaman hukuman untuk pelaku?
Pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

9. Apakah kasus ini berkaitan dengan konsumsi minuman keras?
Ya, korban dan pelaku diketahui sedang mabuk arak Bali saat insiden terjadi.

10. Apa pesan yang dapat diambil dari kasus ini?
Kasus ini menjadi peringatan akan bahaya kehilangan kendali diri saat pesta miras dan pentingnya menyelesaikan perselisihan dengan kepala dingin.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL