...
Agama

Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut: Setiap Jiwa Pasti Akan Merasakan Mati

×

Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut: Setiap Jiwa Pasti Akan Merasakan Mati

Bagikan Berita Ini
Ilusrtasi - Makam.
Ilusrtasi - Makam.

INDONESIAUPDATES.COM, PENDIDIKAN – Kematian adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Baik manusia, jin, iblis, bahkan malaikat, semua akan merasakan yang namanya kematian. Allah ﷻ telah menegaskan hal ini dalam firman-Nya:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Kullu nafsin dzā`iqatul maut”
Artinya: Setiap jiwa akan merasakan mati.

Kalimat ini menjadi peringatan penting bagi setiap muslim bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dan kematian adalah gerbang menuju kehidupan yang abadi di akhirat. Sayangnya, banyak dari kita yang lalai dan lebih sibuk mengejar dunia, lupa bahwa satu-satunya hal yang pasti terjadi dalam hidup adalah kematian.

Makna Bahasa Arab “Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut”

Secara bahasa, kalimat ini terdiri dari tiga bagian:

  • كُلُّ نَفْسٍ (kullu nafsin): Setiap jiwa

  • ذَائِقَةُ (dzā`iqatun): Akan merasakan

  • الْمَوْتِ (al-maut): Kematian

Makna lengkap: Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian.

Dalam Al-Qur’an, kalimat ini diulang dalam beberapa surat sebagai pengingat kuat akan kefanaan hidup.

Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Mengandung Kalimat Ini

1. Surat Al-‘Ankabut Ayat 57

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Kullu nafsin dzā`iqatul maụt, ṡumma ilainā turja’ụn
Artinya: Setiap jiwa akan merasakan mati. Kemudian kepada Kami kamu dikembalikan.

2. Surat Al-Anbiya Ayat 35

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Kullu nafsin dzā`iqatul maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja’ụn
Artinya: Setiap jiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

3. Surat Ali ‘Imran Ayat 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Kullu nafsin dzā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffawna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa ‘anin-nāri wa udkhilal-jannata faqad fāz, wa mal-ḥayātud-dunyā illā matā’ul-ghurụr
Artinya: Setiap jiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Makna Filosofis dan Spiritual

Menurut ulama dan cendekiawan Islam seperti KH. Muhammad Sholikhin, kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan baru yang kekal di akhirat. Beliau menyampaikan bahwa:

“Kematian adalah perpisahan antara ruh dan jasad. Ia adalah fase yang tidak datang tiba-tiba, tetapi melalui proses yang berat, yaitu sakaratul maut.”

Dalam hadis, Rasulullah ﷺ juga bersabda:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ، يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi)

Mengingat kematian akan membuat seseorang sadar akan tujuan hidupnya, menghindari perbuatan sia-sia, dan memperbanyak amal saleh sebagai bekal akhirat.

Hikmah Mengingat Kematian

Berikut adalah beberapa hikmah dari mengingat kematian:

  1. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah (taqwa)

    • Menjadi lebih waspada terhadap dosa dan kemaksiatan.

  2. Memotivasi untuk memperbanyak amal saleh

    • Menyadari bahwa waktu hidup terbatas, dan setiap detik berharga.

  3. Mengurangi cinta dunia (hubbud dunya)

    • Dunia hanya persinggahan sementara, bukan tempat tinggal selamanya.

  4. Meningkatkan kesadaran spiritual

    • Lebih khusyuk dalam ibadah dan sadar akan tanggung jawab sebagai hamba.

Siapkan Diri Sebelum Ajal Tiba

Kalimat كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ bukan hanya kutipan indah dari Al-Qur’an, melainkan peringatan nyata. Maka, selama nafas masih berhembus, pintu taubat masih terbuka, mari kita siapkan bekal amal terbaik.

فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ؟
“Maka ke manakah kamu akan pergi?” (QS. At-Takwir: 26)

Mari kita arahkan perjalanan hidup ini menuju keridhaan Allah. Karena sejatinya, hidup adalah perjalanan menuju kematian, dan kematian adalah awal dari kehidupan abadi.