INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Pemerintah Sabah sedang mempertimbangkan untuk melarang penjualan ikan buntal menyusul laporan kasus keracunan akibat racun yang terkandung dalam ikan tersebut. Kasus terbaru dilaporkan terjadi di Kota Marudu, dengan satu pasien dirawat di rumah sakit dan setidaknya satu kematian tercatat.
Menteri Pertanian, Perikanan, dan Industri Makanan Sabah, Datuk Seri Jeffrey Kitingan, menyatakan bahwa kejadian ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat.
“Kami tidak tahu pasti jumlah kematian, mungkin hanya satu, tetapi itu sudah cukup untuk menjadi pelajaran bagi kita,” ujar Jeffrey.
Rencana Larangan Penjualan
Jeffrey menyebutkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memasukkan ikan buntal dalam daftar ikan yang dilarang dijual. Saat ini, ikan buntal masih tersedia di pasar, dan beberapa orang tetap mengonsumsinya meskipun ada risiko.
“Kami mungkin perlu membahas apakah ikan buntal harus dilarang untuk dijual. Tapi untuk saat ini, saya meminta masyarakat untuk tidak mengonsumsinya,” tambahnya.
Bahaya Racun Ikan Buntal
Ikan buntal mengandung tetrodotoxin, racun yang dikatakan 1.000 kali lebih mematikan dibandingkan sianida. Racun ini dapat menyebabkan gejala neurologis dalam waktu singkat setelah dikonsumsi, seperti yang terjadi pada seorang pasien di Kota Marudu baru-baru ini.
Di Kota Kinabalu, seorang pria berusia 48 tahun juga dilaporkan mengalami gejala serupa setelah memakan ikan buntal yang dibeli dari pasar malam.
Aturan dan Larangan yang Berlaku
Penjualan ikan buntal saat ini diatur oleh Undang-Undang Otoritas Pengembangan Perikanan Malaysia 1972. Selain itu, Pasal 13 Undang-Undang Makanan 1983 melarang penjualan makanan yang mengandung zat beracun atau berbahaya bagi kesehatan.
Meski demikian, ikan buntal belum secara khusus masuk dalam daftar larangan, karena beberapa orang dianggap mampu mengolahnya dengan aman. Di Jepang, ikan buntal dikenal sebagai fugu dan menjadi makanan mewah, namun hanya koki bersertifikat yang diperbolehkan menyajikannya.
Kasus Sebelumnya
Pada November 2024, sepasang suami istri di Kluang, Johor, meninggal dunia setelah mengonsumsi ikan buntal. Kasus ini menjadi salah satu peringatan awal mengenai bahaya konsumsi ikan buntal tanpa pengolahan yang tepat.
Imbauan Pemerintah
Jeffrey mengingatkan masyarakat bahwa masih banyak jenis ikan lain yang aman untuk dikonsumsi. “Tolong hindari ikan buntal. Keselamatan Anda jauh lebih penting,” tegasnya.
Pemerintah Sabah akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Pertanyaan Umum FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang menyebabkan keracunan akibat ikan buntal?
Keracunan akibat ikan buntal disebabkan oleh racun tetrodotoxin yang terkandung dalam tubuh ikan tersebut, yang 1.000 kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.
2. Bagaimana cara mengetahui apakah ikan buntal aman untuk dimakan?
Meskipun beberapa orang dapat mengolah ikan buntal dengan aman, hanya koki yang terlatih dan bersertifikat yang dianjurkan untuk menyiapkannya. Tanpa keterampilan yang tepat, risiko keracunan tetap ada.
3. Apakah ikan buntal dilarang dijual di Sabah?
Saat ini, ikan buntal belum dilarang dijual, tetapi pemerintah Sabah sedang mempertimbangkan untuk memasukkan ikan ini dalam daftar ikan yang dilarang dijual.
4. Apa yang harus dilakukan jika seseorang keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal?
Segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, karena keracunan tetrodotoxin dapat menyebabkan gejala neurologis yang serius.
5. Apakah ada kasus lain yang melibatkan keracunan ikan buntal di Sabah?
Ya, di Kota Marudu, seorang pasien dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi ikan buntal, dan setidaknya satu kematian tercatat akibat keracunan.
6. Apa sanksi jika seseorang ditemukan menjual ikan buntal secara ilegal?
Penjualan ikan buntal yang mengandung racun berbahaya dapat dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Pengembangan Perikanan Malaysia 1972 dan Undang-Undang Makanan 1983.
7. Apa yang harus dilakukan jika menemukan ikan buntal di pasar?
Jika menemukan ikan buntal di pasar, segera laporkan ke pihak berwenang untuk mencegah konsumsi yang berisiko.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL