...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Pilihan Editor

Kue Cincin: Kudapan Khas Betawi dengan Simbol Keabadian

×

Kue Cincin: Kudapan Khas Betawi dengan Simbol Keabadian

Sebarkan artikel ini
Kue Cincin ( Instagram/chandatawa)
Kue Cincin ( Instagram/chandatawa)

INDONESIAUPDATES.COM, FOOD & TRAVEL – Kue cincin adalah salah satu kudapan khas Betawi yang memiliki cita rasa manis dan unik. Dengan bentuk bulat menyerupai cincin, kue ini menjadi hidangan pendamping yang sering disajikan dengan secangkir kopi, khususnya dalam tradisi nyahi yang merupakan salah satu kebiasaan khas masyarakat Betawi.

Asal Usul dan Bahan-Bahan Kue Cincin

Bentuk kue cincin yang mirip dengan donat namun lebih kecil ini terbuat dari bahan-bahan sederhana, seperti tepung beras, gula merah, dan kelapa sangrai. Dengan ukuran rata-rata sekitar 7 sentimeter, kue cincin memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis khas gula merah, yang menjadikannya pilihan populer dalam berbagai acara adat Betawi.

Kue ini sering hadir dalam acara-acara penting seperti pernikahan, arisan, atau khitanan. Meskipun identitas Betawi sangat erat dengan kue cincin, asal-usulnya tetap menjadi bahan perdebatan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kue cincin memiliki kemiripan dengan makanan Timur Tengah seperti simit atau bagel. Ada pula yang berpendapat bahwa kue ini merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dengan daerah-daerah lain di Nusantara.

Makna Simbolik Kue Cincin

Dalam budaya Betawi, bentuk melingkar dengan lubang di tengah pada kue cincin memiliki makna yang dalam. Simbol ini dianggap melambangkan keabadian, yang sangat relevan dengan makna dalam pernikahan, di mana kue cincin sering dihadirkan dalam acara tersebut sebagai simbol harapan agar kehidupan rumah tangga yang dibangun akan langgeng dan abadi, seperti bentuk cincin itu sendiri.

Selain itu, kue cincin juga melambangkan keramahtamahan dan penghormatan kepada tamu. Oleh karena itu, kue cincin sering disajikan dalam berbagai acara adat sebagai bentuk penghargaan terhadap tamu yang hadir. Di luar acara formal, kue cincin juga menjadi hidangan spesial saat berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, menjadikannya kudapan yang menyenangkan untuk dinikmati bersama.

Cara Membuat Kue Cincin Khas Betawi

Kue cincin khas Betawi memiliki cita rasa manis dan tekstur yang lembut, cocok untuk disajikan dalam berbagai acara adat maupun sekadar dinikmati dengan secangkir kopi. Berikut adalah cara membuat kue cincin yang mudah dan praktis:

Bahan-bahan:

  • 250 gram tepung beras

  • 100 gram kelapa parut kasar (sangrai)

  • 150 gram gula merah serut halus

  • 1/2 sendok teh air daun pandan suji (untuk pewarna hijau alami, opsional)

  • 1/2 sendok teh vanili bubuk

  • 1/4 sendok teh garam

  • 1 butir telur

  • 50 ml air matang (atau secukupnya)

  • Minyak goreng untuk menggoreng

Langkah-langkah:

  1. Campurkan bahan kering: Dalam sebuah wadah, campurkan tepung beras, kelapa parut yang sudah disangrai, gula merah serut, vanili bubuk, dan garam. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dengan baik.

  2. Tambahkan telur dan air: Masukkan telur ke dalam campuran bahan kering. Aduk rata. Kemudian, tambahkan air sedikit-sedikit hingga adonan dapat dipulung (jangan terlalu lembek, cukup hingga adonan bisa dipadatkan dengan tangan).

  3. Bentuk kue cincin: Ambil sejumput adonan, lalu bulatkan dan bentuk menjadi cincin kecil. Pastikan ada lubang di bagian tengahnya, mirip dengan bentuk donat kecil. Ulangi langkah ini hingga semua adonan habis.

  4. Panasakan minyak: Panaskan minyak dalam wajan dengan api sedang. Pastikan minyak cukup banyak agar kue cincin bisa mengapung saat digoreng.

  5. Goreng kue cincin: Masukkan adonan yang telah dibentuk ke dalam minyak panas. Goreng kue cincin hingga berwarna kecokelatan dan matang sempurna. Angkat dan tiriskan di atas kertas minyak untuk mengurangi kelebihan minyak.

  6. Sajikan: Setelah dingin, kue cincin siap disajikan. Nikmati kue cincin khas Betawi ini dengan secangkir kopi atau teh untuk menambah kenikmatannya.

Tips:

  • Jika ingin kue cincin dengan warna hijau, bisa menambahkan sedikit air daun pandan suji ke dalam adonan.

  • Agar kue cincin lebih renyah, pastikan minyak dalam wajan cukup panas sebelum menggoreng.

  • Kue cincin yang sudah dingin bisa disimpan dalam wadah kedap udara agar tetap awet dan renyah.

Dengan resep ini, Anda bisa menikmati kue cincin khas Betawi yang lezat di rumah kapan saja!


Pertanyaan Umum (FAQ): Tentang Kue Cincin Khas Betawi


  1. Apa itu kue cincin?

    • Kue cincin adalah kudapan khas Betawi yang berbentuk cincin dengan lubang di tengahnya, mirip seperti donat kecil. Kue ini terbuat dari tepung beras, gula merah, kelapa sangrai, dan bahan lainnya. Rasanya manis dan teksturnya lembut.

  2. Apa bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue cincin?

    • Bahan utama kue cincin adalah tepung beras, kelapa parut sangrai, gula merah, dan telur. Bahan tambahan lain yang digunakan bisa berupa vanili dan air daun pandan untuk pewarna alami.

  3. Bagaimana cara menyajikan kue cincin?

    • Kue cincin biasanya disajikan sebagai camilan pendamping kopi atau teh, terutama dalam tradisi nyahi masyarakat Betawi. Kue ini juga sering dihidangkan dalam acara adat seperti pernikahan, arisan, dan khitanan.

  4. Apakah kue cincin hanya disajikan dalam acara tertentu?

    • Kue cincin sering disajikan dalam acara adat Betawi, seperti pernikahan, arisan, dan khitanan. Namun, kue ini juga bisa dinikmati kapan saja sebagai camilan atau hidangan spesial di rumah.

  5. Apakah kue cincin memiliki makna simbolis?

    • Ya, bentuk cincin yang melingkar tanpa ujung melambangkan ikatan abadi. Dalam budaya Betawi, kue cincin sering digunakan dalam acara pernikahan sebagai simbol harapan agar kehidupan rumah tangga mempelai selalu langgeng.

  6. Dapatkah kue cincin disiapkan di rumah?

  7. Apa perbedaan antara kue cincin dan donat?

    • Walaupun keduanya berbentuk cincin, kue cincin lebih kecil, terbuat dari tepung beras, dan memiliki rasa manis dari gula merah serta tekstur yang lebih lembut. Sementara itu, donat lebih besar dan biasanya terbuat dari tepung terigu dengan tekstur yang lebih padat.

  8. Bagaimana cara menyimpan kue cincin agar tetap renyah?

    • Untuk menjaga kue cincin tetap renyah, simpan dalam wadah kedap udara setelah kue benar-benar dingin. Hindari menyimpannya dalam tempat yang lembab agar kue tidak menjadi lembek.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL