...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Indonesia Updates
RomaBeritaInternasional

Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Sejarah Baru dari Amerika untuk Tahta Suci

×

Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Sejarah Baru dari Amerika untuk Tahta Suci

Sebarkan artikel ini
Perjalanan Paus Leo XIV dengan mobil paus telah menjadi sebuah ritus peralihan yang identik dengan jangkauan global dan daya tarik media kepausan. (AP)
Perjalanan Paus Leo XIV dengan mobil paus telah menjadi sebuah ritus peralihan yang identik dengan jangkauan global dan daya tarik media kepausan. (AP)

INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Paus Leo XIV secara resmi memulai masa kepausannya pada Minggu (18/5), dalam sebuah misa pelantikan khidmat dan penuh simbolisme di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Ia menjadi Paus ke-267 Gereja Katolik sekaligus yang pertama dalam sejarah berasal dari Amerika Serikat.

Dihadiri puluhan ribu umat serta para pemimpin dunia, pelantikan ini menandai babak baru bagi Gereja Katolik yang tengah menghadapi tantangan zaman, mulai dari polarisasi internal hingga krisis global.

Simbol Kepemimpinan dan Tangis Haru

Leo XIV, yang memiliki nama asli sebelum kepausan belum dipublikasikan secara resmi oleh Vatikan, tiba di lokasi dengan mobil paus berwarna putih. Ia melambaikan tangan kepada umat yang memadati alun-alun, sebelum menerima dua simbol utama jabatan kepausan: cincin nelayan dan selendang wol pallium.

Cincin nelayan, simbol warisan dari Santo Petrus, sang rasul dan Paus pertama, disematkan oleh seorang kardinal senior. Sementara itu, pallium dikenakan di atas pundaknya sebagai lambang gembala umat.

Momen mengharukan terjadi saat Paus Leo tampak menunduk dan terisak ketika simbol-simbol itu dikenakan. Ia memandangi cincin di jarinya, kemudian mengatupkan tangan di dada dan berdoa, seolah menyadari sepenuhnya beban tanggung jawab atas 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Misi Persatuan dan Perdamaian

Dalam homilinya, Paus Leo XIV menekankan dua tema utama yang akan menjadi nafas kepausannya: kasih dan persatuan. Ia menyerukan agar Gereja menjadi “tanda persekutuan dan ragi bagi dunia yang berdamai.”

“Kita masih melihat terlalu banyak luka akibat kebencian, kekerasan, prasangka, dan paradigma ekonomi yang meminggirkan kaum miskin dan merusak Bumi,” ujar Leo dalam khotbahnya.

Seruan ini dianggap sebagai respon langsung terhadap meningkatnya perpecahan di dalam Gereja Katolik, terutama di Amerika Serikat, serta lanjutan dari warisan Paus Fransiskus yang dikenal progresif dan reformis.

Pilihan Konservatif dengan Akar Tradisi

Leo XIV, seorang misionaris Ordo Agustinian berusia 69 tahun, dikenal dengan gaya kepemimpinan yang disiplin dan pemahaman mendalam terhadap doktrin Gereja. Terpilih dalam konklaf yang berlangsung cepat hanya dalam waktu 24 jam pada 8 Mei lalu, ia dilihat sebagai sosok yang membawa harapan bagi kalangan konservatif Katolik.

Dengan latar belakang teologis yang kuat dan pengalaman pastoral yang luas, Leo XIV diharapkan mampu menjembatani jurang antara sayap progresif dan tradisionalis dalam tubuh Gereja.

Misa Dihadiri Pemimpin Dunia, Keamanan Ketat

Pelantikan Leo XIV diwarnai kehadiran sejumlah tokoh penting dunia. Amerika Serikat dan Peru mendapatkan tempat duduk di barisan depan, menyesuaikan dengan kewarganegaraan ganda sang paus. Dari AS, hadir Senator JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, yang disebut tengah mengupayakan diplomasi damai terkait konflik Rusia-Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Peru Dina Boluarte termasuk di antara sekitar selusin kepala negara yang hadir. Sementara Rusia diwakili oleh Menteri Kebudayaan Olga Liubimova. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga turut hadir.

Pengamanan diperketat di sekitar Lapangan Santo Petrus, dengan petugas perlindungan sipil berseragam neon mengatur arus peziarah dan undangan.

Awal Baru dari Negeri Baru

Dengan dilantiknya Paus Leo XIV, sejarah mencatat untuk pertama kalinya seorang warga negara Amerika menduduki Tahta Suci Vatikan. Tantangan besar menantinya: memulihkan persatuan Gereja, menjawab krisis moral dan sosial, serta memperkuat peran Gereja Katolik dalam diplomasi global.

Namun dengan awal yang emosional dan pesan yang kuat tentang kasih dan perdamaian, Paus Leo XIV tampaknya siap memulai babak baru dalam sejarah panjang Gereja Katolik.


Pertanyaan Umum (FAQ) – Pelantikan Paus Leo XIV


1. Siapa itu Paus Leo XIV?

Paus Leo XIV adalah Paus ke-267 Gereja Katolik Roma dan merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Ia terpilih dalam konklaf pada 8 Mei 2025.

2. Kapan pelantikan Paus Leo XIV dilaksanakan?

Pelantikan resmi berlangsung pada Minggu, 18 Mei 2025, melalui Misa Kudus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

3. Apa saja simbol yang dikenakan saat pelantikan?

Dua simbol utama kepausan dikenakan:

  • Cincin Nelayan: Simbol otoritas dan pewarisan dari Santo Petrus.

  • Pallium: Selendang wol yang melambangkan peran gembala bagi umat Katolik.

4. Apa tema utama kepausan Paus Leo XIV?

Paus Leo XIV menekankan dua hal utama:

  • Kasih

  • Persatuan dalam Gereja
    Ia menyerukan agar Gereja menjadi kekuatan perdamaian dan tanda persekutuan dunia.

5. Apa latar belakang Paus Leo XIV sebelum menjadi Paus?

Ia adalah seorang misionaris dari Ordo Agustinian, berusia 69 tahun, dikenal dengan gaya disiplin, tradisional, dan teologis yang kuat.

6. Bagaimana respon terhadap terpilihnya Paus Leo XIV?

Terpilihnya Leo XIV disambut baik oleh kalangan konservatif Katolik karena pendekatannya yang lebih tradisional, berbeda dari gaya reformis Paus Fransiskus.

7. Siapa saja tokoh dunia yang hadir dalam pelantikan?

Beberapa tokoh penting yang hadir:

  • Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy

  • Presiden Peru Dina Boluarte

  • Perdana Menteri Australia Anthony Albanese

  • Delegasi AS: Senator JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio

  • Delegasi Rusia: Menteri Kebudayaan Olga Liubimova

8. Bagaimana pengamanan selama pelantikan?

Pengamanan sangat ketat, dengan petugas perlindungan sipil mengatur arus peziarah dan mengelilingi area strategis di sekitar Vatikan. Protokol diplomatik juga diberlakukan secara ketat.

9. Apa arti penting pelantikan ini secara global?

Pelantikan Paus Leo XIV menandai:

  • Tonggak sejarah bagi Gereja Katolik di Amerika

  • Babak baru dalam diplomasi religius dunia

  • Harapan akan pemulihan persatuan internal Gereja di tengah berbagai tantangan global

10. Apakah Paus Leo XIV akan melanjutkan agenda Paus Fransiskus?

Meskipun membawa gaya yang lebih tradisional, Paus Leo tetap menegaskan komitmennya pada misi perdamaian dan keadilan sosial, sejalan dengan nilai-nilai yang ditegaskan oleh Paus Fransiskus.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL