...
IsraelBeritaInternasionalIran

Perang Iran-Israel Meletus, Korban Jiwa Ratusan, Dunia Internasional Cemas

×

Perang Iran-Israel Meletus, Korban Jiwa Ratusan, Dunia Internasional Cemas

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Ketegangan konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel kembali memanas.
Ilustrasi - Ketegangan konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel kembali memanas.

INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat tajam setelah pecahnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel pada pertengahan Juni 2025. Serangan udara dan rudal dari kedua belah pihak menimbulkan kerusakan infrastruktur besar, ratusan korban jiwa, serta kekhawatiran akan meluasnya perang di kawasan.

Bentrokan bersenjata dimulai pada 13 Juni 2025, ketika Israel meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas militer Iran, termasuk kantor penyiaran IRIB di Teheran. Serangan tersebut menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir yang disebut-sebut menjadi target utama operasi Israel.

Ratusan Korban Jiwa

Kementerian Kesehatan Iran mencatat sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang luka-luka. Di pihak Israel, otoritas setempat melaporkan 24 korban jiwa dan 592 luka-luka akibat serangan balasan Iran, termasuk serangan drone dan rudal ke kawasan permukiman dan fasilitas energi.

Iran juga menangkap puluhan orang yang diduga terlibat sebagai mata-mata Israel, sementara negara itu mengalami pemadaman internet skala nasional yang mengganggu komunikasi publik selama konflik berlangsung.

Target Strategis dan Ancaman Terbuka

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan Israel menyasar tiga target utama: program nuklir Iran, fasilitas produksi rudal balistik, dan jaringan milisi pro-Iran di kawasan.

Ia juga menyebut kemungkinan menjadikan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebagai target serangan jika konflik terus berlanjut. Israel menegaskan kampanye militer ini bertujuan “mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan.”

Serangan Timbal Balik dan Tuduhan Kejahatan Perang

Iran membalas dengan meluncurkan lebih dari 100 drone dan rudal ke wilayah Israel, termasuk kilang minyak di Haifa dan wilayah sipil lainnya. Pemerintah Iran mengecam Israel atas serangan ke fasilitas sipil dan menyebutnya sebagai kejahatan perang. Iran telah mengajukan permintaan sidang darurat kepada Dewan Keamanan PBB.

Beberapa negara turut menyerukan evakuasi warga negara mereka. Amerika Serikat meminta seluruh warga AS di Iran untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Pemerintah China mengimbau warganya untuk meninggalkan Israel. Israel sendiri telah meminta warga sipil di Distrik 3 Teheran untuk dievakuasi.

Serangan ke Fasilitas Nuklir

Militer Israel juga menargetkan fasilitas pengayaan uranium di Natanz. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa fasilitas bawah tanah masih aman, tetapi infrastruktur di permukaan mengalami kerusakan parah.

Israel mengklaim telah menghancurkan sepertiga peluncur rudal Iran dan kini menguasai wilayah udara Teheran. Sebagai balasan, Iran memperkuat sistem pertahanan di titik-titik strategis.

Trump Siapkan Rencana, Rusia dan Irak Bereaksi

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai keterlibatan langsung Amerika dalam konflik ini akan diambil dalam dua minggu ke depan. Ia mengaku telah menyetujui rencana militer, namun tetap membuka ruang diplomasi.

Sementara itu, Rusia memperingatkan bahwa keterlibatan Amerika Serikat dapat memperburuk eskalasi. Kelompok milisi pro-Iran di Irak juga mengancam akan melancarkan serangan terhadap kepentingan AS dan Israel jika konflik berlanjut.

Upaya Diplomatik Dimulai

Meskipun perang terus berlangsung, beberapa negara berusaha mendorong proses diplomatik. China menyerukan de-eskalasi, sementara Turki menyatakan kesiapannya untuk menjadi mediator. Negara-negara G7 juga mendorong dialog damai.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengingatkan bahwa menjatuhkan pemerintahan Iran bisa menjadi kesalahan besar. Di Jenewa, para diplomat Eropa bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi untuk membahas program nuklir Iran dan mencari solusi damai.

Perubahan di Tubuh Intelijen Iran

Pemerintah Iran mengganti kepala intelijen IRGC setelah pejabat sebelumnya tewas dalam serangan Israel. Brigadir Jenderal Majid Khadami ditunjuk sebagai pengganti, sekaligus menandai langkah pengetatan pengawasan di tengah situasi krisis.

Kondisi Genting dan Kecemasan Dunia

Kembali memanasnya konflik Iran-Israel menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas kawasan Timur Tengah. Selain risiko eskalasi militer, ancaman terhadap arus energi global melalui Selat Hormuz dan krisis kemanusiaan menambah kekhawatiran komunitas internasional.

Sidang lanjutan Dewan Keamanan PBB dijadwalkan digelar dalam beberapa hari ke depan atas permintaan Iran dan dukungan Rusia, China, serta Pakistan.