INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Polda Lampung tengah menyelidiki dugaan pemalsuan ijazah dan identitas diri yang melibatkan Eka Afriana, mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Bandar Lampung, yang kini menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bandar Lampung.

Kasus ini mencuat setelah adanya laporan masyarakat yang mencurigai adanya perubahan data pribadi Eka saat mengikuti seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pada 2008. Pihak kepolisian pun telah melayangkan surat pemanggilan untuk pemeriksaan.

“Benar, ada aduan masyarakat dan sudah kami tindaklanjuti. Pemanggilan terhadap yang bersangkutan sudah kami layangkan,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, Senin (4/8/2025).

Perubahan Data Tanggal Lahir dan Pengakuan Gangguan Kejiwaan

Eka Afriana diduga mengubah data pada KTP dan akta kelahiran, yakni memodifikasi tanggal lahir dari 25 April 1970 menjadi 25 April 1973. Perubahan ini diduga dilakukan agar memenuhi batas usia maksimal saat mendaftar sebagai ASN.

Menanggapi hal ini, Eka telah mengakui adanya perubahan data tersebut. Ia berdalih, langkah itu diambil karena dirinya kerap mengalami gangguan kejiwaan, bahkan disebut pernah mengalami kondisi kesurupan.

Sudah Enam Saksi Diperiksa

Penyelidikan kasus ini ditangani oleh Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung. Hingga saat ini, enam orang saksi telah diperiksa.

“Sudah ada enam orang saksi yang kami mintai keterangan. Untuk saksi yang belum hadir, akan kembali kami jadwalkan ulang,” terang Kombes Yuni.

Dia juga menegaskan bahwa proses penyelidikan masih dalam tahap awal dan belum ada tersangka yang ditetapkan. Polisi berjanji akan menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan.

“Kami pastikan setiap tahapan akan dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku,” pungkasnya.

Kasus Menarik Perhatian Publik

Dugaan pemalsuan dokumen yang melibatkan pejabat publik ini menjadi sorotan warga Bandar Lampung. Banyak pihak mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan tidak ditutup-tutupi, mengingat pentingnya integritas dalam rekrutmen ASN.