Indonesia Updates
JakartaBeritaEkonomiNasional

Kenangan Terindah di Tengah Pemutusan Hubungan Kerja: Sritex, Sanken, dan Yamaha Menghadapi Masa Depan Tak Pasti

×

Kenangan Terindah di Tengah Pemutusan Hubungan Kerja: Sritex, Sanken, dan Yamaha Menghadapi Masa Depan Tak Pasti

Sebarkan artikel ini
Image Credit Instagram/ @ik.lukminto - Potret Haru Perpisahan Iwan Kurniawan Lukminto dengan Ribuan Karyawan Sritex, Abadikan Kenangan Terindah.
Image Credit Instagram/ @ik.lukminto - Potret Haru Perpisahan Iwan Kurniawan Lukminto dengan Ribuan Karyawan Sritex, Abadikan Kenangan Terindah.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Hari itu, lagu Kenangan Terindah menggema di halaman pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dalam nuansa penuh emosi, 10.665 karyawan Sritex bersama jajaran direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama, Iwan Kurniawan Lukminto, menyanyikan lagu yang begitu penuh makna bagi mereka. Tanggal 28 Februari 2025 menjadi hari yang bersejarah, bukan hanya karena menandai berakhirnya bulan, tetapi juga menandai berakhirnya perjalanan panjang bagi perusahaan tekstil raksasa ini.

Sritex, yang selama ini menjadi andalan dalam industri tekstil Indonesia, resmi mengumumkan penutupan operasional pabriknya akibat kebangkrutan. Keputusan pahit ini diumumkan melalui surat bernomor 299/PAILIT-SSBP/1l/2025 yang diterbitkan pada 26 Februari 2025 oleh tim kurator. Surat tersebut menyatakan bahwa sejak tanggal itu, semua karyawan Sritex, yang terdaftar dalam daftar terlampir, telah resmi di-PHK.

Pemutusan Hubungan Kerja di Grup Sritex

Kebangkrutan Sritex bukanlah kejadian yang tiba-tiba. Sejak Januari 2025, grup Sritex sudah mulai merumahkan sebagian besar karyawannya. Pada bulan tersebut, PT Bitratex Semarang merumahkan 1.065 orang. Di bulan yang sama, PT Sritex Sukoharjo juga merumahkan 8.504 orang. Tak hanya itu, PT Primayuda Boyolali, PT Sinar Panja Jaya Semarang, dan PT Bitratex Semarang kembali menyumbangkan angka-angka PHK yang semakin besar. Secara keseluruhan, total karyawan yang kehilangan pekerjaan akibat penutupan ini mencapai 10.665 orang.

Dengan langkah ini, Sritex mengakhiri satu babak penting dalam sejarah perusahaan dan meninggalkan jejak yang mendalam bagi para karyawan yang sudah lama mengabdi. Keputusan untuk menutup pabrik ini tentu tidak mudah, terutama bagi mereka yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka tidak lagi memiliki pekerjaan.

Fenomena Industri yang Menyentuh Banyak Pekerja

Sritex bukanlah satu-satunya perusahaan besar yang terpaksa menghadapi kebangkrutan. Di sektor industri lainnya, sejumlah perusahaan besar juga mengumumkan penutupan pabrik dan pemutusan hubungan kerja yang mengancam ribuan karyawan. Salah satunya adalah Sanken Indonesia, yang memutuskan untuk menghentikan operasional pabriknya di kawasan industri MM2100, Cikarang, pada Juni 2025. Keputusan ini dipicu oleh laporan yang diterima melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang menyebutkan bahwa perusahaan akan menutup basis produksinya di Indonesia.

Akibat keputusan tersebut, sekitar 400 buruh PT Sanken Indonesia dipastikan akan di-PHK pada Juni 2025. Namun, hal ini bukanlah pertama kalinya mereka terpaksa kehilangan pekerjaan. Sebelumnya, pada tahun lalu, perusahaan yang berfokus pada produksi semikonduktor ini sudah melakukan PHK terhadap 500 buruhnya, yang sebagian besar bekerja untuk produk yang diekspor ke Jepang.

BACA :   Tanah Longsor di Kadupandak Cianjur, Enam Rumah Warga Terdampak

Selain itu, industri alat musik di Indonesia juga terimbas dengan kabar penutupan pabrik Yamaha. Dua pabrik divisi musik Yamaha dipastikan akan tutup pada tahun 2025, yang akan berdampak pada 1.100 buruh. Pabrik di kawasan MM2100, Bekasi, akan menghentikan operasionalnya pada akhir Maret 2025, yang mempengaruhi 400 karyawan. Sementara itu, pabrik di Pulo Gadung, Jakarta Timur, akan tutup pada akhir Desember 2025, mempengaruhi 700 karyawan.

Tantangan Ekonomi yang Berat

Keputusan-keputusan pemutusan hubungan kerja ini mencerminkan betapa beratnya tantangan ekonomi yang tengah dihadapi oleh banyak sektor industri di Indonesia. Tidak hanya perusahaan-perusahaan besar yang terpaksa menutup pabrik, tetapi juga ribuan pekerja yang harus menghadapi ketidakpastian masa depan mereka. Untuk sebagian karyawan, ini menjadi babak akhir dalam perjalanan panjang mereka bekerja di perusahaan-perusahaan ternama, yang dulunya memberikan harapan akan kesejahteraan.

Dalam situasi seperti ini, kenangan tentang masa-masa indah bersama perusahaan dan rekan kerja menjadi satu-satunya hal yang tersisa. Lagu Kenangan Terindah, yang menggema di halaman pabrik Sritex, menggambarkan perasaan banyak pekerja yang harus menerima kenyataan pahit tersebut. Mereka harus melangkah maju, meninggalkan kenangan indah yang pernah terukir, meski dengan rasa sakit yang tak mudah untuk dilupakan.

Kisah Sritex, Sanken, dan Yamaha hanyalah sebagian kecil dari gambaran besar industri Indonesia yang tengah menghadapi tantangan besar. Penutupan pabrik-pabrik dan pemutusan hubungan kerja yang terjadi menambah daftar panjang kesulitan ekonomi yang dihadapi banyak pekerja. Namun, di balik segala kesulitan itu, kenangan indah akan masa-masa bersama perusahaan dan kolega tetap akan dikenang, meskipun dunia industri terus bergerak maju dengan penuh ketidakpastian.


Pertanyaan Umum (FAQ): Pemutusan Hubungan Kerja di Sritex, Sanken, dan Yamaha


  1. Mengapa Sritex menutup operasionalnya? Sritex menutup operasionalnya akibat kebangkrutan yang membuat perusahaan tidak lagi mampu melanjutkan produksi dan mempekerjakan seluruh karyawannya. Keputusan ini diumumkan pada 28 Februari 2025, dengan total 10.665 karyawan yang terdampak PHK.

  2. Berapa banyak karyawan yang di-PHK di grup Sritex? Total karyawan yang di-PHK di grup Sritex mencapai 10.665 orang. Pemutusan hubungan kerja ini terjadi di berbagai perusahaan dalam grup Sritex, termasuk PT Sritex Sukoharjo (8.504 orang), PT Bitratex Semarang (1.065 orang), dan beberapa perusahaan lainnya.

  3. Kapan PHK dimulai di grup Sritex? PHK di grup Sritex sudah dimulai sejak Januari 2025, dimulai dengan merumahkan 1.065 karyawan di PT Bitratex Semarang. Kemudian, pada Februari 2025, PHK menyebar ke empat perusahaan lainnya dalam grup tersebut.

  4. Apa alasan penutupan pabrik Sanken Indonesia? Sanken Indonesia memutuskan untuk menutup pabriknya di kawasan industri MM2100, Cikarang, pada Juni 2025 karena perubahan dalam strategi perusahaan dan penurunan daya saing. Sebanyak 400 karyawan akan ter-PHK akibat keputusan ini.

  5. Berapa banyak karyawan yang terdampak PHK di Sanken? Sekitar 900 karyawan Sanken Indonesia telah di-PHK sejak tahun lalu dan akan ada tambahan 400 karyawan yang terkena PHK pada Juni 2025 akibat penutupan pabrik.

  6. Kapan pabrik Yamaha akan tutup? Yamaha Indonesia akan menutup dua pabrik divisi musiknya pada tahun 2025. Pabrik di kawasan MM2100, Bekasi, akan tutup pada akhir Maret 2025, memengaruhi 400 karyawan. Pabrik di Pulo Gadung, Jakarta Timur, akan tutup pada akhir Desember 2025, dengan 700 karyawan yang terdampak.

  7. Apa yang dimaksud dengan Kenangan Terindah dalam konteks ini? Lagu Kenangan Terindah menggambarkan perasaan para karyawan yang menghadapi kenyataan pahit dari PHK yang mereka alami. Lagu ini mencerminkan kenangan indah yang sulit dilupakan, meskipun mereka harus berpisah dengan perusahaan yang telah menjadi bagian dari hidup mereka.

  8. Apa langkah selanjutnya bagi karyawan yang di-PHK? Karyawan yang terdampak PHK diharapkan untuk mencari peluang pekerjaan baru. Beberapa perusahaan dan lembaga pemerintah mungkin menyediakan bantuan atau program pelatihan untuk membantu mereka beradaptasi dan mencari pekerjaan di industri lain.

  9. Apakah ada perusahaan lain yang juga melakukan PHK? Selain Sritex, Sanken, dan Yamaha, masih ada perusahaan lain di Indonesia yang mengalami penutupan pabrik dan pemutusan hubungan kerja akibat kondisi ekonomi yang sulit. Hal ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi sektor industri Indonesia.

  10. Apa dampak jangka panjang dari penutupan pabrik-pabrik ini? Penutupan pabrik-pabrik ini berpotensi memperburuk kondisi ekonomi lokal, meningkatkan angka pengangguran, dan mengurangi daya beli masyarakat. Hal ini juga dapat mempengaruhi sektor industri terkait dan membawa dampak yang lebih luas pada perekonomian nasional.

BACA :   OJK Tegaskan Komitmen Pengawasan Kripto untuk Lindungi Masyarakat dan Ciptakan Pasar yang Sehat

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL