INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Pasar aset kripto mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam 24 jam terakhir, dengan Bitcoin yang kembali mendekati level psikologis US$ 100.000. Kenaikan harga ini semakin menarik perhatian para investor dan pengamat pasar, terutama dengan tren bullish yang terus berlanjut. Bitcoin yang dipandang sebagai aset digital paling dominan, mengalami kenaikan yang didorong oleh beberapa faktor positif yang mendukung optimisme di kalangan investor.
Penyebab Lonjakan Harga Bitcoin
Tren positif ini tidak lepas dari berbagai faktor, salah satunya adalah meningkatnya adopsi aset kripto oleh institusi besar dan perusahaan-perusahaan global. Banyak perusahaan yang mulai mempertimbangkan kripto sebagai alternatif cadangan aset, bahkan beberapa negara berpotensi membentuk cadangan Bitcoin mereka. Dukungan kebijakan pro-kripto dari pemerintah Amerika Serikat juga turut menjadi pendorong utama yang memperkuat bullish sentiment ini.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap pada Kamis (28/11/2024), kapitalisasi pasar kripto global melambung hingga 5,13%, mencapai angka US$ 3,34 triliun dalam sehari. Bitcoin sendiri mengalami kenaikan sebesar 4,51% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan pada harga sekitar US$ 95.972 per koin, setara dengan Rp 1,52 miliar (dengan kurs Rp 15.872 per USD).
Rekor Tertinggi Bitcoin
Bitcoin sebelumnya mencatatkan rekor tertingginya pada level US$ 99.849,9 pada Jumat (22/11/2024). Nilai Bitcoin telah mengalami peningkatan yang luar biasa sepanjang tahun ini, bahkan lebih dari dua kali lipat. Hal ini memperkuat keyakinan banyak pihak bahwa Bitcoin akan segera mencapai harga US$ 100.000 dalam waktu dekat.
Selain Bitcoin, beberapa aset kripto lainnya juga menunjukkan performa yang mengesankan. Ethereum, misalnya, melonjak 10,4% mencapai harga US$ 3.673 per koin, sementara Binance Coin mengalami kenaikan sebesar 4,94%, diperdagangkan pada harga US$ 643 per koin.
Proyeksi Masa Depan Bitcoin
Galaxy Research memperkirakan bahwa tren bullish pada Bitcoin akan terus berlanjut, dengan potensi harga untuk menembus level US$ 100.000 dalam waktu yang tidak terlalu lama. Meskipun demikian, ada beberapa tantangan yang mungkin muncul, seperti hambatan regulasi atau tindakan penegakan hukum yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahan Joe Biden.
Namun, meskipun ada beberapa potensi risiko tersebut, Alex Thorn, Kepala Riset Galaxy, tetap optimis mengenai masa depan Bitcoin. Salah satu faktor yang memperkuat optimisme adalah peluncuran produk keuangan baru seperti Bitcoin Exchange-Traded Fund (ETF). Produk ini diperkirakan akan meningkatkan likuiditas pasar, menurunkan volatilitas, serta menarik minat dari investor institusional dan investor ritel.
Dengan berbagai sentimen positif yang mendukung, Bitcoin dan aset kripto lainnya nampaknya masih memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi bagian penting dalam lanskap keuangan global. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi pergerakan pasar, seperti regulasi yang sedang dipertimbangkan oleh beberapa negara besar.
Kesimpulan
Harga Bitcoin yang mendekati angka US$ 100.000 merupakan indikator dari kuatnya tren bullish yang sedang berlangsung. Lonjakan harga ini didorong oleh adopsi kripto oleh institusi besar, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan semakin banyaknya negara yang mulai melirik kripto sebagai bagian dari cadangan nasional mereka. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Bitcoin akan mencapai harga yang lebih tinggi lagi, dengan prediksi harga yang semakin optimis di masa depan.
Pertanyaan Umum (FAQ): Harga Bitcoin Kembali Dekati Level US$ 100.000
- Apa yang menyebabkan harga Bitcoin melonjak mendekati US$ 100.000? Kenaikan harga Bitcoin didorong oleh tren bullish yang berlanjut, meningkatnya adopsi kripto oleh institusi dan perusahaan besar, serta kebijakan pro-kripto dari pemerintah Amerika Serikat. Selain itu, ada kemungkinan beberapa negara akan membentuk cadangan Bitcoin mereka.
- Berapa harga Bitcoin saat ini? Berdasarkan data per 28 November 2024, Bitcoin diperdagangkan pada harga sekitar US$ 95.972 per koin, setara dengan Rp 1,52 miliar (dengan kurs Rp 15.872 per USD).
- Apakah Bitcoin bisa mencapai US$ 100.000 dalam waktu dekat? Banyak analis memperkirakan Bitcoin akan segera mencapai level US$ 100.000. Galaxy Research bahkan memprediksi tren bullish ini akan berlanjut, dengan harga Bitcoin berpotensi menembus angka tersebut dalam waktu dekat.
- Apa yang dimaksud dengan Bitcoin ETF? Bitcoin Exchange-Traded Fund (ETF) adalah produk keuangan yang memungkinkan investor untuk membeli saham dalam Bitcoin tanpa harus langsung membeli aset digital tersebut. Produk ini diperkirakan dapat meningkatkan likuiditas pasar, mengurangi volatilitas, dan menarik minat dari investor institusional maupun ritel.
- Apakah ada risiko bagi pasar Bitcoin? Ya, meskipun ada potensi pertumbuhan, pasar Bitcoin tetap berisiko terkena hambatan regulasi atau tindakan penegakan hukum yang bisa dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, seperti yang dapat terjadi di bawah pemerintahan Joe Biden.
- Bagaimana kinerja aset kripto lain seperti Ethereum dan Binance Coin? Ethereum mengalami lonjakan 10,4% mencapai US$ 3.673 per koin, sementara Binance Coin juga naik 4,94% ke level US$ 643 per koin, menunjukkan bahwa pasar kripto secara keseluruhan juga menunjukkan performa positif.
- Apakah harga Bitcoin hanya dipengaruhi oleh faktor adopsi institusi? Selain adopsi institusi, faktor lainnya seperti kebijakan pemerintah yang mendukung, potensi penggunaan Bitcoin sebagai cadangan negara, dan peluncuran produk keuangan baru seperti Bitcoin ETF turut memengaruhi harga Bitcoin.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS