...
IranBeritaInternasional

Iran Resmi Hentikan Kerja Sama dengan IAEA Usai Serangan AS-Israel ke Fasilitas Nuklir

×

Iran Resmi Hentikan Kerja Sama dengan IAEA Usai Serangan AS-Israel ke Fasilitas Nuklir

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Pandangan umum menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Iran Natanz, 270 km selatan Teheran, 30 Maret 2005.
Ilustrasi - Pandangan umum menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Iran Natanz, 270 km selatan Teheran, 30 Maret 2005.

INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Pemerintah Iran secara resmi menghentikan kerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Rabu (2/7/2025). Keputusan ini diambil hanya beberapa hari setelah gencatan senjata diberlakukan pasca konflik bersenjata dengan Israel dan Amerika Serikat, yang menyerang beberapa situs nuklir penting milik Republik Islam tersebut.

Kebijakan tersebut diumumkan oleh televisi pemerintah setelah Presiden Iran Masoud Pezeshkian meratifikasi undang-undang hasil persetujuan parlemen dan Dewan Wali yang memerintahkan penghentian hubungan kerja sama dengan badan nuklir PBB itu.

“Presiden Masoud Pezeshkian telah mengumumkan undang-undang yang menghentikan kerja sama dengan IAEA,” demikian disampaikan lembaga penyiaran resmi.

Ketegangan Iran dan IAEA Semakin Meningkat

Ketegangan ini memuncak usai perang besar yang meletus sejak 13 Juni 2025 dan berlangsung selama 12 hari. Iran mengecam sikap IAEA yang dinilai pasif terhadap serangan terhadap fasilitas nuklir di Fordo, Isfahan, dan Natanz, yang menyebabkan ratusan korban jiwa serta kerusakan signifikan.

Iran juga mengkritik resolusi IAEA pada 12 Juni 2025 yang menyebut bahwa Teheran gagal mematuhi kewajiban nuklir internasional. Resolusi tersebut, menurut pemerintah Iran, menjadi justifikasi bagi Israel dan AS untuk melakukan serangan militer.

Teheran Tolak Permintaan Kunjungan Grossi

Permintaan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi untuk mengunjungi situs nuklir yang diserang ditolak oleh Teheran. Presiden Pezeshkian menyebut tindakan Grossi sebagai “destruktif”, sementara media konservatif Iran, termasuk surat kabar Kayhan, menuduh Grossi sebagai mata-mata Israel, bahkan menyerukan eksekusi.

Meski demikian, Iran menegaskan bahwa tidak ada ancaman langsung terhadap Grossi atau para inspektur IAEA, walau tetap mencurigai niat jahat di balik permintaan kunjungan tersebut.

Konflik Nuklir Berujung Gencatan Senjata

Konflik ini bermula dari serangan Israel yang menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir dan komandan militer Iran. Iran kemudian merespons dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel. Situasi memanas ketika Amerika Serikat turut meluncurkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran, menewaskan lebih dari 900 warga Iran.

Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa operasi militer tersebut telah menghancurkan program nuklir Iran, meski belum ada verifikasi independen mengenai tingkat kerusakan sebenarnya.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengakui adanya kerusakan besar, tetapi menegaskan bahwa “ilmu dan teknologi tidak bisa dihancurkan oleh bom”.

Tuduhan dan Penyangkalan Soal Senjata Nuklir

Amerika Serikat, Israel, dan sejumlah negara Barat terus menuding Iran mengembangkan senjata nuklir, tudingan yang berkali-kali dibantah oleh Teheran. Iran menyatakan bahwa seluruh program nuklirnya murni untuk kepentingan sipil dan medis.


FAQ Seputar Iran Hentikan Kerja Sama dengan IAEA


1. Mengapa Iran menghentikan kerja sama dengan IAEA?

Iran menuduh IAEA gagal melindungi fasilitas nuklirnya dari serangan Israel dan AS, serta menyebut resolusi IAEA sebagai pemicu agresi.

2. Siapa yang meratifikasi undang-undang penghentian kerja sama tersebut?

Undang-undang disahkan oleh parlemen dan Dewan Wali Iran, lalu diratifikasi oleh Presiden Masoud Pezeshkian.

3. Apa yang menjadi pemicu konflik antara Iran dan Israel-AS?

Konflik dipicu serangan militer Israel yang kemudian diikuti oleh serangan balasan Iran dan intervensi militer AS terhadap situs nuklir Iran.

4. Apakah ada korban dalam konflik ini?

Menurut laporan Iran, lebih dari 900 warga tewas akibat serangan AS, sementara serangan Iran menewaskan 28 orang di Israel.

5. Bagaimana respons IAEA terhadap penolakan kunjungan?

Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari IAEA atas penolakan Teheran terhadap kunjungan Rafael Grossi ke fasilitas nuklir yang diserang.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL