INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, turun langsung mengunjungi para siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur yang mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kunjungan ini dilakukan pada Rabu (23/4/2025) sebagai bentuk empati dan tanggung jawab pemerintah atas insiden yang menimbulkan keresahan publik.
Dadan menegaskan bahwa kesehatan anak-anak adalah prioritas utama. “Saya prihatin dan merasakan kekhawatiran para orang tua. Ini bukan sekadar kasus biasa, tapi soal masa depan anak-anak kita,” kata Dadan dalam pernyataan tertulis.
BGN Evaluasi Total Sistem Distribusi MBG
Dalam kunjungannya, Dadan mengumumkan bahwa BGN akan melakukan evaluasi total terhadap seluruh rantai distribusi makanan MBG. Ini mencakup proses pengolahan di dapur, penyimpanan bahan pangan, hingga distribusi makanan ke sekolah.
“Walaupun standar pengolahan telah dijalankan, kami akan melakukan pengecekan menyeluruh dan pelatihan ulang bagi semua SPPG. Tujuannya agar sistem ini bukan hanya reaktif, tetapi membangun sistem pangan sekolah yang aman dan berkelanjutan,” tegasnya.
Menunggu Hasil Lab, Masyarakat Diminta Tenang
Sampel makanan dan muntahan korban telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Hasil uji laboratorium diperkirakan keluar dalam 7–10 hari. Sementara itu, Dadan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mengambil kesimpulan sendiri sebelum hasil resmi keluar.
“Kami hadir, mendengar, dan bertindak. Anak-anak Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.
Keracunan Makanan MBG di Cianjur, Total 79 Korban
Sebelumnya, kasus keracunan makanan MBG terjadi di dua sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yakni MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur. Data dari Dinas Kesehatan setempat mencatat total korban mencapai 79 orang. Mayoritas sudah diperbolehkan pulang, namun lima siswa masih dirawat di RS Bhayangkara Cianjur.
Dapur MBG yang bertanggung jawab dalam kasus ini adalah SPPG Limbangansari, yang setiap harinya memasok lebih dari 2.700 porsi makanan ke tujuh sekolah.
Pertanyaan Umum (FAQ): – Kasus Keracunan Makanan MBG di Cianjur
1. Apa itu program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Program MBG adalah inisiatif pemerintah yang menyediakan makanan bergizi gratis untuk siswa sekolah sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi dan SDM di Indonesia.
2. Apa yang terjadi di Cianjur terkait program MBG?
Puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Kasus ini kini sedang diselidiki oleh aparat kepolisian dan otoritas kesehatan.
3. Siapa saja yang menjadi korban keracunan?
Total korban mencapai 79 siswa. Sebagian besar telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara lima siswa masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Cianjur.
4. Siapa yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan MBG?
Dapur MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Limbangansari diketahui memasok makanan ke sekolah-sekolah tersebut. Operasional dapur tersebut saat ini dihentikan sementara.
5. Apa langkah yang diambil oleh pemerintah?
Kepala BGN, Dadan Hindayana, telah mengunjungi langsung para korban. BGN juga melakukan evaluasi total terhadap proses produksi dan distribusi makanan MBG serta menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan.
6. Kapan hasil uji laboratorium makanan akan keluar?
Hasil analisis dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat diperkirakan keluar dalam waktu 7–10 hari.
7. Apa tindakan lanjutan yang direncanakan BGN?
BGN akan memperketat pengawasan, memperbaiki sistem distribusi makanan, serta memberikan pelatihan ulang kepada seluruh pengelola SPPG untuk memastikan keamanan pangan sekolah.
8. Apakah program MBG akan dihentikan sementara?
Tidak ada pernyataan penghentian program secara keseluruhan. Namun, dapur terkait dihentikan operasionalnya sementara selama proses penyelidikan berlangsung.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL