Pertanyaan Umum (FAQ): Konflik Iran–Israel Terbaru (Juni 2025)
❓Apa yang memicu konflik antara Iran dan Israel kali ini?
Konflik memanas setelah Israel melancarkan serangan udara ke beberapa situs militer dan nuklir Iran sejak Jumat, 13 Juni 2025. Iran menanggapi dengan serangan rudal balasan ke kota-kota utama di Israel pada Senin, 16 Juni 2025.
❓Kota mana saja yang diserang oleh Iran?
Iran menembakkan rudal ke Tel Aviv, Haifa, Petach Tikva, dan Bnei Brak. Sejumlah wilayah sipil, termasuk pasar, sekolah, dan pembangkit listrik terdampak langsung.
❓Apa dampak dari serangan rudal Iran ke Israel?
-
Sedikitnya 10 orang tewas di Israel, termasuk anak-anak.
-
Puluhan luka-luka, dan sejumlah infrastruktur sipil hancur.
-
Pasar Shuk HaCarmel dan wilayah padat penduduk Tel Aviv mengalami kerusakan berat.
❓Bagaimana respons Israel terhadap serangan ini?
Israel sebelumnya telah melakukan serangan ke:
-
Komando militer Iran
-
Situs nuklir strategis
-
Gedung Kementerian Luar Negeri Iran
Hingga kini, Israel belum menunjukkan tanda-tanda meredakan serangan.
❓Berapa korban tewas di Iran?
Menurut Kementerian Kesehatan Iran, 224 orang tewas, sebagian besar warga sipil. Serangan udara Israel menargetkan berbagai wilayah strategis dan pemukiman.
❓Apa peran Amerika Serikat dalam konflik ini?
-
AS mendukung pertahanan Israel, termasuk membantu menembak jatuh rudal Iran.
-
Presiden Donald Trump memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, demi mencegah eskalasi lebih lanjut.
-
Perundingan nuklir AS–Iran yang dijadwalkan dibatalkan.
❓Apakah ada peluang gencatan senjata?
Belum. Iran menolak usulan gencatan senjata dari Qatar dan Oman, selama Israel terus melancarkan serangan ke wilayahnya.
❓Apa sikap dunia internasional?
-
Konflik menjadi agenda utama di KTT G7 Kanada.
-
Kanselir Jerman dan sejumlah pemimpin G7 menyerukan:
-
Pencegahan kepemilikan senjata nuklir Iran.
-
Hak Israel untuk membela diri.
-
Upaya diplomasi dan penghentian kekerasan.
-
❓Bagaimana dampaknya bagi Warga Negara Indonesia (WNI)?
-
Pemerintah Indonesia melalui Komisi I DPR mengimbau evakuasi WNI, terutama pekerja migran di kawasan Teluk.
-
Palang Merah Indonesia (PMI) juga memperingatkan agar WNI di Timur Tengah meningkatkan kewaspadaan.
❓Apakah ini bisa berkembang menjadi perang regional?
Sangat mungkin. Eskalasi terus meningkat tanpa tanda-tanda deeskalasi. Keterlibatan langsung militer AS dan kemungkinan reaksi dari negara-negara sekutu di kawasan bisa menjadikan konflik ini meluas ke tingkat regional atau global.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL
