INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Serial animasi legendaris The Simpsons kembali jadi bahan pembicaraan setelah peristiwa pemadaman listrik massal yang melanda Spanyol pada 28 April 2025. Netizen menyoroti bagaimana tayangan ini seolah kembali “meramalkan” kejadian besar dunia, seperti yang telah terjadi berkali-kali sebelumnya.
Dalam dua episode berbeda, The Simpsons sempat menampilkan skenario pemadaman listrik berskala besar. Yang pertama muncul dalam episode “What a Beautiful Mess” dari musim ke-35, di mana Lisa menggambarkan krisis listrik besar yang membuat warga Springfield kembali ke cara hidup sederhana, tanpa teknologi.
Episode lainnya datang dari musim ke-4 berjudul “Last Exit to Springfield”, di mana Mr. Burns—bos pembangkit listrik—mematikan aliran listrik ke seluruh kota sebagai balasan atas aksi mogok kerja. Dialog ikoniknya “Selamat tinggal, Springfield, dari jantung neraka, aku menusukmu,” menjadi bahan candaan netizen di tengah kegelapan yang juga dirasakan di Barcelona.
Fenomena The Simpsons effect kembali diperbincangkan. Selain pemadaman listrik, serial ini juga pernah “meramalkan” peristiwa besar seperti:
-
Pandemi Covid-19
-
Kemenangan Donald Trump
-
Jam tangan pintar dan video call
-
Akuisisi Fox oleh Disney
-
Skandal daging kuda
-
Wabah Ebola
Kejelian kreator Matt Groening dalam menyisipkan kritik sosial dengan nuansa satire dianggap sebagai penyebab banyaknya kesamaan cerita dengan dunia nyata. Meski sebagian menyebut ini hanya kebetulan, tetap saja publik tak henti dibuat kagum
Pertanyaan Umum (FAQ): Apakah The Simpsons Benar-Benar Meramalkan Pemadaman Listrik di Spanyol?
1. Apakah benar The Simpsons memprediksi pemadaman listrik di Spanyol tahun 2025?
Tidak secara spesifik. The Simpsons menggambarkan pemadaman listrik massal dalam beberapa episode fiksi, namun tidak menyebutkan lokasi atau tanggal secara eksplisit. Kesamaan ini lebih merupakan kebetulan daripada prediksi ilmiah.
2. Bagaimana bisa serial kartun menggambarkan kejadian nyata?
Fenomena ini disebut apofenia, yaitu kecenderungan manusia melihat pola atau hubungan dalam kejadian acak. Penulis The Simpsons mengangkat isu sosial dan teknologi yang sedang atau bisa berkembang, sehingga kadang “ramalan” itu terasa tepat karena refleksi tren yang realistis.
3. Apakah ada metode ilmiah di balik prediksi-prediksi tersebut?
Tidak ada bukti bahwa The Simpsons menggunakan metode ilmiah dalam membuat cerita. Yang terjadi adalah pendekatan spekulatif berbasis pengamatan sosial, politik, dan teknologi yang kemudian dibingkai dalam bentuk satir.
4. Mengapa banyak orang percaya The Simpsons bisa meramal masa depan?
Ini karena confirmation bias, yaitu kecenderungan untuk lebih mengingat hal-hal yang mengonfirmasi kepercayaan kita. Orang cenderung menyoroti “ramalan yang terbukti” dan mengabaikan ratusan episode lain yang tidak sesuai kenyataan.
5. Apakah ini berarti fiksi bisa dijadikan alat prediksi sosial?
Fiksi seperti The Simpsons dapat mencerminkan tren atau kekhawatiran masa kini yang masuk akal terjadi di masa depan. Meski tidak bisa disebut prediksi ilmiah, fiksi dapat berfungsi sebagai refleksi sosial dan spekulasi plausibel.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL