Langsung ke konten 
INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Nama Iwan Setiawan Lukminto tengah menjadi sorotan publik setelah Kejaksaan Agung Republik Indonesia menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas kredit perbankan kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil yang pernah ia pimpin.
Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 24 Juni 1975, Iwan merupakan putra sulung dari almarhum HM Lukminto, pendiri Sritex Group. Perjalanan kariernya di industri tekstil dimulai dengan mewarisi semangat wirausaha sang ayah, yang memulai usaha dari sebuah toko batik kecil di Solo pada tahun 1966.
Iwan menempuh pendidikan di Suffolk University, Amerika Serikat, dalam bidang administrasi bisnis, dan juga tercatat sebagai alumni Lemhannas RI angkatan ke-20. Karier profesionalnya di Sritex menunjukkan lonjakan signifikan, terutama setelah ia menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2014 hingga 2023. Di bawah kepemimpinannya, Sritex berkembang menjadi salah satu pemain global di industri tekstil, serta meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Setelah lengser dari posisi direktur utama, Iwan melanjutkan kiprahnya sebagai Komisaris Utama Sritex Group sejak 2023. Ia juga aktif di berbagai organisasi, antara lain sebagai Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) periode 2020–2021 dan kini menjadi dewan penasihat AEI. Di samping itu, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), serta Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.
Namun, reputasi panjang dan prestasi yang telah ia bangun kini diuji oleh proses hukum. Kejaksaan Agung mendalami dugaan penyimpangan dalam pemberian fasilitas kredit dari bank-bank milik negara kepada Sritex, yang meskipun merupakan perusahaan swasta, menerima pembiayaan dalam skema yang kini dipersoalkan.
Penangkapan Iwan Setiawan Lukminto di Solo menjadi babak baru dalam perjalanan hidupnya—dari sosok pemimpin bisnis yang dihormati, kini harus menghadapi proses hukum yang akan menentukan bagaimana sejarah mencatat namanya di masa mendatang.
Pertanyaan Umum (FAQ): Kasus Iwan Setiawan Lukminto dan Sritex
1. Siapa Iwan Setiawan Lukminto?
Iwan Setiawan Lukminto adalah pengusaha Indonesia di bidang tekstil dan merupakan putra dari pendiri Sritex Group, HM Lukminto. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dari tahun 2014 hingga 2023, dan kini menjabat sebagai Komisaris Utama.
2. Mengapa Iwan Setiawan Lukminto ditangkap Kejaksaan Agung?
Ia ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit dari bank milik negara kepada Sritex, perusahaan yang pernah ia pimpin.
3. Apakah Sritex adalah perusahaan milik negara?
Tidak. Sritex adalah perusahaan swasta. Namun, kasus ini melibatkan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang memberikan fasilitas kredit kepada perusahaan tersebut, sehingga menarik perhatian aparat penegak hukum.
4. Apa peran Iwan dalam kasus ini?
Hingga saat ini, Kejagung masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Iwan Setiawan Lukminto awalnya diperiksa sebagai saksi, namun proses hukum sedang berjalan untuk menentukan sejauh mana keterlibatannya.
5. Apa dampak kasus ini terhadap Sritex?
Meski belum ada pernyataan resmi dari manajemen Sritex terkait dampak langsungnya, kasus ini berpotensi memengaruhi reputasi perusahaan di mata investor, kreditur, dan mitra usaha.
6. Apa saja jabatan lain yang pernah dipegang oleh Iwan Setiawan Lukminto?
Selain di Sritex, Iwan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) periode 2020–2021, dan kini menjadi dewan penasihat AEI. Ia juga aktif di API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), ISEI, dan PB Wushu Indonesia.
7. Di mana dan kapan Iwan ditangkap?
Iwan ditangkap oleh Kejaksaan Agung di Solo, Jawa Tengah, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan lanjutan.
8. Apakah Iwan sudah ditetapkan sebagai tersangka?
Status hukum Iwan Setiawan Lukminto saat ini sedang dalam proses. Informasi terakhir menyebutkan bahwa ia masih diperiksa sebagai saksi, namun perkembangan lebih lanjut menunggu hasil penyidikan resmi dari Kejagung.
9. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Proses hukum akan terus berjalan sesuai prosedur. Jika terbukti bersalah, maka Iwan akan menjalani proses peradilan. Jika tidak, maka ia dapat dibebaskan dari tuduhan.
10. Di mana publik bisa mengikuti perkembangan kasus ini?
Informasi terbaru dapat diikuti melalui situs resmi Kejaksaan Agung, media massa nasional, atau konferensi pers resmi dari pihak berwenang.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL
