...
Street Food

Inovasi Gudeg Yogyakarta: Dari Pancake Rol hingga Bambu Bakar, Tradisi Bertemu Modernitas

×

Inovasi Gudeg Yogyakarta: Dari Pancake Rol hingga Bambu Bakar, Tradisi Bertemu Modernitas

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Inovasi hidangan gudeg pancake rol.
Ilustrasi - Inovasi hidangan gudeg pancake rol.

INDONESIAUPDATES.COM, FOOD & TRAVEL – Gudeg, kuliner ikonik asal Yogyakarta yang terkenal dengan cita rasa manis dan gurih, kini tampil dalam wajah baru yang lebih modern. Upaya pelestarian sekaligus promosi gudeg ke tingkat nasional dan internasional mendorong sejumlah inovator kuliner menghadirkan kreasi unik berbahan dasar gudeg, seperti pancake rol gudeg dan gudeg bambu bakar.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah pancake rol gudeg. Kudapan ini memadukan gudeg dengan adonan putih telur, tepung, susu, dan vanila. Disajikan secara vertikal menyerupai gulungan pancake ala Jepang, sajian ini tetap mempertahankan cita rasa otentik gudeg meskipun tampil dalam bentuk yang lebih modern.

“Selama ini penikmat pancake rol gudeg menyukai kelembutan teksturnya serta kelezatan rasa gudeg di dalamnya. Harapannya, olahan ini bisa memperkenalkan gudeg secara nasional bahkan mendunia,” ujar Noei, pencipta pancake rol gudeg.

Tak kalah inovatif, gudeg bambu bakar menghadirkan pengalaman kuliner yang berbeda. Gudeg disajikan bersama nasi dalam batang bambu, kemudian dibakar di atas bara arang hingga menghasilkan aroma smokey yang khas. Gula kelapa digunakan untuk memberikan rasa manis alami, sekaligus menambah kekayaan rasa tradisional.

“Ide pembuatan gudeg bambu bakar muncul dari lingkungan sekitar kampus yang banyak ditumbuhi pohon nangka dan bambu. Dari situ muncul gagasan untuk memanfaatkan bahan lokal menjadi sajian khas yang unik,” jelas Chandra Cakra, penggagas gudeg bambu bakar.

Kedua kreasi ini mendapat sambutan positif dari kalangan profesional kuliner. Ketua Badan Pengurus Daerah Indonesian Chef Association (BPD ICA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Fajar Subeni, menilai inovasi berbahan dasar gudeg sebagai langkah strategis dalam memperluas jangkauan kuliner tradisional.

“Inovasi berbahan gudeg sangat menarik. Masyarakat kini bisa berkreasi dengan berbagai ide, terlebih Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga mendukung agar gudeg bisa menembus pasar internasional,” ungkap Fajar.

Dalam iklim industri kuliner yang kompetitif, inovasi menjadi kunci untuk menjaga relevansi makanan tradisional. Melalui pendekatan kreatif dan adaptif, gudeg kini tak hanya menjadi sajian nostalgia bagi masyarakat lokal, tetapi juga memiliki peluang besar untuk tampil di panggung kuliner dunia.