Indonesia Updates
UkrainaBeritaInternasional

Presiden Ukraina Zelensky Buka Kemungkinan Tukar Jabatan dengan Keanggotaan NATO

×

Presiden Ukraina Zelensky Buka Kemungkinan Tukar Jabatan dengan Keanggotaan NATO

Sebarkan artikel ini
Image Credit AP - Presiden UIkraina Volodymyr Zelensky.
Image Credit AP - Presiden UIkraina Volodymyr Zelensky.

INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesediaannya untuk mengorbankan jabatannya demi keanggotaan Ukraina di NATO. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers di Bandara Stansted, Inggris, setelah menghadiri pertemuan puncak Eropa tentang Ukraina yang dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

“Ada kemungkinan untuk menukar posisi saya dengan keanggotaan NATO bagi Ukraina. Hanya dengan melakukan itu saya akan merasa telah memenuhi misi saya,” ujar Zelensky ketika ditanya mengenai kesiapannya untuk mundur demi kepentingan negaranya.

Ketegangan dengan Amerika Serikat

Pernyataan ini muncul setelah Zelensky terlibat perdebatan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. Pertemuan tersebut memicu desakan dari beberapa pejabat dan anggota Kongres AS agar Zelensky mempertimbangkan pengunduran diri jika tidak mematuhi kebijakan Washington.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, menekankan bahwa Washington menginginkan seorang pemimpin Ukraina yang dapat bekerja sama dengan AS dalam mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengakhiri perang yang masih berlangsung.

Senator Partai Republik Lindsey Graham dan Ketua DPR AS Mike Johnson juga dikabarkan menyarankan Zelensky agar mengundurkan diri. Graham bahkan menyebut pertemuan mereka di Ruang Oval sebagai “bencana.”

Tanggapan Zelensky terhadap Kritik

Menanggapi tekanan dari para pejabat AS, Zelensky memberikan respons yang sarkastik dengan menawarkan kewarganegaraan Ukraina kepada Senator Graham.

“Suaranya akan berbobot. Saya akan mendengarkannya sebagai warga negara Ukraina tentang siapa yang seharusnya menjadi presiden,” ujar Zelensky.

BACA :   Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Segera Diterapkan, Ini yang Perlu Anda Ketahui

Zelensky menegaskan bahwa proses pergantian kepemimpinan di Ukraina tidaklah sederhana, terutama di tengah kondisi perang yang sedang berlangsung. Menurutnya, jika ia tidak mencalonkan diri dalam pemilu mendatang, hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri.

Dampak terhadap Hubungan AS-Ukraina

Ketegangan dalam pertemuan Gedung Putih dikabarkan berdampak pada hubungan aliansi antara AS dan Ukraina, yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Situasi ini juga disebut-sebut menjadi salah satu faktor tertundanya penandatanganan kesepakatan mineral antara kedua negara.

Meskipun demikian, Zelensky menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati Presiden Trump dan rakyat Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa meskipun pertemuan mereka berlangsung dalam situasi yang sulit, ia tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan AS dalam upaya mempertahankan kedaulatan Ukraina.

“Perbincangan kami berlangsung terbuka dan jujur. Namun, saya akui bahwa kekacauan di Ruang Oval hari itu tidak membantu kedua negara,” pungkasnya.

Pernyataan Zelensky tentang kemungkinan menukar jabatannya dengan keanggotaan NATO menambah dinamika baru dalam politik global. Sementara Ukraina terus berjuang mempertahankan kedaulatannya, tekanan dari AS dan NATO semakin mempengaruhi kebijakan internal negara tersebut. Keputusan selanjutnya dari Zelensky dan tanggapan NATO akan menjadi faktor penting dalam perkembangan geopolitik di kawasan Eropa Timur.


Pertanyaan Umum (FAQ): Volodymyr Zelensky Siap Tukar Jabatan dengan Keanggotaan NATO untuk Ukraina


1. Apa yang dikatakan Zelensky mengenai keanggotaan NATO untuk Ukraina?

Zelensky menyatakan bahwa ia bersedia menukar jabatannya sebagai Presiden Ukraina demi mendapatkan keanggotaan NATO bagi negaranya.

BACA :   Tragedi Cemburu Buta: Suami Simpan Mayat Istri 7 Hari di Kamar

2. Di mana dan kapan pernyataan ini disampaikan?

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Bandara Stansted, Inggris, setelah menghadiri pertemuan puncak Eropa mengenai Ukraina pada Minggu, 2 Maret 2025.

3. Apa alasan Zelensky mempertimbangkan pengunduran dirinya?

Beberapa pejabat AS dan anggota Kongres, termasuk Senator Lindsey Graham, mendesak Zelensky untuk mundur jika ia tidak mau memenuhi permintaan Washington terkait perang dengan Rusia.

4. Bagaimana reaksi Amerika Serikat terhadap pernyataan Zelensky?

Sejumlah pejabat AS, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, menilai bahwa AS membutuhkan pemimpin Ukraina yang dapat bekerja sama untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia dan mengakhiri perang.

5. Apa yang dikatakan Zelensky tentang tekanan dari AS?

Zelensky menanggapi kritik dengan nada sarkastik, bahkan menawarkan kewarganegaraan Ukraina kepada Senator Lindsey Graham agar suaranya lebih berbobot dalam menentukan pemimpin Ukraina.

6. Apakah ada ketegangan antara Ukraina dan AS setelah pertemuan ini?

Ya, pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih sempat memicu ketegangan yang hampir merusak hubungan antara AS dan Ukraina, serta menyebabkan tertundanya kesepakatan mineral antara kedua negara.

7. Bagaimana sikap Zelensky terhadap Trump setelah kejadian ini?

Meskipun mengakui adanya ketegangan, Zelensky tetap menghormati Trump dan rakyat Amerika. Namun, ia menegaskan bahwa kekacauan yang terjadi di Ruang Oval Gedung Putih tidak menguntungkan kedua negara.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL