INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Kasus mpox di Sierra Leone melonjak tajam sejak awal tahun 2025. Kementerian Kesehatan negara Afrika Barat itu mencatat 1.140 kasus dengan sembilan kematian akibat virus mpox, hingga Kamis (1/5/2025). Jumlah ini meningkat signifikan dibanding laporan sebelumnya yang mencatat 763 kasus dengan enam kematian.
Lonjakan tersebut memicu respons cepat dari pemerintah. Sejak Januari 2025, Sierra Leone telah menetapkan status darurat kesehatan masyarakat guna menanggulangi penyebaran virus yang dikenal juga sebagai cacar monyet ini.
Sebagai bagian dari strategi penanggulangan, pemerintah mulai menggulirkan program vaksinasi mpox pada awal April, dengan prioritas pada kelompok berisiko tinggi seperti petugas kesehatan dan remaja usia 12 tahun ke atas. Vaksinasi ini dimungkinkan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan sebanyak 61.300 dosis vaksin mpox ke Sierra Leone.
“Kami memperluas program vaksinasi di Freetown, kota-kota perbatasan, dan daerah pedesaan, khususnya pada tenaga kesehatan garis depan dan komunitas rawan, agar perlindungan merata,” ujar Desmond Maada Kangbai, Koordinator Program Vaksinasi Kementerian Kesehatan, kepada AFP, Jumat (2/5/2025).
Hingga awal Mei, lebih dari 2.500 orang telah menerima vaksin.
Selain itu, sejak Februari 2025, pemerintah telah mendirikan empat pusat perawatan mpox di ibu kota Freetown. Pusat ini dikhususkan untuk menangani pasien dengan gejala khas mpox, seperti demam tinggi dan lesi pada kulit.
Penyebaran Global Mpox
Mpox pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an dan sebelumnya terbatas di belasan negara Afrika. Namun, sejak 2022, penyebarannya telah mencapai berbagai kawasan, termasuk Eropa, Amerika, dan Asia.
WHO menyebutkan bahwa peningkatan kasus di negara-negara Afrika masih menjadi perhatian serius karena akses terbatas terhadap vaksin dan fasilitas kesehatan.
Saat ini, Sierra Leone menjadi salah satu negara dengan lonjakan kasus mpox tertinggi di Afrika Barat. Pemerintah berharap, dengan strategi vaksinasi yang agresif dan deteksi dini, angka penularan dan kematian dapat ditekan.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Lonjakan Kasus Mpox di Sierra Leone
1. Apa itu mpox?
Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga yang sama dengan virus cacar (orthopoxvirus). Gejalanya meliputi demam, lesi kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Berapa jumlah kasus mpox di Sierra Leone tahun 2025?
Hingga 1 Mei 2025, tercatat 1.140 kasus mpox dengan sembilan kematian, menurut Kementerian Kesehatan Sierra Leone.
3. Kapan Sierra Leone menyatakan darurat kesehatan masyarakat?
Pemerintah Sierra Leone menetapkan status darurat kesehatan masyarakat sejak Januari 2025 menyusul peningkatan jumlah kasus.
4. Apa langkah pemerintah untuk menangani wabah mpox?
Langkah-langkah meliputi pemberlakuan darurat kesehatan, pembukaan empat pusat perawatan mpox di ibu kota, dan peluncuran program vaksinasi nasional.
5. Siapa saja yang menjadi prioritas dalam vaksinasi mpox?
Kelompok berisiko tinggi seperti petugas kesehatan, remaja usia 12 tahun ke atas, dan komunitas rentan menjadi prioritas utama vaksinasi.
6. Berapa dosis vaksin yang diterima dari WHO?
Sierra Leone menerima 61.300 dosis vaksin mpox dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
7. Berapa banyak orang yang telah divaksinasi?
Hingga awal Mei 2025, sekitar 2.500 orang telah divaksinasi di seluruh wilayah, terutama di Freetown dan kota-kota perbatasan.
8. Di mana mpox pertama kali ditemukan?
Mpox pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an, dan sebelumnya hanya tersebar di wilayah Afrika Tengah dan Barat.
9. Bagaimana penyebaran mpox secara global saat ini?
Sejak 2022, mpox telah menyebar ke berbagai wilayah di dunia, termasuk Eropa, Amerika, dan Asia, dengan peningkatan kasus di luar Afrika.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL