INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Banjir besar kembali melanda Kabupaten Grobogan setelah jebolnya tanggul di beberapa titik. Hingga Rabu (22/1/2024) malam, banjir telah merendam 48 desa di 11 kecamatan, memaksa ratusan warga mengungsi akibat tingginya debit air.
Ketinggian air di daerah rendah mencapai hingga satu meter, sementara beberapa wilayah lainnya masih terendam cukup parah. Aparat mengimbau warga untuk segera meninggalkan rumah jika kondisi terus memburuk.
Sungai Meluap, Tanggul Jebol di Tuntang
Banjir ini dipicu oleh meluapnya tiga sungai utama: Sungai Lusi, Serang, dan Tuntang. Intensitas hujan tinggi di hulu menyebabkan debit air meningkat drastis, sehingga tanggul Sungai Tuntang jebol. Dampaknya, jalan nasional Purwodadi-Semarang sempat terputus akibat genangan air yang meluas.
Hingga saat ini, perbaikan tanggul masih berlangsung untuk mencegah meluasnya dampak banjir. “Proses penambalan tanggul terus kami maksimalkan. Fokus kami mencegah debit air semakin naik,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Ribuan Rumah Tergenang, Ratusan Mengungsi
Banjir telah menggenangi 15.150 rumah di wilayah terdampak. Selain itu, ratusan jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. “Beberapa titik memang mulai surut, tetapi di aliran Sungai Lusi, banjir justru meluas karena sungai melimpas,” kata Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto.
Aparat bersama relawan dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang terjebak di rumah mereka. Sementara itu, kebutuhan logistik seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat mulai didistribusikan ke lokasi pengungsian.
Gangguan Infrastruktur dan Transportasi
Tak hanya merendam permukiman, banjir juga memengaruhi aktivitas transportasi. PT KAI terpaksa mengalihkan atau membatalkan beberapa rute perjalanan kereta api yang melintasi daerah terdampak banjir. Upaya ini dilakukan demi keselamatan penumpang, mengingat genangan air di beberapa titik jalur kereta masih cukup tinggi.
Imbauan dan Langkah Antisipasi
Pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Kami fokus mengamankan lokasi dan mengarahkan warga yang terdampak ke tempat pengungsian. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tegas AKBP Ike Yulianto.
Untuk mencegah risiko yang lebih besar, petugas juga telah mengatur arus lalu lintas agar kendaraan tidak melewati titik-titik yang terendam banjir.
Pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan relawan terus bekerja sama menangani situasi ini. Fokus utama adalah memperbaiki tanggul, mengevakuasi warga, serta memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.