INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan. Sebanyak 13 siswa di Manokwari, Papua Barat, mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang disediakan melalui program tersebut.
Kepala Satuan Reskrim Polresta Manokwari, AKP Raja Putra Napitupulu, mengatakan kasus ini sedang dalam penyelidikan. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa telah dikirim ke BPOM Manokwari untuk dilakukan uji laboratorium.
“Sampel makanan yang diuji terdiri atas nasi, ayam, buah, dan sayur. Jika hasil laboratorium menunjukkan unsur racun atau zat berbahaya, kami akan ambil tindakan hukum,” ujar Napitupulu, Kamis (31/7/2025).
13 Siswa Mengalami Mual, Sesak Nafas, dan Muntah
Sebanyak 12 siswa SD Negeri 45 Arowi dan 1 siswa SMP Negeri 13 Manokwari dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, muntah hingga sesak nafas. Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh guru di dua sekolah tersebut.
Seluruh siswa korban telah mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat dan dalam kondisi stabil.
Ombudsman: Tata Kelola Program MBG Harus Dievaluasi
Menanggapi kejadian ini, Kepala Ombudsman Papua Barat, Amos Aktana, menyatakan bahwa pengawasan program MBG harus diperkuat agar tidak membahayakan siswa.
“Ini jadi catatan penting. Meski baru pertama, pemerintah pusat dan daerah harus benahi tata kelola dan pengawasan,” ujar Amos.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil penyedia makanan MBG guna mengevaluasi proses distribusi, penyimpanan, hingga kualitas bahan pangan.
DPR Desak Badan Gizi Nasional Tingkatkan Pengawasan
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyoroti kejadian ini dan meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperkuat tenaga supervisi lapangan.
“Tenaga lapangan harus cek bahan makanan dengan detail, mulai dari kualitas, distribusi, sampai pembayarannya,” kata Dasco di Jakarta.
Ia menegaskan bahwa sistem pengawasan MBG harus diperkuat agar kasus keracunan tidak terulang dan kepercayaan publik terhadap program MBG tetap terjaga.