INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Lapangan Santo Petrus, Vatikan, menjadi saksi bisu lautan manusia yang berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus yang wafat pada usia 88 tahun. Upacara pemakaman pemimpin Gereja Katolik dunia ini dihadiri tidak kurang dari 200.000 pelayat, termasuk puluhan kepala negara dan anggota keluarga kerajaan.
Mengutip berbagai sumber internasional, setidaknya 30 delegasi, 50 kepala negara, dan 10 raja hadir langsung di Vatikan. Di antara nama-nama besar tersebut, terlihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pangeran William, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Argentina Javier Milei, serta Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Turut hadir pula Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, PM Italia Giorgia Meloni, Presiden Brasil Lula Da Silva, Presiden Irlandia Michaeal Higgins, PM Portugis Luis Montenegro, hingga Kanselir Austria Christian Stocker.
Dari Indonesia, Presiden ke-7 RI Joko Widodo hadir bersama tiga utusan khusus yang mewakili Presiden terpilih Prabowo Subianto. Jokowi dikabarkan membawa pesan belasungkawa dari rakyat Indonesia, sekaligus surat pribadi dari Prabowo yang berhalangan hadir dalam prosesi pemakaman tersebut.
Penghormatan Terakhir di Basilika
Sebelum prosesi pemakaman, sejumlah pemimpin dunia tampak masuk ke Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan pribadi kepada mendiang Paus Fransiskus. Presiden Macron disebut menjadi salah satu dari yang terakhir memberikan penghormatan sebelum pintu basilika ditutup.
Pada Jumat (25/4), satu hari sebelum pemakaman, dilangsungkan upacara tertutup untuk menyegel peti jenazah Paus Fransiskus. Dalam prosesi itu, wajah sang paus ditutup dengan kain putih sesuai tradisi, menandai akhir dari masa pengabdiannya bagi gereja dan dunia.
Sosok Paus Fransiskus dan Warisannya
Paus Fransiskus dikenal luas sebagai tokoh reformis yang memimpin Gereja Katolik dengan pendekatan penuh empati, kesederhanaan, dan keberpihakan terhadap kaum tertindas. Dalam masa kepemimpinannya, ia mendorong gereja menjadi lebih terbuka terhadap isu-isu kontemporer seperti perubahan iklim, migrasi, hingga inklusivitas gender dan orientasi seksual.
Wafatnya Paus Fransiskus menyisakan duka mendalam tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi masyarakat dunia yang mengenalnya sebagai tokoh spiritual dan moral yang berpengaruh. Ia menjadi paus pertama dari Amerika Latin dan satu-satunya paus dalam sejarah modern yang memilih hidup dengan kesederhanaan, meninggalkan kemewahan istana apostolik untuk menetap di rumah tamu Vatikan.
Kepergian Paus Fransiskus menjadi momen refleksi global. Di berbagai negara, lonceng gereja dibunyikan, doa bersama digelar, dan bendera dikibarkan setengah tiang sebagai bentuk penghormatan.
Dengan satu juta orang diperkirakan menyaksikan prosesi ini secara langsung maupun daring, Vatikan mencatat pemakaman Paus Fransiskus sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah modern gereja. Dunia hari ini bersatu dalam duka, mengenang seorang pemimpin yang telah mengubah wajah Gereja Katolik dengan welas asih dan keberanian.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan
1. Kapan pemakaman Paus Fransiskus dilaksanakan?
Pemakaman digelar pada Sabtu, 26 April 2025, di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
2. Siapa saja tokoh dunia yang hadir dalam pemakaman?
Di antaranya Presiden AS Donald Trump, Pangeran William, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Keir Starmer, Presiden Argentina Javier Milei, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, serta sejumlah pemimpin negara dan keluarga kerajaan.
3. Berapa banyak orang yang hadir dalam prosesi pemakaman?
Diperkirakan sekitar 200.000 orang hadir langsung, sementara total satu juta orang menyaksikan prosesi secara langsung dan daring.
4. Apa yang dilakukan sebelum peti jenazah disemayamkan?
Pada Jumat, 25 April 2025, dilakukan upacara pribadi untuk menyegel peti jenazah Paus Fransiskus, termasuk menutupi wajahnya dengan kain putih.
5. Apakah Presiden Indonesia hadir langsung di Vatikan?
Ya, Presiden ke-7 RI Jokowi hadir mewakili rakyat Indonesia. Ia juga membawa surat pribadi dari Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berhalangan hadir.
6. Mengapa pemakaman ini dianggap bersejarah?
Selain karena banyaknya pemimpin dunia yang hadir, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin Gereja Katolik yang membawa banyak perubahan dan dikenal luas karena kesederhanaan serta sikap terbukanya terhadap berbagai isu global.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL