JakartaBeritaNasional

Gibran: AI Bukan Ancaman, Tapi Kesempatan untuk Indonesia Lebih Terang

×

Gibran: AI Bukan Ancaman, Tapi Kesempatan untuk Indonesia Lebih Terang

Bagikan Berita Ini
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan kehadiran AI sebagai sebuah wujud kemajuan teknologi di era masa kini. (Youtube Sekretariat Wakil Presiden)
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan kehadiran AI sebagai sebuah wujud kemajuan teknologi di era masa kini. (Youtube Sekretariat Wakil Presiden)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bukanlah ancaman bagi manusia. Justru, menurutnya, AI adalah alat bantu yang seharusnya dimanfaatkan manusia agar tidak tertinggal di era teknologi yang terus bergerak maju.

Pernyataan ini disampaikan Gibran dalam talkshow bertema “Artificial Intelligence: Shaping Indonesia’s Future” di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Kamis (20/3/2025).

“AI itu nggak akan menggantikan manusia. Tapi manusia yang tidak menggunakan AI, akan dikalahkan oleh manusia yang menggunakannya,” ujar Gibran dalam video resmi yang disiarkan Sekretariat Wapres, Sabtu (19/4/2025).

Dorong Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Menurut Gibran, AI harus dipandang sebagai peluang untuk berkolaborasi, bukan sebagai saingan. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi ini secara bijak, disertai dengan penguatan solidaritas antar manusia.

“Kita butuh ruang untuk tumbuh. Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih terang, bisa kita wujudkan bersama-sama,” kata putra Presiden Joko Widodo itu.

Pendidikan Jadi Kunci Adaptasi

Gibran juga menyoroti pentingnya peran dunia pendidikan dalam mendorong adaptasi terhadap AI. Ia mengapresiasi langkah UPH yang menjadi universitas pertama di Indonesia dengan fakultas khusus AI.

“Saya sangat senang UPH bisa benar-benar embrace kemajuan teknologi, terutama AI,” ujarnya antusias.

Ia menambahkan, negara lain sudah lebih dulu memasukkan AI ke dalam kurikulum pendidikan formal. Karena itu, Indonesia harus segera menyusul agar tidak tertinggal dalam kompetisi global.

AI untuk Kehidupan Nyata, Bukan Sekadar Gaya

Lebih dari sekadar digunakan untuk konten kreatif seperti video atau animasi, Gibran ingin pemanfaatan AI diperluas ke sektor-sektor vital. Misalnya dalam administrasi pemerintahan, sistem pembayaran pajak, manajemen lalu lintas saat mudik, hingga mitigasi bencana seperti banjir.

“AI bisa bantu cegah penumpukan di exit toll saat mudik. Bahkan untuk bencana seperti banjir, AI bisa berperan besar ke depan,” jelasnya.

Teknologi untuk Semua

Usai talkshow, Gibran meninjau pameran teknologi AI di UPH. Beberapa inovasi yang ditampilkan antara lain robot distribusi bola tenis, museum virtual catur Indonesia, hingga kertas piezoelektrik fleksibel.

Baca Juga :  Kepala BGN Kunjungi Korban Keracunan Makanan MBG di Cianjur, Janji Perketat Pengawasan

Dalam kesempatan tersebut, Gibran didampingi oleh Group Deputy CEO Lippo Indonesia Adrian Suherman dan Dekan Fakultas AI sekaligus President of National Artificial Intelligence Institute (NAII), Rizaldi Setiabudi.

Dengan pesan kuat bahwa AI adalah alat bantu, bukan musuh, Gibran mendorong seluruh elemen bangsa—pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil—untuk bersama-sama menciptakan ekosistem teknologi yang inklusif dan bermanfaat.

“Membangun Indonesia yang lebih terang adalah tanggung jawab kita bersama. Kebangkitan bangsa bukan pekerjaan satu atau lima tahun saja, tapi kerja panjang semua elemen,” pungkasnya.


Pertanyaan Umum (FAQ): – Gibran Rakabuming dan Pandangannya soal Kecerdasan Buatan (AI)


1. Apa pandangan Wakil Presiden Gibran tentang AI?
Gibran menilai kecerdasan buatan (AI) bukanlah ancaman bagi manusia, melainkan alat bantu yang harus dimanfaatkan. Ia menyatakan bahwa manusia yang tidak menggunakan AI akan tertinggal dari mereka yang memanfaatkannya.

Baca Juga :  Oknum TNI Tusuk 2 Warga di Purwosari Semarang, Kasus Ditangani Denpomdam Diponegoro

2. Dalam konteks apa Gibran menyampaikan pernyataannya mengenai AI?
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara talkshow bertajuk “Artificial Intelligence: Shaping Indonesia’s Future” di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, pada 20 Maret 2025.

3. Apa tujuan Gibran menghadiri acara tersebut?
Kehadiran Gibran merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan ekosistem pembelajaran dan pemanfaatan AI di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda dan institusi pendidikan.

4. Apa saja sektor yang menurut Gibran bisa memanfaatkan AI?
Gibran menyebut AI seharusnya tidak hanya digunakan di sektor kreatif seperti foto dan animasi, tetapi juga di pelayanan publik, pembayaran pajak, manajemen lalu lintas saat mudik, hingga mitigasi bencana seperti banjir.

5. Apa langkah konkret yang telah dilakukan dunia pendidikan menurut Gibran?
Gibran mengapresiasi Universitas Pelita Harapan yang telah menghadirkan fakultas khusus AI, yang dinilainya sebagai langkah adaptif dan progresif dalam menghadapi perkembangan teknologi global.

6. Siapa saja tokoh yang mendampingi Gibran dalam acara tersebut?
Gibran didampingi oleh Group Deputy CEO Lippo Indonesia Adrian Suherman dan President of National Artificial Intelligence Institute (NAII) sekaligus Dekan Fakultas AI UPH, Rizaldi Setiabudi.

7. Apa pesan utama Gibran untuk generasi muda Indonesia terkait AI?
Gibran optimis bahwa generasi muda Indonesia adalah petarung tangguh yang siap menghadapi tantangan, dan dengan memanfaatkan AI secara tepat, mereka bisa menjadi agen perubahan bagi masa depan bangsa.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL