INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Kebakaran hutan yang melanda Israel pada Mei 2025 kini tercatat sebagai kebakaran terbesar dalam sejarah negara tersebut. Api yang melalap ribuan hektare lahan hutan, melukai puluhan orang, dan memaksa ribuan lainnya mengungsi, telah mengubah keadaan darurat menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga dan lingkungan. Pemerintah Israel pun segera mengumumkan status darurat nasional dan meminta bantuan internasional untuk mengatasi bencana ini.
Titik Api di Hutan Eshtaol: Lokasi Kebakaran yang Memicu Kejadian Hebat
Kebakaran hebat ini berpusat di Hutan Eshtaol, sebuah kawasan hutan yang terletak di antara Yerusalem dan Tel Aviv. Api menyebar dengan cepat dan memaksa pihak berwenang untuk menutup sejumlah jalan utama yang menghubungkan kedua kota besar tersebut, termasuk rute 1, 3, 65, 70, dan 85. Keputusan ini diambil untuk mencegah penyebaran api lebih lanjut dan melindungi keselamatan warga yang terperangkap di wilayah terdampak.
Komandan Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, mengungkapkan bahwa kebakaran ini mungkin merupakan yang terbesar dalam sejarah Israel. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh laporan Channel 12 Israel, yang membandingkan kebakaran ini dengan kebakaran besar di Carmel pada tahun 2010, yang kini terlihat jauh lebih kecil.
Skala Kerusakan yang Luar Biasa: Ribuan Hektare Lahan Terbakar
Kebakaran ini telah menyebabkan kerusakan luar biasa, dengan 24.000 dunam (sekitar 24 juta meter persegi) lahan hutan terbakar. Canada Park, yang merupakan salah satu kawasan yang terdampak, hampir hancur total. Selain itu, lebih dari 100 mobil ditinggalkan pemiliknya karena tidak sempat dievakuasi. Seluruh rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan Israel yang biasanya meriah juga terpaksa dibatalkan, menyusul dampak bencana ini.
Menurut laporan resmi, sedikitnya 30 orang terluka, termasuk 17 petugas pemadam kebakaran yang mengalami cedera saat bertugas memadamkan api. Rumah Sakit Assaf Harofeh yang terletak dekat Yerusalem telah menerima sekitar 10 pasien yang terpapar asap tebal akibat kebakaran ini.
Israel Meminta Bantuan Internasional: Pesawat Pemadam Kebakaran Dikerahkan
Seiring meluasnya kebakaran, pemerintah Israel mengerahkan 15 pesawat besar untuk memadamkan api dan segera meminta bantuan internasional dari negara-negara seperti Kroasia, Italia, dan Siprus Yunani. Sebanyak delapan pesawat bantuan dijadwalkan tiba untuk membantu proses pemadaman.
Namun, tantangan terbesar dalam memadamkan kebakaran ini adalah cuaca ekstrem. Angin kencang yang mencapai kecepatan hingga 60 mil per jam memperburuk situasi, membuat api sulit dikendalikan dan berpotensi menyebar hingga ke pusat Kota Yerusalem. Pihak pemadam kebakaran memperkirakan bahwa periode antara pukul 16.00 hingga 19.00 malam menjadi waktu yang paling berisiko karena kemungkinan api akan menyala kembali.
Penyebab Kebakaran dan Faktor Pemicu
Penyebab pasti dari kebakaran ini masih dalam penyelidikan, namun sebagian besar kebakaran hutan di Israel sebelumnya disebabkan oleh aktivitas manusia, baik karena kelalaian maupun faktor lainnya. Laporan dari Times of Israel mengungkapkan bahwa kurang dari 10% kasus kebakaran dapat diselidiki dan diatasi secara efektif.
Selain kelalaian manusia, salah satu faktor yang memperburuk kebakaran ini adalah keberadaan pohon pinus Eropa yang ditanam secara luas di wilayah Israel. Tanaman non-asli ini sangat mudah terbakar karena kandungan resin dan serasah jarum yang sangat mudah terbakar. Selain itu, pohon pinus ini lebih rentan terhadap kondisi panas ekstrem dan kering akibat perubahan iklim yang semakin intens.
Saling Menyalahkan: Kritik Terhadap Otoritas Israel
Insiden kebakaran ini memunculkan kritik keras terhadap otoritas terkait, terutama polisi dan dinas pemadam kebakaran yang dianggap gagal dalam mengambil tindakan pencegahan meskipun sudah ada peringatan dari militer. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, juga dikritik karena menghambat pembelian helikopter pemadam kebakaran yang dianggap vital dalam mengatasi kebakaran besar seperti ini.
Beberapa sumber keamanan menilai bahwa kurangnya koordinasi dan perencanaan matang membuat risiko kebakaran semacam ini semakin besar, terutama apabila faktor penyebab kebakaran tidak segera ditangani dengan serius.
Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim dan Kelalaian Manusia
Kebakaran besar yang melanda Israel ini menjadi peringatan keras akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim dan kelalaian manusia. Kejadian ini menyoroti perlunya kebijakan dan strategi pencegahan yang lebih baik untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan dampak buruk yang ditimbulkan.
Masyarakat dan pemerintah Israel kini lebih disadarkan akan perlunya langkah-langkah mitigasi bencana yang lebih terkoordinasi dan antisipatif, terlebih lagi di tengah cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akibat dampak perubahan iklim global.
Pertanyaan Umum (FAQ): Kebakaran Hutan Israel Mei 2025
-
Apa penyebab kebakaran hutan terbesar di Israel?
Kebakaran ini kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas manusia, baik kelalaian maupun faktor lainnya. Faktor lain yang memperburuk situasi adalah keberadaan pohon pinus Eropa yang mudah terbakar. -
Di mana titik api kebakaran ini berada?
Kebakaran berpusat di Hutan Eshtaol, yang terletak di antara Yerusalem dan Tel Aviv. -
Bagaimana Israel menangani kebakaran ini?
Pemerintah Israel mengerahkan 15 pesawat besar dan meminta bantuan dari negara-negara seperti Kroasia, Italia, dan Siprus Yunani untuk membantu proses pemadaman. -
Berapa banyak lahan yang terbakar?
Sekitar 24.000 dunam (24 juta meter persegi) lahan hutan telah terbakar dalam kebakaran ini. -
Apa faktor yang memperburuk kebakaran ini?
Salah satu faktor yang memperburuk kebakaran adalah keberadaan pohon pinus Eropa yang sangat mudah terbakar. Selain itu, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim turut memperparah situasi. -
Apa yang dapat dipelajari dari kebakaran ini?
Kebakaran ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan peran perubahan iklim dalam memperburuk kejadian-kejadian ekstrem seperti kebakaran hutan.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL