INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, resmi melaporkan akun Instagram anonim @dinaskegelapan_kaptensemarang ke Polres Semarang pada Rabu (30/7/2025). Langkah hukum ini diambil menyusul unggahan akun tersebut yang menuduh adanya pengumpulan dana dari perangkat daerah untuk hadiah pensiun berupa sepeda motor dan karikatur untuk Djarot.
Dalam unggahan yang viral sejak Selasa (29/7/2025), akun tersebut menyertakan bukti berupa potongan surat, rincian iuran minimal Rp600.000, dan nomor rekening tujuan transfer. Batas waktu penyerahan iuran disebutkan pada 30 Juli 2025.
Djarot: Fitnah dan Pencemaran Nama Baik
Djarot membantah keras tuduhan tersebut. Ia menegaskan tidak pernah mengetahui atau memerintahkan pengumpulan dana semacam itu.
“Unggahan itu mencemarkan nama baik saya, baik secara kedinasan maupun pribadi. Saya tidak pernah memerintahkan pengumpulan uang apa pun,” ujar Djarot usai melapor ke polisi.
Menurutnya, tudingan tersebut menyesatkan dan telah menimbulkan keresahan, terutama di lingkungan ASN Kabupaten Semarang.
“Saya dituntut jadi panutan, dan jika difitnah seperti ini, bisa menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan pegawai,” imbuhnya.
Djarot juga menyoroti dampak psikologis terhadap keluarganya, termasuk anak dan cucu, yang merasa malu dan dirugikan secara sosial akibat tuduhan tersebut.
Pejabat Pemkab Semarang: Tidak Ada Iuran, Itu Hoaks
Kepala BKUD Kabupaten Semarang, Rudibdo, menyatakan bahwa pihaknya telah mengklarifikasi langsung ke sejumlah pejabat terkait, dan tidak menemukan informasi adanya permintaan iuran.
“Saya sudah tanya ke sekretaris, kabag, dan kabid. Semua menyatakan tidak tahu-menahu soal surat tersebut,” katanya.
Senada dengan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Semarang, Rudi Susanto, menyebut informasi dalam unggahan akun tersebut adalah hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Minta Polisi Ungkap Pemilik Akun
Djarot meminta kepolisian untuk mengusut tuntas pemilik akun dan motif di balik unggahan tersebut. Ia menyatakan siap jika harus melakukan klarifikasi langsung dengan pemilik akun apabila yang bersangkutan berani menunjukkan identitasnya.
“Kalau mau ketemu dan klarifikasi langsung, saya siap. Jangan hanya berani melempar fitnah lalu sembunyi,” tegasnya.
Djarot menegaskan selama 39 tahun sebagai ASN, ia selalu bekerja sesuai aturan dan profesional. Ia menyayangkan, menjelang pensiun dalam waktu satu bulan, dirinya justru difitnah.