INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Pemerintah Kabupaten Blitar mengambil langkah cepat menyikapi kasus perundungan yang terjadi di SMP Negeri 3 Doko. Aksi tidak terpuji yang terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial tersebut langsung mendapat perhatian serius dari Bupati Blitar, Rijanto.
Dalam keterangannya, Bupati Rijanto menegaskan bahwa lingkungan pendidikan di Kabupaten Blitar harus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan ramah anak.
“Hal seperti ini (perundungan) harus segera kita respons untuk mewujudkan pendidikan ramah anak, bebas perundungan. Kita segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Rijanto, Senin (28/7/2025).
Langkah Pencegahan dan Pembinaan Menyeluruh
Sebagai upaya preventif, Pemkab Blitar segera melakukan pembinaan kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pendidikan. Mulai dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dewan Pendidikan, madrasah, pondok pesantren, hingga kepala sekolah.
“Karena perundungan ini tidak hanya bisa terjadi di lingkungan sekolah, bisa juga di luar sekolah, maka semua pihak harus terlibat aktif untuk mencegahnya,” tambah Rijanto.
Pemerintah juga menjalin kerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Pembinaan karakter siswa serta pelatihan guru tentang pencegahan kekerasan menjadi fokus utama ke depan.
Pendampingan Psikologis dan Proses Hukum Berjalan
Pemerintah daerah turut memberikan pendampingan psikologis, tidak hanya kepada korban, tetapi juga kepada terduga pelaku perundungan. Meski demikian, Bupati Rijanto menegaskan bahwa proses hukum tetap harus dijalankan.
“Kita tetap lakukan pendampingan, baik untuk korban maupun terduga pelaku. Namun, proses hukumnya tidak kita hentikan. Ini penting agar ada efek jera dan pembelajaran bagi semua,” tegasnya.
Polisi Periksa 20 Saksi
Kepolisian Resor Blitar pun bergerak cepat. Hingga saat ini, sedikitnya 20 orang telah dimintai keterangan untuk mendalami kasus tersebut. Bukti-bukti tengah dikumpulkan untuk mengungkap motif dan kronologi kejadian.
Kasus perundungan ini mengundang simpati publik dan mendorong perbaikan sistem pengawasan di sekolah. Sejumlah pihak mendesak agar pengawasan terhadap interaksi siswa ditingkatkan dan program edukasi anti-perundungan diperluas.
Lingkungan Sekolah Aman, Tanggung Jawab Bersama
Kasus ini menjadi pengingat bahwa menciptakan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan adalah tanggung jawab bersama: pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Pemkab Blitar menegaskan komitmennya untuk menindak setiap tindakan yang merugikan anak-anak, serta menciptakan sistem pendidikan yang mendukung tumbuh kembang siswa secara holistik.