...
SoloBeritaJawa TengahNasional

Mahasiswi PTN di Solo Diduga Bunuh Diri dengan Terjun dari Jembatan Jurug, Ini Kronologinya

×

Mahasiswi PTN di Solo Diduga Bunuh Diri dengan Terjun dari Jembatan Jurug, Ini Kronologinya

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan masih melakukan pencarian mahasiswi yang nekat terjun dari Jembatan Jurug ke Bengawan Solo, Senin, 1 Juli 2025.
Ilustrasi - Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan masih melakukan pencarian mahasiswi yang nekat terjun dari Jembatan Jurug ke Bengawan Solo, Senin, 1 Juli 2025.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Aksi nekat seorang perempuan muda yang terjun dari Jembatan Jurug, Solo, ke aliran Sungai Bengawan Solo, mengejutkan warga dan pengguna jalan pada Selasa, 1 Juli 2025 siang. Perempuan tersebut diketahui merupakan seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Solo.

Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung viral di media sosial setelah sejumlah saksi mata menceritakan peristiwa tersebut.

Kronologi Kejadian: Saksi Sempat Mencegah Korban

Menurut Hariadi, seorang ojek online (ojol) yang menjadi saksi mata, ia melihat seorang perempuan berdiri di atas besi pembatas jembatan saat sedang melintasi Jembatan Jurug dari arah Palur menuju Solo.

“Saya lihat dia sudah berdiri di atas tuas besi. Saya sempat teriak agar dia turun, tapi belum sempat saya dekati, dia sudah terjun,” ujarnya kepada Beritasatu.com.

Setelah kejadian itu, Hariadi sempat melihat ke bawah jembatan, namun tidak menemukan sosok korban karena derasnya aliran air Sungai Bengawan Solo.

Ditemukan Surat Permintaan Maaf, Korban Diduga Alami Gangguan Bipolar

Di lokasi kejadian ditemukan sebuah motor Honda Beat merah putih (AA 3757 CY) yang diparkir di sisi jembatan. Di dekatnya, petugas juga menemukan tas hitam berisi ponsel, kartu identitas atas nama DSA (23), warga asal Temanggung, dan sebuah buku catatan kecil.

Dalam catatan itu terdapat tulisan yang diduga merupakan surat terakhir korban, berisi permintaan maaf kepada ibunya dan pengakuan tentang gangguan bipolar yang dideritanya.

“Aku capek, Bu. Maaf aku tak sekuat Ibu… Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri,” tulis korban dalam surat tersebut.

Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

Hingga berita ini ditulis, tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan masih melakukan penyisiran sungai di bawah Jembatan Jurug hingga ke arah hilir. Arus Bengawan Solo yang deras membuat proses pencarian tidak mudah.

Pesan Penting: Jangan Diam Jika Anda Mengalami Tekanan Mental

Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya dukungan dan kesadaran terhadap kesehatan mental, terutama bagi anak muda dan mahasiswa yang sering kali menghadapi tekanan akademik, sosial, maupun pribadi.

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami depresi atau gangguan mental lainnya, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konseling bisa menjadi langkah awal untuk meringankan beban dan mencegah keputusan tragis.

Hubungi layanan konseling terpercaya:

👉 Into the Light Indonesia – Hotline dan Konseling