...
JakartaBeritaNasional

Prabowo Setujui Huayou Gantikan LG di Proyek Baterai EV Senilai USD 9,8 Miliar

×

Prabowo Setujui Huayou Gantikan LG di Proyek Baterai EV Senilai USD 9,8 Miliar

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) (kanan) saat memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).(Indonesiaupdates.com)
Ilustrasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) (kanan) saat memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).(Indonesiaupdates.com)

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi menyetujui masuknya konsorsium Huayou sebagai pengganti LG dalam proyek strategis nasional pengembangan baterai kendaraan listrik. Proyek yang bernilai investasi sebesar USD 9,8 miliar tersebut sebelumnya dikelola oleh LG, namun kini akan dilanjutkan oleh Huayou, perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di sektor hilirisasi mineral dan teknologi baterai.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5).

Alhamdulillah, sudah diputuskan oleh Bapak Presiden. Atas arahan beliau, kini konsorsium Huayou yang akan melanjutkan proyek ini. Tidak ada masalah lagi. Groundbreaking siap dilakukan,” ujar Bahlil kepada awak media.

Struktur Kepemilikan: BUMN Pegang Kendali

Bahlil menjelaskan bahwa struktur kepemilikan dalam proyek ini menempatkan BUMN sebagai pemegang saham mayoritas di sektor hulu dengan porsi 51 persen. Adapun untuk tahap joint venture (JV) lanjutan, saat ini Indonesia memiliki porsi saham sebesar 30 persen. Pemerintah, melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, tengah mengupayakan peningkatan kepemilikan tersebut menjadi di atas 40 hingga 50 persen.

Ini sedang dalam proses negosiasi. Arahan Presiden sangat jelas: Indonesia harus memiliki kontrol signifikan atas proyek strategis seperti ini,” tegas Bahlil.

Bantah Isu LG Mundur: “Kami yang Hentikan”

Menanggapi isu mengenai mundurnya LG dari proyek ini, Bahlil dengan tegas membantah. Ia menyatakan bahwa keputusan untuk mengganti LG bukan karena mereka keluar, melainkan karena proses kerja sama yang dinilai terlalu lamban.

“Informasi yang menyatakan LG keluar itu tidak benar. Justru saya sebagai Ketua Satgas saat itu yang memutuskan untuk menghentikan proyek dengan LG. Kami kemudian berkoordinasi dengan Pak Rosan dan Pak Erick Thohir untuk mencari mitra baru, dan terpilihlah Huayou. Ini harus diluruskan,” jelas Bahlil.

Target 30 GWh, Huayou Siap Lanjutkan 20 GWh

Proyek baterai kendaraan listrik ini menargetkan kapasitas produksi sebesar 30 GWh. Dari jumlah tersebut, LG sebelumnya telah menyelesaikan pembangunan tahap awal sebesar 10 GWh. Sisa kapasitas sebesar 20 GWh kini akan dilanjutkan oleh Huayou.

Sejauh ini, investasi yang telah terealisasi mencapai USD 1,2 miliar atau setara Rp20,2 triliun. Sisa investasi sebesar USD 8,6 miliar (sekitar Rp145,2 triliun) akan menjadi tanggung jawab Huayou.

Dengan langkah strategis ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat hilirisasi industri baterai kendaraan listrik sebagai bagian dari transformasi energi nasional serta penguatan posisi Indonesia dalam rantai pasok global kendaraan listrik.


Pertanyaan Umum (FAQ) – Proyek Baterai Kendaraan Listrik: Huayou Gantikan LG


1. Mengapa LG tidak lagi terlibat dalam proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia?

LG tidak secara resmi keluar dari proyek. Keputusan penghentian kerja sama diambil oleh pemerintah karena progres LG dinilai terlalu lambat. Pemerintah kemudian menunjuk Huayou sebagai mitra baru untuk memastikan percepatan realisasi proyek.


2. Siapa itu Huayou dan apa perannya dalam proyek ini?

Huayou adalah perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di bidang pengolahan mineral dan produksi baterai kendaraan listrik. Dalam proyek ini, Huayou akan melanjutkan pengembangan sisa kapasitas produksi sebesar 20 GWh dari total target 30 GWh.


3. Apa nilai investasi proyek ini?

Total nilai investasi proyek baterai kendaraan listrik ini mencapai USD 9,8 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar USD 1,2 miliar telah terealisasi, dan sisanya akan dilanjutkan oleh Huayou.


4. Bagaimana struktur kepemilikan saham dalam proyek ini?

  • Di sektor hulu, BUMN Indonesia memegang 51% saham, menjadikannya pemegang mayoritas.

  • Pada skema joint venture lanjutan, porsi saham Indonesia saat ini 30%, namun pemerintah menargetkan peningkatan kepemilikan menjadi 40–50% melalui partisipasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.


5. Kapan proyek ini akan dimulai kembali setelah pergantian mitra?

Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, proyek ini sudah siap untuk dilakukan groundbreaking dalam waktu dekat, menyusul persetujuan resmi dari Presiden Prabowo Subianto.


6. Apa manfaat proyek ini bagi Indonesia?

Proyek ini merupakan bagian dari agenda hilirisasi industri nasional dan transisi energi bersih. Selain menciptakan lapangan kerja, proyek ini juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kendaraan listrik serta meningkatkan nilai tambah mineral dalam negeri.


7. Apakah ada peran investor lokal atau swasta dalam proyek ini?

Ya. Pemerintah membuka peluang partisipasi investor lokal, termasuk melalui BPI Danantara. Pemerintah mendorong peningkatan porsi kepemilikan Indonesia dalam proyek ini untuk memastikan kendali dan manfaat ekonomi tetap di dalam negeri.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL