INDONESIAUPDATES.COM, PENDIDIKAN – Banyak orang beranggapan bahwa menjalani ibadah dalam Islam adalah hal yang berat dan penuh aturan. Namun pandangan tersebut diluruskan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, seorang ulama ahli tafsir yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang santai dan membumi. Menurutnya, ibadah justru sangat ringan apabila diniatkan dengan benar dan tidak merugikan orang lain.
“Ibadah itu ringan asal diniatkan dengan benar dan tidak merugikan orang lain,” ujar Gus Baha dalam sebuah pengajian yang tayang di kanal YouTube @khidmatumatchannel9230, Minggu (20/4/2025).
Perbuatan Sederhana Bisa Menjadi Jalan Menuju Cinta Allah
Gus Baha menekankan bahwa seseorang tidak harus melakukan amalan besar atau luar biasa untuk menjadi kekasih Allah. Bahkan tindakan yang tampak kecil, seperti menyingkirkan duri dari jalan atau memberi makan hewan, bisa menjadi sebab seseorang mendapatkan cinta Allah.
“Contohnya ada orang yang merawat hewan, atau sekadar menyingkirkan duri dari jalan, itu bisa jadi sebab seseorang dicintai oleh Allah,” ucapnya dengan santai namun bermakna.
Menahan Diri dari Menyakiti Orang Lain Adalah Sedekah
Dalam ceramahnya, Gus Baha mengutip sabda Nabi Muhammad SAW:
“Takuffu syarroka ‘aninnaas, fa innaha shodaqotun minka ‘ala nafsik.”
Artinya: “Kamu menahan keburukanmu dari orang lain, itu adalah sedekah dari dirimu untuk dirimu sendiri.”
Gus Baha menjelaskan bahwa jika belum bisa berbuat banyak untuk orang lain, maka cukup dengan tidak menjadi sumber gangguan pun sudah bernilai ibadah.
“Wis turu nang omah, ngelamun dewe, bengok-bengok dewe, asal ora ganggu tonggo (Sudah, tidur saja di rumah, melamun sendiri, teriak-teriak sendiri, asal jangan ganggu tetangga),” ujarnya, disambut tawa jamaah.
Islam: Agama Rahmat dan Kemudahan
Gus Baha menegaskan bahwa Islam adalah agama yang memudahkan, bukan mempersulit. Ibadah tidak selalu harus dilakukan dalam bentuk formal seperti salat, puasa, atau haji. Setiap perbuatan baik yang dilandasi niat karena Allah bisa menjadi bentuk ibadah yang sah.
“Kesempatan meraih pahala itu sangat luas. Tidak harus hafal kitab besar. Cukup dengan niat baik dan akhlak yang terjaga, itu sudah luar biasa di sisi Allah,” jelasnya.
Jadi Hamba yang Baik, Tak Harus Sempurna
Menutup ceramahnya, Gus Baha mengajak umat untuk tidak terbebani dalam beribadah, namun tetap menjaga niat, adab, dan akhlak. Menurutnya, Allah membuka jalan bagi siapa saja yang ingin menjadi hamba yang baik, tanpa harus sempurna.
“Yang penting terus berusaha dan tidak menyakiti orang lain. Itu saja sudah cukup menjadi bentuk ibadah,” pungkasnya.
Dengan gaya khas yang sederhana namun menyentuh, Gus Baha kembali mengingatkan bahwa Islam adalah agama kasih sayang. Menjadi pribadi yang baik, sabar, dan menjaga lisan pun sudah termasuk dalam jalan menuju kemuliaan di sisi Allah SWT.
Pertanyaan Umum (FAQ): Seputar Pandangan Gus Baha tentang Ibadah yang Ringan dan Bermakna
1. Apa benar menurut Gus Baha, ibadah itu ringan?
Ya, Gus Baha menekankan bahwa ibadah dalam Islam sejatinya ringan dan tidak mempersulit. Asalkan dilakukan dengan niat yang benar dan tidak merugikan orang lain, maka itu sudah bernilai ibadah.
2. Apakah semua tindakan baik bisa dianggap ibadah?
Menurut Gus Baha, semua perbuatan baik yang diniatkan karena Allah bisa menjadi ibadah. Tidak harus terbatas pada salat, puasa, atau ibadah formal lainnya.
3. Apa contoh ibadah ringan yang disampaikan Gus Baha?
Contohnya adalah menyingkirkan duri dari jalan, merawat hewan, bahkan menahan diri dari menyakiti orang lain. Semua itu bisa bernilai sedekah dan menunjukkan kemuliaan seseorang di sisi Allah.
4. Bagaimana jika seseorang belum bisa banyak berbuat baik?
Gus Baha mengatakan, jika belum bisa banyak berbuat baik, cukup dengan tidak mengganggu orang lain sudah termasuk bentuk ibadah. Bahkan Nabi menyebut menahan keburukan dari sesama adalah bentuk sedekah.
5. Apakah menjadi orang saleh itu sulit?
Tidak. Gus Baha menyebut, menjadi orang saleh dalam Islam itu mudah. Bahkan niat maksiat yang kemudian diurungkan saja bisa bernilai pahala.
6. Apa inti dari ibadah menurut Gus Baha?
Inti ibadah adalah menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. Menjadi pribadi yang baik, sabar, tidak menyakiti, dan menjaga lisan sudah merupakan ibadah.
7. Bagaimana sikap Islam terhadap manusia yang tidak sempurna?
Islam, menurut Gus Baha, adalah agama rahmat. Tidak menuntut manusia untuk sempurna, melainkan mengajak untuk terus berusaha dan menjaga niat baik.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL