...
RusiaBeritaInternasional

Serangan Ukraina Sebabkan Pemadaman Listrik di Wilayah Pendudukan Rusia di Zaporizhzhia dan Kherson

×

Serangan Ukraina Sebabkan Pemadaman Listrik di Wilayah Pendudukan Rusia di Zaporizhzhia dan Kherson

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Serangan Ukraina Sebabkan Pemadaman Listrik di Wilayah Pendudukan Rusia di Zaporizhzhia dan Kherson.
Ilustrasi - Serangan Ukraina Sebabkan Pemadaman Listrik di Wilayah Pendudukan Rusia di Zaporizhzhia dan Kherson.

INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Serangan artileri dan drone yang diluncurkan oleh militer Ukraina memicu pemadaman listrik luas di wilayah Zaporizhzhia dan Kherson yang saat ini berada di bawah kendali Rusia. Hal ini disampaikan oleh pejabat pemerintahan yang ditunjuk Moskow pada Selasa (3/6) dini hari.

Gubernur Zaporizhzhia versi Rusia, Yevgeny Balitsky, mengungkapkan bahwa seluruh wilayah yang dikuasai Rusia di Zaporizhzhia mengalami pemadaman total. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui saluran Telegram resminya, Balitsky mengatakan bahwa serangan Ukraina telah merusak peralatan listrik bertegangan tinggi di bagian barat laut wilayah tersebut.

“Sebagai akibat dari penembakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, peralatan listrik tegangan tinggi rusak di wilayah barat laut Zaporizhzhia. Seluruh wilayah kini mengalami pemadaman listrik,” tulis Balitsky. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang telah menginstruksikan Dinas Energi setempat untuk segera mengembangkan sumber daya cadangan, sementara fasilitas kesehatan telah dialihkan ke sistem listrik darurat.

Situasi serupa juga dilaporkan di wilayah Kherson. Gubernur Kherson yang ditunjuk Rusia, Vladimir Saldo, menyebutkan bahwa puing-puing dari drone yang ditembak jatuh telah merusak dua gardu listrik. Akibatnya, lebih dari 100.000 penduduk di sekitar 150 kota dan desa yang berada di wilayah pendudukan mengalami gangguan pasokan listrik. Saldo mengatakan bahwa tim darurat sedang bekerja untuk memulihkan layanan secepat mungkin.

Di tengah serangan tersebut, otoritas Rusia memastikan bahwa operasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia tidak terdampak. Fasilitas nuklir terbesar di Eropa itu masih dalam kondisi nonaktif sejak dikuasai oleh pasukan Rusia tak lama setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Menurut operator yang ditunjuk Rusia, tidak ada perubahan tingkat radiasi di sekitar fasilitas tersebut. “Kondisi PLTN aman dan tetap dalam mode shutdown. Tidak ada produksi listrik yang dilakukan saat ini,” ujar pihak pengelola.

PLTN Zaporizhzhia telah menjadi sumber ketegangan sepanjang konflik, dengan kedua belah pihak saling menuduh melakukan serangan terhadap lokasi yang sangat sensitif itu. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelumnya menyatakan tidak menemukan indikasi bahwa Rusia tengah mempersiapkan aktivasi kembali PLTN untuk dihubungkan ke jaringan listrik Rusia. IAEA saat ini menempatkan tim pemantau secara permanen di PLTN tersebut serta di seluruh fasilitas nuklir Ukraina.

Serangan terbaru ini mencerminkan eskalasi di wilayah selatan Ukraina, sementara Ukraina terus melancarkan serangan terhadap infrastruktur di wilayah pendudukan sebagai bagian dari upaya merebut kembali wilayahnya. Sementara itu, pihak Rusia terus memperkuat posisi pertahanan dan menyatakan bahwa serangan terhadap fasilitas energi sipil merupakan bentuk “terorisme negara.”